Chapter 13

1.4K 181 3
                                    

NORMAL P.O.V

Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Y/n beserta anak buah Bonten mulai pergi ke lokasi yang di yakini sebagai tempat dimana Bonten di sekap.

Kini y/n sedang berada di dalam mobil bersama anak buah Bonten yang menyetir mobil dan menjaganya selama perjalanan.

"Pastikan tidak ada yang mencurigai mobil kita" ujar y/n

"Baik nona" balas mereka

"Beri tahukan pada yang lain" perintah y/n

Dengan segera, salah satu anak buah Bonten yang berada 1 mobil dengan y/n langsung menghubungi semua rekan kerja nya melalui sebuah earphone kecil yang ada di telinga mereka dan memberitahukan hal yang sesuai dengan apa yang y/n katakan sebelumnya.

SKIP TIME!

Mobil yang di tumpangi oleh y/n beserta mobil yang lain nya pun tiba di tempat. Y/n dan sebagian pasukannya turun dari mobil dan langsung bergegas untuk menolong Bonten.

"Tunggu aku paman.." batin y/n

Sementara itu di sisi lain, terlihat ada 8 orang pria tengah di rantai tergantung di sebuah tembok dengan tubuh yang penuh darah dan wajah yang sudah babak belur.

Selain itu, ada seorang pria dengan pakaian mahal dan juga mantel bulu nya dan juga sebuah fedora di kepala nya tengah tersenyum puas sambil menatap kearah Bonten.

Selain itu, ada seorang pria dengan pakaian mahal dan juga mantel bulu nya dan juga sebuah fedora di kepala nya tengah tersenyum puas sambil menatap kearah Bonten

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Organisasi terkuat di Jepang apanya? Lihat lha.. kalian tertangkap dengan mudah oleh ku.." ujar pria itu sambil menghembuskan asap rokok ke wajah Mikey

"Sialan kau! Berani sekali melakukan itu pada Sang Raja!!" Teriak Sanzu

"Sang Raja? Huh.. apa aku tak salah dengar?" Tanya pria itu dengan nada mengejek

"Ah.. mungkin yang kau maksud adalah Raja para pelayan murahan?" Tanya Rei dengan nada mengejek lagi

Sanzu semakin marah ketika mendengar Rei mengatakan hal yang tak sepantas nya di katakan pada raja nya. Ingin sekali ia menebas kepala itu, tapi tak bisa karena dirinya sedang di rantai.

Rei yang mengetahui hasrat membunuh dari dalam diri Sanzu pun semakin menyeringai dan mulai berencana untuk mencuci otak Sanzu agar pria itu mau bekerja di bawah perintahnya.

"Dia akan sangat bagus jika ku jadikan sebagai mesin perang ku" batin Rei

Rei masih menyeringai mendengar semua sumpah serapah yang di keluarkan dari mulut Sanzu. Ia sama sekali tak berniat ingin membalasnya ataupun yang lainnya. Justru pria itu memutuskan untuk pergi saja dan kembali ke ruangannya untuk mempersiapkan rencana lain.

"Sial.. mereka benar-benar licik" ujar Rindou

"Cih.. akan ku bunuh si brengsek itu kalau aku sudah terlepas dari rantai sialan ini" gerutu Sanzu

You Belong To Us! (Bonten x Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang