dark 04

959 170 11
                                    

Awas!!
Typo bertebaran dimana-mana
Selamat membaca.
Typo tandai ya!

Makasih...

Mari kita mulai!!!
----✰ĖӾØ✰ ---

Jika hari ini kamu sedang dalam
Kesusahan, cobalah lihat orang yang berada di bawahmu,walaupun sulit.
Dengan begitu kamu akan mengerti
Kenapa kamu harus sangat bersyukur hari ini.
-
-
-
Pena antariksa


Amoura menunggu dengan cemas di depan pintu ruang IGD dan itu tidak luput dari perhatian Arslan.

Jujur ia terlihat sedikit cemburu sekarang "sebenarnya dia itu siapa? " tanya Arslan serius, amoura menoleh kearahnya menatapnya dengan senyuman.

"Lo cemburu? "

"Kamu nanya? Hah? " ujar Arslan terlihat kesal.
"Cieee pakek aku kamu? " goda Amoura semakin membuat Arslan kesal.

"Serius napa Mor? !"

Amoura tertawa pelan, rasa cemas nya tiba-tiba meluap begitu saja, "malah ketawa, aku serius dia siapa Amoura? " tanya Arslan dengan raut serius, wajah terlihat sedang menyembunyikan kekesalannya.

"Dia calon suaminya kak Acha" ujar Amoura santai, membuat Arslan mengerutkan keningnya.

"Lah terus, batal dong acara hari ini. Kamu udah hubungi keluarga biar mereka cepat kesini? " tanya Arslan

Amoura menggeleng pelan"gak batal, palingan di ganti sama saudaranya si Reygan Reygan itu"ujar Amoura terlihat sangat santai.

" emang kamu gak kasiha sama kak Acha? " Tanya Arslan mendapat gelenggan dari Amoura.

"Gak?, kakak kamu akan sedih nanti nya kalau dia tau kebenarannya , calonnya gak dateng bukan karena hianatin dia , tapi calonnya lagi sekarat" ujar Arslan berusaha merubah jalur pikiran Amoura

(Ini gak papakan kalau gue kabarin, gak akan kacau kan, bisa jadi kalau gue kabarin, kedua tokoh utama nih yang seharusnya nikah, tapi gak jadi nikah gara-gara gue ngadu masalah ini, wtf serba salah gue, jadi nyesel gue pilih novel ini) batin Amoura merasa frustasi sendiri.

Amoura sedikit takut, takut jika ia bertindak gegabah , akibatnya dia juga yang tanggung.

"Amoura kok kamu melamun, kalau kamu takut buat bicara, biar aku yang bicara" ujar Arslan.

"Bukan itu masalahnya, aku takut jadi tersangka Ar,sedangkan disini cuma aku yang tau soal penyekapan itu" ujar Amoura menatap Arslan dengan wajah khawatir.

"Iya si, sebenarnya aku juga penasaran, gimana kamu bisa tau masalah ini?,tapi apapun itu akau percaya kok sama kamu"

"Itu kamu Ar, belum tentu keluarga aku. Biarin aja dulu, kita lihat nanti" ujar Amoura menatap penuh harap pada Arslan.

Tak tega melihat wajah sedih Amoura, ia menarik Amoura dalam pelukan"apapun keputusan kamu. Apapun yang terjadi, aku akan tetap di samping mu"

"Makasih ya Ar"

"Apapun untuk kamu Sayang" ujar Arslan sudah mulai berani memanggil Amoura dengan sebutan 'sayang'.

----

Pagi hari Amoura bangun dengan wajah lesu, ia sulit sekali tertidur karena terus saja memikirkan keadaan Radian, kalau saja Arslan tidak menyuruhnya pulang dengan alasan takut di cariin orang tua, mungkin Amoura akan tetap berada dirumah sakit hingga saat ini.

Amoura bangkit dari kasurnya, menuju kamar mandi, guna membersihkan diri dan turun untuk sarapan.

Amoura turun secara perlahan dari tangga menuju ruang makan, namun di 7 anak tangga terakhir ia berhentik menatap kearah raung makan yang memang terlihat sangat jelas di tempat Amoura berdiri.

Ayo Berpetualang Bersama Sistem! ( Series 2) Bagian 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang