Chapter 27

792 61 1
                                    

NORMAL P.O.V

Di sebuah bangunan mewah, terdapat banyak ruangan dan pastinya banyak orang juga, terdapat satu ruangan yang di jaga ketat oleh dua orang pria dengan tubuh besar dan berotot yang memakai pakaian serba hitam.

Kedua orang itu nampak menyimpan senjata di samping pinggang mereka, terlihat dari bagian samping pinggang mereka yang sedikit menojol dan berlekuk seperti sebuah senapan.

Mari kita melihat ke dalam ruangan tersebut. Di dalam ruangan tersebut, terdapat seorang gadis yang masih dalam keadaan tak sadarkan diri dan seorang pria yang berusia kepala 4. Siapa lagi kalau bukan Rei dan y/n tentunya.

Rei menatap gadis yang tengah terbaring tak sadarkan diri dengan seringaian penuh kemenangan. Ia tak menyangka bahwa rencana nya akan berhasil. Ia mendapatkan kelemahan Bonten dan akan menggunakannya untuk menghancurkan Bonten atau menjadikannya sebagai miliknya.

"Kemenangan sudah berada di depan mata ku" gumam Rei sambil menyeringai

Rei mengambil sebuah cerutu tak jauh dari tempat ia duduk kemudian menggunting ujungnya dan membakarnya lalu menghisap dan mengepulkan asapnya. 

Rei berjalan mendekati y/n yang masih terbaring tak sadarkan diri diatas kasur, lalu naik ke kasur dan duduk tepat disamping gadis itu. Mata tajam nya menatap kearah wajah cantik gadis belia yang masih dalam keadaan tak sadarkan diri itu. Perlahan seringaian terbentuk di bibirnya.

"Kalau dilihat-lihat, dia cantik juga" gumam Rei

Rei dengan perlahan menyentuh wajah mulus y/n dengan tangan besar dan kasarnya kemudian membelainya dengan lembut.

"Ku rasa menanam bibit ku di dalamnya tidak buruk" gumam Rei

Tangan besar nan kasar milik Rei dengan perlahan bergerak menuju kearah dada y/n dan hendak menyentuhnya. Matanya begitu tergoda melihat ukurannya yang lumayan besar dan berisi serta kencang itu.

Baru saja ia hendak meremasnya, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruangannya dan membuatnya kesal hingga akhirnya mengurungkan niatnya kembali untuk berinvestasi ke tubuh gadis itu.

Rei turun dari kasur dengan perasaan kesal dan membuka pintu. Melihat siapa yang mengganggu kegiatannya barusan.

"Apa?!" Tanya Rei ngegas

"Maaf tuan telah mengganggu waktu istirahat tuan" ujar salah seorang anak buah Rei

"Sangat mengganggu" koreksi Rei

"Maaf, tapi teman anda, tuan Hanma datang untuk menemui anda" jelas anak buah tadi

"Hanma? Mau apa dia kemari?" Tanya Rei

"Saya tidak tau pasti tuan, tapi dia mengatakan bahwa ia ingin bertemu dengan tuan" jelas si anak buah tadi

Rei menghela napas lalu keluar dari ruangan y/n dan tak lupa mengunci ruangannya dengan menggunakan sidik jari serta keamanan ketat lainnya.

"Ada dimana dia?" Tanya Rei

"Ada diruangan utama pribadi anda tuan" jawab anak buahnya lagi

"Bajingan kecil itu sudah ku bilang untuk tidak langsung masuk ke ruangan pribadi ku!" Geram Rei

Dengan cepat, pria dewasa yang memiliki postur tinggi itu pun langsung berjalan ke ruang utama pribadi miliknya dan membuka pintu dengan kasar. Disana ia melihat ada seorang pria dengan rambut hitam dan blonde serta tatto di kedua punggung tangannya sedang asyik merokok sambil tiduran di sofa mewah miliknya.

"Bangun kau sialan! Sudah ku bilang untuk tidak menyelinap masuk ke dalam ruangan pribadi ku!" Omel Rei

"Shhh.. jangan ngomel-ngomel terus pak tua, umur tidak ada yang tau.. jika kau mati aku mungkin akan langsung menyuruh anak buah mu untuk melempar mu ke kandang singa milikmu" balas Hanma dengan santainya

You Belong To Us! (Bonten x Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang