Chapter 20

989 99 6
                                    

NORMAL P.O.V

Di sisi lain, Koko yang melihat kejadian itu tentu hanya sedikit terkejut lalu menyeringai kecil. Ia sudah bisa menebak siapa dalang yang menyusun strategi itu.

"Rin memang jauh lebih pandai di bandingkan kakaknya" batin Koko

Mari kita beralih kembali ke tempat dimana Sanzu dan Kakucho. Tentu saja sangat jauh berbeda dengan Ran dan Rindou yang mengerjakan semua pekerjaan mereka dengan bersih dan pastinya mengendap-endap.

Sebenarnya Kakucho ingin melakukan hal yang sama seperti duo Haitani itu, tapi apa daya, Sanzu adalah orang yang barbar. Jadi ya, musuh yang menghadang mereka jauh lebih banyak di bandingkan yang menghadang Rindou dan Ran.

"Sialan.. gara-gara kau, kita harus kerepotan begini" umpat Kakucho

"Bacot! Ini lebih mengasyikkan dari pada rencana mu!" Balas Sanzu tak terima

Tubuh kedua pria tampan itu kini sudah berubah menjadi warna merah. Tentu saja itu karena darah dan pastinya itu bukan darah mereka, melainkan darah para penjaga yang berusaha untuk menyerang mereka. Sayang nya tidak bisa, tidak bisa se-inchi pun mereka menyentuh Sanzu dan Kakucho.

Sekarang saatnya kita beralih kembali ke tempat dimana Koko berada. Pria dengan surai putih panjang itu tentu saja kelabakan dengan pekerjaannya. Ia harus berusaha keras untuk meng-hack semua kamera CCTV yang ada di bangunan itu dan tentu saja, ia harus memberikan informasi pada empat orang sekaligus.

"Tch.. ini merepotkan sekali" gerutu Koko

"Mikey.. sepertinya kau harus membiarkan aku dan Mochi untuk turun tangan" ujar Takeomi tiba-tiba

"Tidak perlu.. sudah ada Sanzu disana, jadi kalian hanya beban nantinya disana" balas Mikey dengan nada dingin

Jujur saja, mendengar perkataan Mikey barusan membuat hati kecil Takeomi dan Mochi tertohok.

"Watashi no Kokoro Tertohoque" batin Takeomi dan Mochi

Ya sudah, mari kita abaikan mereka. Kita kembali lagi ke tempat dimana duo Haitani berada. Kedua pria dengan warna rambut yang sama itu kini berada di depan sebuah pintu besar berwarna silver. Bersamaan dengan itu, Kakucho dan Sanzu tiba di tempat yang sama.

"Yah.. masih hidup ternyata" ujar Sanzu pada Ran

"Sialan kau!" Umpat Ran

"Sudah lha.. sebaiknya kita langsung masuk dan menghabisi Rei" lerai Kakucho

Setelah mendengar perkataan Kakucho barusan, Rindou dan Kakucho langsung menendang pintu yang ada di hadapan mereka dengan sangat kencang sehingga pintu itu roboh.

Bersamaan dengan itu, tiba-tiba saja di hadapan mereka ada ada sebuah lampu berbentuk bulat langsung menyala. Sinar nya begitu terang sehingga membuat ke-empat pria yang berstatus petinggi Bonten itu tidak dapat melihat dengan baik.

"Sial! Silau sekali!" Pekik Sanzu

DOR! DOR! DOR!

Suara tembakan mulai terdengar. Dalam keadaan terdesak, ke-empat pria tampan itu berusaha untuk menghindari setiap tembakan yang tertuju pada mereka.

"ARGH!!" Pekik seseorang

"RINDOU!!!!" Teriak Ran

Seketika darah ditubuh Ran terasa mendidih. Wajah nya memerah. Ia tak peduli dengan mata nya lagi saat ini. Ia langsung menurunkan lengannya yang sedari tadi menutupi wajahnya dan langsung menatap kearah lampu itu.

CTAK! DOR! CRASSHH!

Timah panas itu dengan cepat langsung mengarah ke lampu tersebut, membuat lampu tersebut langsung pecah.

You Belong To Us! (Bonten x Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang