2# Bungsu Adinata

99 7 2
                                    

Jika sepasang hati sudah saling memeluk entah baik atau buruk akan selalu terasa sejuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika sepasang hati sudah saling memeluk entah baik atau buruk akan selalu terasa sejuk.
Namun jika dua hati tidak saling menggenggam maka pada akhirnya mereka akan saling menenggelamkan.
-Renika Catra-

••00••

"Pulang sekolah mampir Langit Cafe yuk, Ta!" seruan dari pintu kelas membuat Bintang menoleh.

Gabriel Oretha, sahabat baik Bintang sekaligus teman sebangkunya yang baru saja tiba dari kantin dengan sekantong roti dan susu yang akan di bagi berdua dengannya.

"Band." ujarnya singkat masih melanjutkan game yang dia mainkan di ponselnya.

Gabriel menghampirinya dan menaruh berbagai macam roti dan susu diatas meja.

"Hari ini jatah bayar kas, Ta." Gabriel mengingatkan sembari mencari sesuatu dalam lacinya.

Mendengarnya Bintang langsung menaruh ponselnya, tidak peduli apakah teman setimnya mengamuk atau tidak karena ulahnya. Atensinya beralih pada bangku paling depan. Terlihat gadis cantik sedang menyalin catatan dari papan tulis, sangat menggemaskan dengan raut wajah yang cukup serius.

"Mawar! Gue skip kas dulu ya, gitar gue senarnya putus."

Seruan Bintang mendapat tatapan tajam dari gadis itu, Rosetta Adelia. Seperti ada alarm peringatan dalam telinganya jika bocah tengil penghuni pojok kelas sedang berbohong dan berkilah agar tidak setor uang mingguan.

"Alesan lo basi! Kalo lo gak bayar kas hari ini gue bakal langsung telpon Bang Jona."

"Si Mawar di kasih tempe ngeyel dah."

"Berapa kali gue bilang nama gue Rosetta bukan Mawar!" gadis di depan sana sepertinya mulai habis kesabaran, mukanya merah padam.

"Lah suka-suka gue dong! Mulut punya gue juga."

"Itu nama gue ya, Handoko!"

Bagi sebagian orang Bintang Geminorum adalah kunci dari datangnya tawa renyah dan untuk sebagian yang lain Bintang adalah nama lain dari biang masalah, untuk Rosetta contohnya.

Bintang dan Gabriel terkekeh bersamaan, Rosetta itu sangat menggemaskan jika sedang ngamuk-ngamuk. Mukanya memerah dengan nada suara yang tersungut-sungut membuatnya semakin nampak berkali lipat menggemaskan.

"Emang kenapa ke Langit Cafe, El?"

"Gabut aja sih, gue bingung pulang sekolah kemana." Bintang hanya manggut-manggut saja. Dia berjalan menuju bangku gadis di depan sana menyetorkan uang mingguan, dari pada si cantik ini melaporkan pada kakak sulungnya bisa panjang urusan.

"Eh iya! Ketemu mbak crush gak tadi?"

Pertanyaan dari Bintang seketika membuat Gabriel melemas, harusnya tadi dia tidak menawarkan diri pergi ke kantin saja. Sangat menjengkelkan ketika kita melihat orang yang kita suka tertawa lepas dengan orang lain.

Ripple || Mark Lee (Completed)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang