Chapter 30

905 75 8
                                    

NORMAL P.O.V

Setelah kejadian penculikan tersebut, Bonten memperketat semua keamanan pada mansion. Terutama pada y/n, yang menjadi korban penculikan.

"Ayolah.. aku ingin main keluar" rengek y/n

"Tidak.. paman tidak akan mengizinkan mu untuk keluar dari mansion ini tanpa pengawasan kami" tolak Mochi sambil menyesap secangkir kopi hitam miliknya

"Ayolha paman.. aku butuh girls timeeeeee" rengek y/n lagi

"Tidak y/n" balas Mochi sambil menyesap kopinya lagi

Mendengar jawaban yang sama keluar terus menerus dari bibir sang paman membuat y/n akhirnya menyerah dan mengerucutkan bibirnya sambil pergi ke kamarnya. 

Y/n langsung masuk ke dalam kamarnya kemudian membanting pintu dengan keras dan menguncinya rapat-rapat. Tentu saja hal itu membuat hampir semua anggota Bonten terkejut karena mendengar suara yan begitu keras.

"Ada apa dengannya?" Tanya Takeomi yang datang ke ruang tengah dimana Mochi duduk

Mochi menghela napas kemudian menatap Takeomi sambil memijat pelipisnya yang terasa agak menyakitkan.

"Anak itu ingin pergi sendirian dengan alasan butuh girls time atau lain sebagainya..." jawab Mochi sambil menghela napas lelah

"Aku mengerti ia membutuhkan waktu untuk seorang gadis bersenang-senang sendirian, tapi mengingat kejadian kemarin juga bukan salah mu untuk melarangnya dengan keras.." jelas Takeomi

"Apa kau sudah mencoba untuk mengajaknya jalan-jalan hanya berdua dengan mu?" Tanya Takeomi

"Sudah" balas Mochi singkat

"Tapi ia menolaknya" lanjut Mochi sambil menghela napas lagi untuk yang kesekian kalinya

"Dia hampir mirip-mirip dengan Senju rasanya saat masih seperti gadis kecil" batin Takeomi

"Kalau begitu biarkan saja dia dulu, nanti dia juga akan sadar sendiri.. ia sudah cukup dewasa untuk bisa menggunakan otaknya dengan baik" lanjut Takeomi agak sarkas

Mochi menatap rekan kerja nya itu dengan tatapan tak senang, tapi ia juga tidak bisa marah karena apa yang dikatakan oleh Takeomi barusan ada benarnya.

Di sisi lain, y/n yang masih berada di kamarnya hanya berbaring dikasur tanpa melakukan hal-hal yang termasuk dalam kategori banyak gerak. Hanya scrolling tiktod.

Tentu saja ia sadar mengapa pamannya serta semua rekan kerja pamannya berlaku demikian padanya, tapi ia merasa sangat bosan. Ia ingin jalan-jalan sendirian sambil menikmati aroma mall yang menggoda iman.

"Bosan sekali.." gumam y/n

Gadis itu sudah mencoba untuk kabur dari jendela tapi tepat disetiap sudut dan sisi rumah, terdapat penjaga yang berjaga dengan sangat ketat agar y/n tidak kabur.

Rindou juga sudah berusaha untuk mengajaknya bermain game bersama, tapi y/n terus-menerus menolak ajakannya.

Kokonoi juga beberapa kali menawarkan gadis itu untuk ke mall bersamanya dan mengizinkan gadis itu untuk menghabiskan uangnya, tapi y/n tetap menolak.

Bahkan seorang Sano manjiro atau yang lebih akrab dipanggi Mikey pun sudah menyerah untuk memperingati atau mengajak gadis itu bersamanya.

Y/n masih sibuk scrolling diaplikasi yang bergambar logo not balok itu, hingga akhirnya suara ketukan terdengar dari arah pintu kamarnya. Y/n tentu saja mendengar itu tapi hanya melirik dan tanpa ada niat untuk membukanya.

"Y/n" panggil seseorang dari balik pintu

Y/n tentu saja mendengarnya dengan jelas dan masih tidak ada niatan untuk membukakan pintu untuk orang tersebut, sekalipun orang tersebut adalah Mochi atau Mikey.

You Belong To Us! (Bonten x Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang