Chapter 26

746 65 0
                                    

SANZU P.O.V

Sial ini sangat merepotkan. Kenapa Rei harus memiliki banyak anak buah seperti ini? Mana anak buah Bonten tidak semuanya berguna, sebagian besar beban.

Aku dan Ran terus menembaki dan membunuh banyak sekali anak buah Rei yang berdatangan untuk menghadang kami. Setelah sekian lama akhirnya kami berhasil memberantas mereka semua.

"Sial.. peluru ku tinggal sedikit" protes ku

"Kau ini bodoh atau apa?" Tanya Ran tiba-tiba

Tentu saja aku tak senang mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut bajingan satu ini. Aku langsung menatapnya dengan tatapan sebal dan hendak memotong lidahnya.

"Kenapa kau tak mengambilnya saja?" Tanya Ran lagi

Mengerti apa yang di maksud oleh Ran, aku langsung berjalan kearah tumpukan mayat yang ada di depan kami untuk mengambil peluru dari setiap pistol milik mereka. Ternyata memang benar aku bodoh.

SANZU P.O.V END

NORMAL P.O.V

Setelah kedua pria tampan itu berhasil mengumpulkan peluru sebanyak mungkin dari tumpukan mayat tadi, mereka langsung membersihkan noda darah dari tangan dan wajah tampan mereka.

"Ayo langsung bergerak" ujar Ran

Sebenarnya Sanzu tak suka di perintah-perintahkan kecuali oleh Mikey dan y/n, tapi karena kali ini menyangkut tentang balas dendam untuk di gadis pujaan, maka dengan sangat terpaksa Sanzu mengikuti apa yang di katakan Ran.

Kedua pria tampan berbeda warna surai itu langsung berlari menelusuri setiap ruangan yang ada di gedung tersebut untuk menemukan keberadaan Rei. Setelah memakan waktu cukup lama untuk menemukan keberadaan Rei, akhirnya mereka tiba di sebuah ruangan besar yang nampak seperti ruangan CEO.

Disana terdapat sebuah kursi besar yang menghadap kearah jendela. Terdengar suara tawa yang tak asing dari kursi itu, sudah pasti itu Rei.

Sanzu dan Ran tentu saja langsung menodongkan senjata mereka kearah kursi tersebut. 

"Akhir nya kalian tiba juga, 2 butir bajingan" ujar Rei

Sanzu yang sudah benar-benar kesal pun langsung berlari kearah Rei dan menarik kursi pria itu hingga menghadap kearahnya dan langsung menembak kepala pria itu tanpa basa-basi. 

Ran dan Sanzu tentu saja menyeringai puas setelah melihat kejadian tersebut, tapi sangat disayangkan ternyata itu sama sekali tidak mengeluarkan darah setelah di tembak. Setelah di perhatikan dengan seksama, ternyata itu adalah sebuah boneka yang sangat mirip dengan Rei dan ada tape recorder yang menempel di dada boneka itu.

"Brengsek!" Teriak Sanzu dan Ran serempak

"Dia berhasil mengelabui kita!" Oceh Sanzu

Ran mengambil ponselnya kemudian langsung menghubungi Mikey. Untung saja tak butuh waktu lama, Mikey mengangkat panggilan dari Ran.

"Kita di jebak! Rei tidak ada di Maldives!" Pekik Ran

"Sial..." Umpat Mikey dengan nada tenang

"Perketat keamanan!" Pekik Kakucho

Mendengar perintah langsung dari Kakucho, para anak buah yang berjaga disana tentu saja langsung meningkatkan keamanan dan tak lupa untuk memperbanyak jumlah mereka. Tentu saja hal ini dilakukan untuk melindungi y/n.

"Y/n.. jangan jauh-jauh dari kami" perintah Mochi

Y/n hanya mengangguk dan tentu saja menuruti perkataan pamannya itu. Rei, sengaja mengincar y/n karena ia tau bahwa gadis tersebut merupakan kelemahan terbesar Bonten saat ini, atau mungkin selamanya.

You Belong To Us! (Bonten x Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang