Jaemin nyenggol tubuh Jeno pelan. "Tuh, liat mommy sama papah aja mesra. Masa kamu bentar-bentar marahin aku mass!" Keluh jaemin sambil nunjuk oknum Jaehyun dan suami manisnya yang sedang ngobrol bersama.
Padahal saat itu Jeno baru bangun tidur sore. Jujur saja, Jeno tidak tau mengapa Jaemin semakin menyebalkan.
"Kemaren aku masak kau bilang keasinan, enggak dimasakin malah makan dirumah nyai Sooman. Serba salah aku tuh mass ih!"
"Na, ngucap plis. Kamu kesurupan demit apa sih?"
Wajah nana jadi galau asli, pucat pasi. "Paham aku tuh, pasti mass jeno udah nggak cinta sama Nana" jaemin pergi.
"Sudah lama, aku tidak bercinta denganmu" suara samar terucap dari bibir tipis mommy taeyong.
Jeno mendengar dengan seksama. Memajukan langkahnya, memasang pendengaran setajam mungkin.
"Kita sudah menikah kembali Jaeh, mengapa kau masih tidak mau menyentuhku hmm??" ucap taeyong sambil memainkan batang hidung proporsional milik Jaehyun.
"Aku tau sayang"
"Ayolah, aku merindukan desahanmu" bujuk Taeyong, tangannya telah mendarat pada gundukan milik Jaehyun.
Begitu praktisnya taeyong mendapatkan apa yang seharusnya menjadi miliknya.
Dibalik perbincangan mereka, Jeno berusaha menelan ludahnya mati-matian. Perkataan sang mommy persis seperti Jaemin jika sedang merajuk.
"Kau yakin akan melakukan disini?" jemari ramping jaehyun memainkan cincin di tangannya, kemudian beralih melepas kancing kemeja nya satu demi satu.
Pernikahan untuk kedua kalinya telah mereka lakukan pagi ini, di sebuah gedung yang tidak terlalu mewah. Semua itu atas kemauan Jaehyun.
Sumpah pernikahan diucapkan dengan lantang oleh Jaehyun, begitu juga submissive cantik yang tidak pernah melunturkan senyumnya.
"Jaehyunie, jangan tinggalkan aku lagi hmmm? Janji??"
Jaehyun terpaku, kecantikan taeyong tidak pernah luntur termakan usia.
"Bagaimana aku akan pergi. Kau ini bodoh" jawab Jaehyun dengan tawanya.
Taeyong gemas, ia mendaratkan bibirnya pada pipi jaehyun. "Kau jahat Jaehyun, kenapa kau memanggilku bodoh hahh?!!"
"Kau menjilat ludah yang sudah kau buang"
Taeyong hanya terdiam, sambil menatap lekat dada sang dominan. "Maafkan aku Jaehy_"
"Seharusnya kau mencari yang lebih baik dari aku mommy, bukan malah menikahi ku. Aku merasa menjadi botty untuk saat ini" jaehyun tertawa.
"Baiklah, untuk saat ini aku akan mengendarai mu!" Taeyong menarik tubuh Jaehyun, walupun badan taeyong kecil tetapi kekuatan taeyong cukup di acungi jempol.
Dengan seringaian yang begitu menyeramkan, dirinya menggendong bridal jaehyun menuju kamar.
Jeno semakin memundurkan langkahnya, agar misinya menjadi paparazi amatir berjalan dengan lancar.
"AAAHHHHH MOMMY"
DUGG
DUGG
Taeyong menanggalkan pakaian Jaehyun, menyapa roti jaehyun yang berjumlah enam kotak itu. Kemudian ia jilat seperti anak anjing yang sedang meminum susu.
"Ahh momm"
Tulang pinggul jaehyun begitu ramping, dengan keperjakaan nya yang menggantung gagah di tengah selangkangannya.
"Kau perlu dimanja lagi" taeyong ngajak ngomong pusaka Jaehyun. Ia masukan ke dalam mulutnya, ia gigit dengan gemas.
Jeno memanfaatkan lubang kecil di pintu kamar mommy nya. Mengamati aktivitas sang mommy dan papahnya yang perlahan menaikkan hormon libido nya.
Apalagi tubuh polos sang mommy yang sedang membimbing Jaehyun membuat Jeno berlari tunggang langgang mencari Jaemin.
Cantiknya tubuh polos sang mommy, tidak kalah cantiknya dengan body mulus Na Jaemin.
"Nana!! Dimana kamu sayang!!!" kedua mata Jeno mengedar, mencari sosok Jaemin di sekitar rumah.
Jeno pun mengangkat pot bunga mawar milik Taeyong, apakah Jaemin terselip di bawah pot?
"Buna,, sayang sama mass nggak bun?"
"Buna ku sayang,, onani yuk!!"
"Mau beliin Lamborghini nggak bun? Atau tesla, oh atau bumblebee itu loh yang kaya putri kuning mengapung??"
Sosok Jaemin nongol dari balik tembok, mengerjapkan matanya beberapa kali. Tidak lupa jemari nya menaik turunkan kacamata minus yang ia pakai.
"Ak-aku tidak mau mass pasti kamu ada mau nya" monolog Jaemin, mendorong kereta bayi Neora untuk menyingkir dari hadapan monster Jeno Libido Andreas itu.
Jaemin berlari, sebisa mungkin membuka pelan gerbang rumahnya. "Kita akn lari dari sini sayang, ayok buna bawa kamu beli cendol sayang"
"Nana!!! Bunaa, dimana kamu buna. Bobok yuk udah sore ini bunaa?!!!" Teriakan Jeno masih terdengar, jaemin tersenyum puas.
Jaemin begitu semangat berlari menggendong Neora tanpa memperhatikan sekelilingnya.
Jaemin mempercepat larinya, beraksi seperti penculik bayi masa kini yang memakai kostum serba branded.
"NANA AWAAAAASSSSSS" teriak mpok Ningning tiba-tiba
Sraaakkkkk
BYUUUURRRR
"Bunaaaa!!!!!"
Tbc
Vote juseyo!!