1. Pretty Maid

54K 2K 121
                                    

🫶🏻 Hay Nominist 🫶🏻
Aku cinta kalian 💚

Jangan sampai profesi Jaemin teralihkan karena ketampanan Tuan Muda nya yang bisa membuatnya Gila. Nanti kalo Jaemin gila karena nya, terus siapa yang ngerawat taeyong? Kalo tukeran masalah syndrom gangguan mental kan nggak lucu, apalagi jaemin baru satu minggu bekerja di sini.

"Kocok terusss" kata jaemin sambil menggoyangkan pinggulnya.

Sebuah mixer sedang ia gunakan untuk mengocok telur, membuat pancake request Taeyong pagi ini.

Sebenarnya bubur buatan Jaemin cukup enak, hanya saja mungkin Taeyong bosan.

"Jeno akan pulang sore ini, apa kau bisa memasak makan malam untuknya juga?" Kata Tuan Jaehyun yang tiba-tiba berjalan menuju Jaemin.

Sedikit kesal sih, karena jaemin adalah pria yang tidak suka di ganggu. Tetapi kalo yang gangguin sesuai dengan kriteria ya beda cerita.

"Bisa donk ah, aku ini bisa memasak apa saja tuan ku!" Kata Jaemin, dress maid yang ia pakai cukup ketat.

"Bagaimana kalau paha ayam kalkun, sepertinya nikmat" jaehyun menyisir pandang, paha putih jaemin cukup menggoda.

Merasa ego nya di senggol dikit, jaemin menghela nafas panjang. "Jangankan paha kalkun tuan, rica-rica Badak di ujung kulon aja saya bisa" ucap jaemin geram.

Jaehyun menampakkan deretan giginya, sebelum enyah dari pandangan jaemin yang menggenggam erat gagang mixer itu.

"Oh, tuan Muda. Papahmu ternyata mesum juga!" Gerutu jaemin sambil menengadahkan kepala.

Membuat pancake hanya membutuhkan beberapa menit saja, tidak lupa ia mengoleskan selai rasa mawar diatasnya. Atas permintaan Taeyong lagi.

"Enakan peanut butter nggak sih? Dari pada selai mawar ini??" Monolog jaemin.

"Beres!"

Jaemin dengan genitnya berjalan mendekati taeyong yang sedang kalut dengan suasana hujan.

"Hay sayangku! Waktunya makan" udah kaya suster rumah sakit saja. Jaemin membawa nampan dengan secangkir teh rosela untuk pasiennya ini.

"Jangan melamun, kau semakin cantik tau" Jaemin menoel pipi bulat taeyong.

Jaemin harus sesabar mungkin, jangan sampai watak bar-bar nya ia perlihatkan pada submissive cantik yang pernah mengandung si Tuan Muda.

"Aku cantik, Jaehyun selingkuh aku tidak cantik"

"Selingkuh? Kenapa tidak kau bakar saja pelernya, kalau aku punya pria kemudian ia selingkuh akan ku hantam dengan golok tau?"

Entahlah dimana letak kelucuan kalimatnya, bubu tampak meledakan tawa.

Apa kegilaan taeyong sudah sampai saraf akarnya? Sehingga ia mampu mengatakan hal yang tidak-tidak? Ah, Jaemin terlalu gasik untuk mengetahui nya.

"Aah,, Tuan" jaemin terperanjat ketika taeyong menarik tubuhnya dan merengkuh jaemin tanpa kata.

"Baiklah, kau boleh memeluk ku. Kalau ada apa-apa bilang saja hm?"

Taeyong menggoyangkan dagu nya, ia mengangguk.

📖📖

Usai makan malam, jaemin mandi membasahi tubuhnya sambil berdendang. Percikan air pada tubuhnya mudah-mudahan bisa membuang rasa kesalnya sore ini.

"Sudah kubilang ayah, tentunya aku membawa wanita manis ini untuk kupersunting nantinya?!" sebuah kalimat yang membuat sutil di tangan jaemin patah begitu saja. Pasalnya, jeno membawa seorang wanita berparas cantik ke rumahnya.

Padahal di sela-sela kegilaan taeyong ia mengatakan bahwa Jeno adalah seorang duda kemarin sore. Atau belum lama ia bercerai dengan istri lama. Mengapa?

Apakah istilah kawin cerai itu adalah sebuah sarapan baginya?

Jaemin keluar, menggunakan handuk kimono. Berlari kecil-kecil menuju kamar yang tidak jauh dari kamar mandi itu.
Toh, hari sudah menunjukan pukul 02 dinihari. Tidak ada makhluk yang masih terjaga kecuali dirinya yang baru membereskan dapurnya.

Namun sebuah kesempatan emas datang tanpa diminta. Ibarat pucuk di cinta ulam pun tiba, Jaemin melihat si Tuan Muda sedang menikmati segelas alkohol di meja makan.

Jeno menunduk, tidak menyadari bahwa jaemin berdiri cukup lama memandangi wajahnya dalam lampu remang-remang. Hidung proporsionalnya terlihat jelas, apalagi Jeno malam itu hanya memakai celana kolor warna coklat muda.

Betap sempurna nya, siapa saja yang akan menjadi pendamping hidup tuan nya ini. Berharap nggak papa kan ya? Walau jaemin berpikir seorang asisten sepertinya sangat jauh dari kata bahagia.

DUAAAGHHHH

"Ahhhhhh"

Jaemin memegangi punggungnya usai bongkahan kenyal miliknya berciuman dengan lantai depan pintu kamarnya.

Ketampanan Jeno membuatnya tidak melihat sebuah keset dibawahnya.

Teriakan jaemin membuat si tuan muda berjalan menuju padanya. Masih dengan segelas alkohol di tangannya.

Yakali ada pejantan cantik mirip betina modelan jaemin di diemin aja.

Jeno mengulurkan satu tangannya, pada Jaemin yang sebenarnya masih kesal padanya.

"Aku bisa sendiri" jaemin menumpu tangannya pada lantai, berusaha mengangkat badannya Namun tidak bisa.

"Manja sekali, cowo macam apaan kamu?" Jeno menarik pinggulnya, membawa kedua tangan jaemin agar merangkul pundaknya.

Jaemin tidak berbohong, bahkan tulang ekor jaemin pun merasakan sakitnya.

Jeno membanting tubuh jaemin pada kasur kamarnya, kasar.

"Mengapa kau membantingku? Sopan kah??"

"Itu wajar, aku mengangkat tubuh asisten sepertimu saja itu sudah termasuk beruntung? Bukankah begitu??"

Jaemin kembali meraba pantatnya, di hadapan jeno yang melipt kedua tangannya. Tubuh jaemin mendarat pada kepala ranjang. Jaemin meringis, merasakan sakit yang luar biasa.

Nampaknya jeno berjalan menuju nakas di kamar itu, mengambil sebuah cooling gell untuk asisten nya ini. "Pakailah" jeno melemparkan nya tepat mengenai perut jaemin.

Jaemin tersenyum kecut, atas perlakuan Jeno yang notabenenya adalah seorang 'tuan muda' di rumah ini.

Namun, duduknya seorang jeno di pinggir ranjangnya adalah suatu yang tidak jaemin duga sebelumnya.

Dibaliknya kasar tubuh jaemin yang sedang meringkuk itu. Jeno menyibak kasar handuk kimono yang dipakai oleh jaemin tanpa tersirat sedikitpun rasa toleransi.

Apa ini!??? Monolog jeno ketika melihat kedua bongkahan putih, bersih, kenyal nan berisi milik Jaemin tanpa terbalut dalaman.

Jauh beda dengan pinggang jaemin yang begitu ramping.

"Apa kau tidak memiliki sempak? Hah!!" Jeno mengguncang paha Jaemin keras.

"Sibuk sekali diri anda tentang saya? Bukankah anda lurus??" Ucap jaemin sesekali ia menyunggingkan senyum nakal nya di balik bantal.

Jeno membuka cooling gell itu dengan tangan gemetar, entahlah apakah hatinya masih aman.

Tangan jeno kian menghangat, keringat dingin pun keluar dari tubuh nya yang kian memanas.

"Saya tidak akan tergoda, jangan terlalu Berharap sama saya"

Jeno dengan berat hati mendaratkan tangannya pada pantat jaemin. Sesekali ia meremasnya, memberikan sensasi dingin dengan cooling gell di tangannya.

"Sudah lah, jangan kau bohongi egomu tuan Jeno" monolog jaemin. Sesekali ia menggejalkan kaki nya, memperlihatkan betapa kenyalnya pantat jaemin yang masih perjaka.

Terdengar nyaring di telinga Jaemin deru nafas kasar Jeno di belakangnya. Serta tutup cooling gell itu yang terjatuh di lantai.

Namun ketika jaemin membalikkan badan, makhluk Jeno tidak terlihat. Kemana dia??

CHEN
To be continued🫶🏻

MAID || NOMIN 🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang