Ini lanjutan dari part sebelumnya ya. Semoga suka dengan alur ceritanya yang aku percepat.
Usia kandunganku sudah berjalan 28 Minggu. Aku senang karena papa dari anakku selalu berada di rumah setiap kali kami butuhkan.
Jaehyun tidak tinggal bersama kami lagi karena aku selalu mual jika dekat dengannya. Tentu saja pria itu tidak terima akan keputusanku ditambah dirinya mengadu kepada Eyang, menceritakan hal yang tidak-tidak hingga akhirnya aku yang dimarahi. Salahkan anak Mas Taeyong yang juga ikut membenci pamannya sendiri. Mungkin anakku berpikir karena kehadiran pamannya hubungan Papa dan Mamanya semakin merenggang.
Aku bahagia ketika Mas Taeyong pulang tepat waktu, yang biasanya dia selalu mengatakan bahwa dirinya lembur atau banyak pekerjaan. Sekarang dia lebih memilih untuk selalu berada di rumah, di waktu weekend sekalipun. Suatu kejadian langka bukan?
"Makin manja kamu." ketusnya.
Harusnya aku sudah terbiasa dengan kalimat pedasnya itu tapi di saat aku sedang mengandung rasanya sangat berbeda. Aku merasa Mas Taeyong semakin tak peduli denganku meskipun kehadirannya ada di rumah.
"Kamu nggak suka ya? Aku kayak gini?" tanyaku dengan suara tercekat. Mataku pun sudah mulai berkaca-kaca.
"Iya." Singkat, padat dan jelas.
"Maaf kalau aku buat kamu pusing. Aku nggak bermaksud. Tapi memang bayinya yang mau dimanja sama kamu. Maaf ya, Mas?"
"Nggak usah minta maaf. Kamu mau apa? Jangan nangis. Aku nggak suka punya istri cengeng."
"Iya. Aku nggak akan kayak gitu lagi di depan kamu. Aku cuma mau peluk boleh? Sampai aku tidur aja. Kamu nggak pernah peluk aku lagi setelah aku hamil. Kamu beneran nggak suka ya aku hamil?"
"Ngarang banget."
"Aku nggak mengada-ngada Mas. Buktinya kamu makin ketus sama aku. Kamu beneran nggak percaya kalau anak ini anak kamu?"
"Y/N...." Mas Taeyong menjeda ucapannya, dirasa dirinya sedang menahan amarah kepadaku. "Jangan bahas ini dulu ya?"
"Iya, aku paham. Kamu udah nggak cinta lagi sama aku 'kan? Atau dari awal kamu cuma manfaatin aku aja supaya kita menikah? Jujur aja Mas. Aku siap kok dengerin semuanya meski pada akhirnya hati aku yang tersakiti. Kamu... Punya wanita idaman lain 'kan?"
"Tidur aja. Kamu ngantuk 'kan? Mau aku peluk? Ayo ke kamar."
"Mas?"
"Apa?"
"Jawab dulu."
"Cerewet banget sih bumil. Kayaknya cuma kamu aja yang waktu hamil cerewet begini. Ellen waktu hamil Theo nggak kayak kamu."
Aku tertegun saat Mas Taeyong tak sengaja berbicara seperti itu. Wanita itu bernama Ellen? Dan anak Mas Taeyong bernama Theo? Jadi selama ini, ucapan Jaehyun benar?
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUN IMAGINES (COMPLETED)
FanfictionWork ini adalah lanjutan kisah Jaehyun As. Mungkin cerita sebelumnya lebih menceritakan perihal Jika Jaehyun menjadi, tapi work kali ini lebih mengangkat ke topik permasalahannya. Ada kemungkinan juga beberapa Chapter yang belum terselesaikan di par...