Awas!!
Typo bertebaran dimana-mana...Makin lama votenya makin turun, penulis sadar si kalau ceritanya makin kesini makin nyeleneh,,,,
Maaf ya,,,
Tapi penulis tetap mengucapkan selamat membaca....
----✰ĖӾØ✰ ---Amoura tidak beranjak dari sana bahkan ketika hujan sepenuhnya membasahi tubuhnya.
"Katanya kau mencintai ku, kenapa kau menghianati ku seperti ini. Jika kau tidak menginginkan ku lagi seharusnya kau mengatakan nya" ujar Amoura lirih memengang dadanya sendiri.
"ARSLAN SIALAN!! " teriak Amoura di tengah-tengah taman yang sapi karena hujan membasahi nya.
"Tidak seharusnya aku menyayangi sosok fiksi seperti nya, arghh sialan! " ujar Amoura kesal ia bangkit dari kursi berjalan pelan keluar dari taman.
Ia berdiri di pinggir jalan melihat kiri kanan sebelum menyebrang jalan.
Sebelumnya ia melihat mobil sedan putih berhenti ditengah jalan dengan kedua lampu sein di nyalakan.
"Ngapain coba berdiri di tengah jalan hujan hujan gini, walaupun sepi kan bisa aja terjadi tabrak beruntun" ujar Amoura terlihat heran.
"Dasar aneh! " ujar Amoura mulai menyebrang, namun tepat ia berada di tengah jalan. mobil sedang putih itu melaju kencang dan menabrak tubuh Amoura.
Tubuh Amoura terhempas beberapa meter, dengan mata yang sayuh dan tubuh di penuhi oleh darah, setelah di tabrak mobil sedan putih itu langsung pergi meninggalkan Amoura yang sedang sekarat.
Amoura melihat seorang pria berjas lengkap keluar dari mobil sedan hitam lain yang terparkir jauh dari sana yang sejak tadi mengawasi amoura, menggunakan payung hitam yang kontrak dengan pakaian nya.
Amoura mengangkat tangannya seolah meminta tolong, tangannya terlihat bergetar karena menahan sakit pada tubuhnya.
"Kamu berharap saya menolong kamu? " tanya nya sinis setelahnya ia tertawa pelan.
"Jangan harap! "Ujar nya membuat amoura menurunkan kembali tangannya
"Saya kesini hanya ingin memperingati kamu!. Jauhi putra saya, sejauh jauhnya. Jika kamu selamat dari kejadian hari ini" ujar ujarnya kembali tertawa, ia berdiri meninggalkan Amoura yang mulai kehilangan kesadaran.
_____
Kalandra sedang duduk bersama ayahnya diruang kerja miliknya.
"Bagaimana kabar mu Kalan?tanya ayahnya.
" sangat baik ayahanda "ujar Kalandra tidak ada senyum sama sekali.
" ayah tidak yakin, terlihat di wajahmu kalau kamu sedang mengkhawatirkan sesuatu, apa ini tentang wanita itu? "Tanyanya mengangkat sebelah alisnya.
"Tidak.kenapa aku harus mengkhawatirkan nya, dia baik baik saja" ujar kalandra membuat Ayahnya tersenyum tipis.
Hujan tiba-tiba menguyur bumi, Kalandra melihat ke jendela dan beranjak lebih dekat dengan jendela besar itu untuk melihat perkotaan yang sedang di guyur hujan.
"Dia pasti baik baik saja" ujar Kalandra lirih menenangkan hati nya yang semakin resah.
"Kalau kamu khawatir, kenapa kamu tidak mengeceknya sendiri? " tanya ayahnya menyuarakan pendapat.
Kalandra berbalik menatap ayahnya"Aku tidak bisa terlalu dekat dengannya, aku ___" ujar Kalandra menjeda kalimat nya.
"Kamu takut kejadian masalalu terjadi lagi, karena kamu memaksanya untuk menjadi milik mu? " tanya ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayo Berpetualang Bersama Sistem! ( Series 2) Bagian 2
Short StoryFollow sabi kali ya ;) Lanjutan dari series 2 bagian 2 # transmigrasi 05 Risa mendapatkan novel sebagai hadiah ulang tahun dari kakeknya. awalnya di menolak dengan alasan tidak suka membaca nya, namun melihat wajah sedih dari kakeknya di manjadi t...