24. NYIDAM 2

7.1K 463 5
                                    

Ayookkk semangat
Siapa tau ketinggalan 😄


"Mau turun dimana ini? Ruang tamu atau kamar sayang?" Ucap Jeno yang masih menggendong koala si Jaemin.

"Kamar aja mass, jangan di dapur engga asik"

Padahal Jeno tidak mengatakan dapur🗿
Yakali malam-malam gini mau naruh pantat jaemin di dapur, buat umpan coro kali.

Jeno menaruh pantat jaemin di atas ranjang. Menata bantal untuk menumpu punggung Jaemin. Tidak lupa mengambil sebaskom air, ia gunakan mencuci kedua tangan Jaemin.

Soalnya kalo udah ketemu kasur, jaemin suka mager orangnya.

"Mass"

"Apa buna,"

"Eeemmm, Nana mau disuapin"

"Tentu saja, tetapi mass mau mandi dulu. Habis beresin meja kantor tadi, ketek mass bau asem"

"Emang biasanya kamu mandi mass?? Kecoa aja nggak mandi tetep kinclong" jaemin menatap sebal pada dominannya yang berjalan menyambar handuknya.

Untuk membuang rasa jenuhnya, Jaemin menonton televisi di kamarnya. Suara gemericik air di kamar mandi kamar membuatnya tersenyum. "Jangan lama-lama mass mandinya! Nana lapar!"

"Mau eek dulu bentar sayang!" Teriak Jeno dari dalam sana.

"Nggak boleh mass bayi nya udah berisik banget di dalam perut! Mukulin galon sama panci inih!!"

Beberapa menit kemudian, jeno keluar dengan tergesa. Handuk putih membalut perutnya pun basah karena harus menyerap air yang perlahan jatuh dari dada.
Melihat kedua mata Jaemin tertutup sempurna, membuat jeno memainkan pipi bulatnya dan menaruh punggung Jaemin pada perutnya.

Tujuannya agar pria yang sedang mengandung anaknya ini rileks dan bangun dari tidurnya.

"Mass,,, eeeunggghhhhh"

"Ditinggal mandi lima menit, mimpinya udah pindah satelit"

"Jangan bilang gitu, mass nggak cinta sama Nana?? Mass udah bosan sama Nana?"

"Mana ada sayang? Ayok makan, mass suapin nih!"

Jeno membuka bingkisan itu, aneka rasa cireng dan dimsum ia belikan hanya untuk suami manisnya. Bahkan jeno sendiri belum makan.

"Mas ini rasa apa?"

"Ati ayam, kalo ini daging ayam, terus yang ini sapi, sambal cumi, rendang, dimsum nya juga nggak kalah enak. Mau nyoba juga?" Jeno melihat keseriusan wajah jaemin pada pantulan kaca, membuat dirinya gemas dan meremas pipi bulat jaemin dengan bibir nya.

"Nana mau semua nya boleh?"

"Boleh, kan mass beli buat kamu? Ada susu kedelai juga sayang, mau?"

"Buat mass aja, nana nggak mau susu"

Mulut Jaemin penuh, perihal es krim dan donat mungkin ia lupa. Masih ada hari esok, hari dimana keinginan jaemin untuk memenuhi ego si bayi di dalam perutnya.

Setelah semua makanan habis, jaemin terlelap masih di dada bidang Jeno yang begitu nyaman buat senderan. Pasti kalian iri kan? Hehe

Jeno mengusap perut dan menepuk paha nya pelan, mengantarkan Jaemin pada dunia mimpi.

Dibalik semua itu, demo di dalam perut Jeno pun semakin nyaring saja bunyi nya. Jam menunjukkan pukul 01 malam, Jeno berjalan tanpa menimbulkan suara menuju dapurnya.

Bibir tebalnya menghisap nikotin disana, kemudian membuka lemari pendingin. Mencari apa saja yang bisa ia konsumsi.

"MAS JENO MAKAN MALAM HARI EMANG NGGAK TAKUT GENDUT YA?!!!!!"

Demi apapun, silent mode yang Jeno lakukan tidak berfungsi sama sekali. Jaemin telah bangun, menghampiri dirinya yang sedang berjongkok di depan kulkas.

"Mass belum makan, kamu kenapa pake acara bangun segala sayang? Mau di puk-puk lagi pantatnya biar tidur? Ayok"

"Kenapa mass nggak bilang kalo mass belum makan, hiks hikss"

"Kok nangis,!? Nggak papa kok, cuma pengin makan ramen. Kamu mau nemenin mass makan?"

"Mau mass"

Jeno mengangkat jaemin kemudian mengecup bibirnya kilat. "Duduk disini, tunggu ya?" Jeno memberikan sepotong apel pada Jaemin sambil menunggu masakannya matang.

Dua bungkus ramen ia masak dalam satu panci besar. Setelah ramen itu mendekati matang, jeno menaruh dua butir telur diatasnya.

"Mass keliatannya enak"

"Siapa dulu koki nya?" Ucap Jeno dengan rasa percaya diri di atas rata-rata.

Jaemin menatap puja pada kepulan asap ramen itu. Mengijinkan salivanya jatuh ke leher putihnya. Dengan tidak sabar dirinya melompat dari wastafel dapur dan memburu oknum jeno yang sedang membawa ramen ke meja makan.

"Mas, suapin. Nana nggak sabar mau makan"

"Panas sayang, mass tiup dulu"

Jeamin selalu diutamakan, sesekali Jeno pun menyuapkan pada mulutnya sendiri. Rasa panas, asam dan nikmatnya makan bersama suami sah nya ia rasakan begitu dalam.

Kalo sekarang masih berdua, mungkin tahun depan sudah bertiga.

"Oya Na, mass denger nih kalo Bubu ketemu tuan V di Jerman"

"Waaaahhh, benarkah?"

"Heem, bahkan bubu mengijinkan tuan V menginap dirumahnya"

Entah ini kabar baik atau buruk, tetapi Jaemin mengingat pada kebaikan tuan Jaehyun padanya. Seseorang yang tidak pernah marah padanya. Bahkan candaan tuan Jaehyun masih terngiang di benaknya.

Jemari Jaemin bergerak pelan menyentuh pergelangan tangan suami nya. Firasat buruk Jeno telah menghantui, jangan bilang...

"Mas, Nana mau ketemu sama Kakek Jaehyun"

Deggg

"Dedeknya mau ketemu sama Kakek nya mass, boleh ya mass"

Bukan masalah boleh atau tidaknya. Namun untuk mengetahui keberadaan Jaehyun sendiri, Jeno benar-benar tidak tau.

🐰🐶

"Eeeunngghhhhh"

"Sssstttt ssstttt cup cup cup, nggak papa. Maaf ya maaf" Bisik jeno pada telinga Jaemin.

Diatas gendongan, jaemin menggeliat. Membuat Jeno harus menumpu berat badannya yang sebisa mungkin tidak jatuh dari tangannya.

Jeno benar-benar kehilangan jam tidur malamnya, jaemin tidak mau lepas dari gendongan. Kedua tangan jaemin mengalung pada tengkuk Jeno, menyandarkan kepalanya ceruknya serta melingkarkan kakinya pada perut dominan.

Bahkan jeno harus rela berjalan kesana-kemari demi jaemin tetap nyaman pada tidur malamnya.

Kedua lingkaran hitam mengelilingi mata Jeno yang kelelahan.

Sifat manja jaemin terbit ketika jeno berkata ragu bahwa kemungkinan mempertemukan dirinya dengan Jaehyun itu kecil. Tidak akan mungkin terjadi, itu sebabnya membuat jaemin meledakkan tangisnya dan harus tidur dengan posisi di gendong.

Jeno lelah, tetapi kalah akan rasa semangat nya menjadi seorang ayah.

Sesekali Jeno mengusap dan menepuk pantat jaemin pelan. Tidak bisa di bayangkan betapa besar rasa cinta pada suami baru nya.





Tbc
Thanks for 40K views

Next mau lanjut Nyidam part 3 atau terserah mimin nih 😄
Hope this fanfics can be ended before Christmas 🥹
Karena mendekati Natal aku akan sibuk banget

CHEN

MAID || NOMIN 🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang