27. Ha! Baby

10K 425 9
                                    

Semakin hari, meja tempat komputer Jeno penuh dengan peralatan Make up.

Mulai dari Cleanser, Serum, Mosturizer, Primer, Foundation, Concealer, Powder, eyeshadow, lipstick dan lain-lain. Aneh? Memang itu kenyataannya.

Kulkas aja udah disulap seperti pabrik sheet mask. Semua itu milik Jaemin.

"Akang paket!!!!" Teriak seseorang dari luar rumah Jeno.

Jaemin berlari sambil memegangi perutnya yang sudah besar.

Langsung menandatangani bukti penerimaan barang, karena itu pesanan Jaemin.

Kalau kemaren berbagai macam gincu dan lip gloss kalau kali ini berbagai warna kutek.

"Mas ini bagus nggak?" Jaemin memperlihatkan warna kuning pada Jeno yang memegangi kepalanya di ujung sofa.

"Kuning kaya tai, ngapain coba beli warna kuning? Warna lain kan ada?"

"Mass udah nggak sayang sama Nana??"

Jaemin manyun kan jadinya, kemudian duduk bersila diatas lantai. Dua puluh kutek dengan warna yang berbeda ia tata rapih di atas dinginnya lantai tersebut.

"Dede, maafin papah ya? Dia emang nyebelin orangnya" cicit jaemin pada perutnya.

Jaemin menyibak dasternya, memperlihatkan perutnya yang sudah besar.

Usia kandungannya 9 bulan.

"Ngapain buka-bukaan gitu, nanti di cocol sama soang lewat mau?" Teriak Jeno yang akan melangkah ke arahnya.

"Apa sih, kita nggak temenan sama kamu mass"

"Buna plis, jangan begitu"

Jeno menyambar bantal kecil diatas sofa, kemudian merebah di samping jaemin yang masih duduk bersila ditemani deretan kutek kuku nya.

Tangan Jeno mengusap perut jaemin dengan sayang.

"Akhir-akhir ini buna suka banget koleksi perlatan solek kaya gini. Mau jadi apa si bunda?"

"Duit mass habis ya? Maaf deh mass"

"Enngg, enggak gitu. Duit mass kalo buat jajanin bunda mah ga bakalan habis. Tapi manfaatnya apa gitu, lagian buna cuma beli-beli doang. Mass nggak pernah tuh liat buna pake gincu segala macam, orang bibir buna aja udah manis"

Pipi jaemin bersemu, ngeliat jeno kemudian meremas pipi jeno yang merebah di sampingnya.

"Buat dandanin mas"

"Hah? Jangan ngaco deh buna, bisa-bisa mass dikira ondel-ondel nanti"

Jeno menjauh dari tatapan tajam Jaemin. Tetapi dengan perut besarnya, jaemin merangkak seperti induk cheetah yang hendak menerkam mangsa.

"Hay baby boy, come here i wanna bitch you!"

"Shit! Na, nyebut Na!!"

Tetapi jaemin berhenti, menumpu kepalanya diatas lantai.

"Mas, perut nana sakit" ucap jaemin tiba-tiba.

Jeno reflek berdiri, kemudian menarik bahu Jaemin agar kembali duduk seperti semula.

Jeno menyisir rambut Jaemin dengan tangannya, mencari kedua mata bermanik coklat milik submissive cantiknya.

Mereka saling beradu pandang untuk beberapa saat, kemudian jaemin menerkam tubuh jeno tepat pada peluknya.

"Kumakan kau mass hahahaha!!"

"Buna! Astaga sakit buna!!"

Kaos bagian pundak jeno sampai bolong kena gigitan Jaemin. Bahkan sampai membekas gigitan di pundak Jeno.

MAID || NOMIN 🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang