Awas!!
Typo bertebaran dimana-mana
Selamat membaca.
----✰ĖӾØ✰ ---Seorang laki-laki sedang duduk di atas meja dengan di temani sebotol wine yang sebagai isinya sudah berpindah ke dalam gelas.
Ia asik menatap seorang laki-laki yang sedang di siksa habis habisan oleh para anak buahnya.
"Cukup! " ujar nya mengucapkan satu perintah, yang menghentikan semua aktivitas penyiksaan yang mereka lakukan pada laki-laki dihadapannya.Mereka membuat laki-laki itu berlutut di hadapan tuan mereka.
"siapa yang menyuruh mu? "Tanya nya dingin sambil memutar gelas wine miliknya.
Wajah yang sudah di penuhi oleh darah, ia masih sempat sempat nya tersenyum " aku tidak akan mengatakannya, bahkan jika nyawa ku taruhannya "ujarnya terlihat tenang.
Laki-laki bersetelan jas itu tersenyum" wow, kamu cukup setia pada tuan mu ya"ujar laki-laki itu bertepuk tangan.
"bagimana jika kamu mati, keluarga mu juga ikut dengan mu" ujar laki-laki menatap tersangka dengan wajah penuh kemenangan.
"Brengsek, jangan coba coba menganggu keluarga ku" ujar nya penuh amarah.
Laki-laki itu tersenyum lagi"kamu saja berani menganggu istri saya, kenapa saya tidak"
Laki-laki itu tersenyum semakin lebar karena melihat raut ketakutan di wajah lawannya "baiklah aku akan mengatakan nya, tapi jangan pernah menganggu keluarga ku" ujar nya bernegosiasi.
Laki-laki itu menghilangkan senyuman di wajah nya dan...Prayinhh
Ia memecahkan badan gelas wine miliknya.ujungnya yang runcing akibat pecahan yang tidak sempurna ia gunanya untuk mengangkat dagu lawannya.
"Kamu cukup berani bernegosiasi dengan saya" ujar nya dengan tatapan sangat tajam.
"Cepat katakan sebelum kesabaran saya habis" ujar nya menekan kata katanya, Tak hanya itu ia juga sedikit menakan ujung gelas yang tajam ke leher laki-laki yang membuat nya marah.
"Radian erlangga" ujar nya sedikit kesusahan karena menahan rasa sakit di tenggorokannya akibat tusukan ujung gelas yang tajam.
"Akgh" jeritan yang tertahan akibat tusukan yang dilakukan secara tiba-tiba pada tenggorokan.
"Sialan! , dia bertindak terlalu Jauh! " ujar nya terlihat sangat marah.
Ia bangkit dari kursi nya dan meninggal laki-laki itu yang sudah tergeletak mengenaskan di lantai."Urus dia! " ujar sekretaris laki-laki setelah melihat tuannya pergi tanpa memberi perintah apapun.
"Baik! " ujar mereka serempak.
"Merepotkan" ujar nya menatap miris laki-laki yang sudah tak bernyawa itu.
Laki-laki itu masih saja menampilkan wajah dingin dan terlihat tidak bersahabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayo Berpetualang Bersama Sistem! ( Series 2) Bagian 2
Short StoryFollow sabi kali ya ;) Lanjutan dari series 2 bagian 2 # transmigrasi 05 Risa mendapatkan novel sebagai hadiah ulang tahun dari kakeknya. awalnya di menolak dengan alasan tidak suka membaca nya, namun melihat wajah sedih dari kakeknya di manjadi t...