Awas!!
Typo bertebaran dimana-mana
Selamat membaca
----✰ĖӾØ✰ ---Antariksa pulang dari sekolah nya, memarkirkan motornya dan langsung masuk kamarnya.
Kanaya yang sedang berada di dapur sedikit heran dengan tingkah anaknya itu.
Ia melanjutkan acara masaknya hingga selesai.
"Nona tidak berniat melihat apa yang sebenarnya terjadi dengan anak nona itu? " tanya sistem
"Dia bukan anak gue nyet, bisa gak si gak usah sebut dia anak gue, gue terlalu muda buat punya anak segede itu" ujar Kanaya, ia sangat tidak suka ketika sistem menyebutkan kedua laki-laki muda itu sebagai anaknya.
"Jangan emosi dong nona, rileks" ujar sistem membuat rasa jengah menghampiri Kanaya.
Ia menaruh kasar spatula itu, mematikan kompor beranjak dari dapur menuju ke kamar Antariksa.Kanaya membuka kasar pintu kamar anaknya itu, ia menatap kotak p3k dan kapas yang sudah berceceran di sekitar Antariksa.
Antariksa menatap panik ibunya, wajah nya terlihat gelisah,ia berkali-kali menelan ludahnya, ia sangat takut,mamah akan marah padanya.
Brakh
Pintu kamar di tutup kasar dari dalam "mama " panggil dengan suara kecil, Kanaya mendekati Antariksa yang sedang menatap panik dirinya.
"Rileks riksa, mama bukan penjahat" ujar Kanaya masih berwajah datar, ia bukan kesal pada Antariksa tapi ia masih kesal pada sistem karena perkataannya tadi.
"Duduk, biar mama obati" ujar Kanaya, Antariksa mengikutinya dengan ragu.
"Habis berantem sama siapa? " tanya Kanaya fokus pada luka yang sedang ia obati.
"Gak beratem mah, aku jatoh dari motor" ujar Antariksa gugup.
Kanaya menghentikan sesaat pengobatan nya, melirik mata Antariksa dengan lirikan tajam, Antariksa semakin gugup, ia takut kebohongan akan terbaca oleh mamahnya.
Kanaya kembali mengobati luka Antariksa, sesaat Antariksa bernafas lega, ia berpikir kalau mamah nya percaya dengan kebohongan nya.
Nyata tidak "mamah tau kamu bohong, yang harus kamu ingat mamah pernah muda juga, mamah pernah ngalamin masa seperti kamu" ujar Kanaya ketika sudah selesai mengobati Antariksa, ia berdiri meletakkan kembali kotak p3k pada bawah laci meja belajar Antariksa.
Kanaya menarik kursi meja belajar , duduk di hadapan putranya, menyilangkan kakinya dengan tangan melipat di dada.
Ekpresinya terlihat seperti sedang meremehkan Antariksa, sedang Antariksa merasakan akan di interogasi oleh mamah.
Ia nelan ludah nya, merasakan aura yang berbeda dari mamah nya.
"Habis berantem kan? "
"Iya" ujar Antariksa gugup, ia menundukkan kepalanya
"Menang? " tanya Kanaya membuat Antariksa kembali mendongak menatap mamah nya.
"Kalah ya, keliatan udh" ujar Kanaya melihat ke terdiaman anaknya itu.
"Gak mah, guru bk keburu dateng" ujar Antariksa dengan suara lemah.
"Yahh, gak seru dong" ujar Kanaya membuat Antariksa menatap ibunya dengan raut tak percaya.
"Ada ya orang tua, lihat anaknya berantem sampai masuk bk, bukan nya ditegur tapi malah dibilang gak seru, ajaib emang" ujar sistem tak percaya.
"Kau tau dulu, mamah pernah berantem sama senior laki-laki nya mamah,sampai dia masuk ICU dan mamah masuk bk" ujar Kanaya bercerita, Antariksa menampilkan raut terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayo Berpetualang Bersama Sistem! ( Series 2) Bagian 2
Short StoryFollow sabi kali ya ;) Lanjutan dari series 2 bagian 2 # transmigrasi 05 Risa mendapatkan novel sebagai hadiah ulang tahun dari kakeknya. awalnya di menolak dengan alasan tidak suka membaca nya, namun melihat wajah sedih dari kakeknya di manjadi t...