The sunset is beautiful isn't it?
-Renika Catra-~••~
"Debut album lo meledak Bang!"
Mahendra tersenyum, dirinya secara resmi membuat pengumuman tentang debut mini albumnya dan ternyata banyak yang antusias menunggu. Maklum saja single pertamanya diminati banyak orang pada perilisan 30 Januari kemarin.
Mahendra berubah pikiran dan membuat lagu tersebut bersifat publik dengan tujuan agar Renika tahu jika dia masih menjadi tokoh utama di hidup Mahendra. Mahendra tidak mengundur tanggal perilisan karena lagu itu adalah milik Renika dan akan tetap menjadi hadiah ulang tahun untuk Renika.
Keadaan semakin membaik. Perusahaan mereka kembali stabil, kakaknya sudah bisa duduk tenang di Chicago dan Deka tidak perlu terlalu pusing mengurus sana-sini. Hubungannya dengan Bintang dan Nathaniel yang sempat merenggang juga berangsur membaik dan kabar baik lainnya Aruna dan keluarganya sudah berhenti merecoki Mahendra.
Tapi meskipun banyak hal baik yang terjadi disekitarnya hal paling berharga tidak ada disini, gadis kesayangannya.
"Bang! Nathan live lo mau lihat gak?"
"Aca ikut?" nama itu tidak akan pernah berubah, nama yang menurutnya lucu tersemat pada gadis yang masih menjadi tokoh favoritnya.
"Iya, lagi sarapan mereka."
Mahendra tidak bisa menonton di akun miliknya karena takut saat Renika melihat namanya gadis itu akan langsung pergi seperti dua bulan lalu. Lantas dirinya bergabung dengan Bintang melihat mereka berdua membicarakan banyak hal. Tentang apa saja yang tidak Mahendra mengerti dengan jelas.
Hari ini 19 April dan tadi pagi adalah perilisan debut albumnya. Harusnya hari ini dirinya dan Renika merayakan anniversary ke satu tahun, tapi karena kebodohannya jangankan anniversary bahkan Renika saja tidak ada dalam jangkauannya.
Masih terekam jelas bagaimana dirinya terkejut dan semakin frustasi saat diberi tahu gadis itu pindah ke New York, bahkan Renika tidak sudi memberi tahunya pada pertemuan terakhir mereka.
Selama hampir satu bulan Mahendra mengurung dirinya dan larut dalam rasa penyesalan. Rasa sakit juga cintanya semakin meledak-ledak setiap harinya, rindunya menyeruak dan obatnya tidak dapat Mahendra jangkau dengan mudah.
"Bang, Ren chat gue katanya selamat buat debut album lo dan maaf dia masih belum mau buka blokiran." Gabriel yang duduk disebrang Bintang menyampaikan pesan yang memang sangat berarti untuk Mahendra.
"Bilangin makasih banyak."
Mahendra bersyukur mini albumnya bisa sampai ke telinga orang yang dituju, yang selalu ditunggu-tunggu kehadirannya meskipun Mahendra yakin kesempatan itu tidak akan datang dengan cepat. Atau bahkan tidak pernah ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ripple || Mark Lee (Completed)✓
Fanfic//Bagian Kedua Adinata Bersaudara// [Terima Kasih Telah Hadir] Semuanya memang terasa amat menyakitkan. Tapi mencintai memang tidak akan pernah mudah di lalui. "Biarin aku jatuh cinta semauku, Kak!" YanaClandestine, February 2023.