🎬Take 16🎭

1K 86 0
                                    

Warning!!!

Seperti biasa. Cerita ini hanya fiksi belaka, 10000% imajinasi semata.

Semua yang ada didalam cerita ini tidaklah nyata, semua ini hanya kepentingan untuk kelanjutan cerita, jangan dikaitkan dengan kehidupan nyata karena semua ini tidak ada hubungannya.

Bijak lah dalam membedakan mana yang nyata dan hanya halusinasi.



p.s. chapter ini akan memiliki banyak foto seperti cerita chattingan jadi pastikan kalian membacanya dalam keadaan online biar fotonya bisa keliatan😂












"Oke kalian akan aman disini"kata Raehwa membawa putri dan pangeran kesebuah ruangan besar dari gedung itu.

Berada dilantai tengah-tengah yang jauh dari keberadaan bom yang masih aktif dan sisa teroris yang masih ada dilantai tempat acara yang dihadiri keluarga kerajaan.

"Kau mau kemana? Katanya disini aman, kau juga akan aman disini"kata putri menahan Raehwa yang hendak pergi setelah menaruh mereka disudut ruangan jauh dari pintu masuk.

Sang putri benar-benar khawatir dengan wanita yang memerankan Jane itu. Walau ia tahu wanita ini handal dalam bertarung, dimana wanita ini tadi sempat bertarung dengan 3 orang teroris dengan membawa sang adik hanya menggunakan satu tangannya dan melindunginya juga.

"Aku hanya ingin memastikan kalian berdua benar-benar aman disini, oke?"kata Raehwa mengusap puncak kepala sang putri.

"Begitu aku selamat ditolong oleh para agen itu, carilah aku dan tunjukkan dirimu jika kau masih hidup"kata sang putri.

Raehwa kembali terkekeh, darah kerajaan memang mengalir di diri gadis kecil itu.

"Oke sebagai tanda kita teman—"

Raehwa merobek dua bunga mawar yang menghiasi dress nya itu dan memberikannya pada sang putri.

"Hehe harusnya aku memberikan yang lain yang lebih keren"kekeh Raehwa merasa malu.

Sang putri menggeleng menerimanya dengan senang. "Aku menantimu untuk menemuiku setelah semua ini berakhir"

"Tentu saja"kata Raehwa senang seraya bangkit meninggalkan satu buah pistol didekat sang putri dengan berbisik "untuk jaga-jaga" dan memberi kedipan pada sang putri yang tersenyum mengangguk mengerti.

Raehwa pun berbalik berjalan menuju pintu keluar dengan melirik panggung yang dijadikan fashion show itu lantas membuang pandangannya dan keluar dari ruangan itu.

"Setidaknya dia juga aman"gumam Raehwa dengan tatapan mata menajam dan aura menggelap.

***

Raehwa mencari sisa teroris itu yang ia yakini mereka ada dilantai tempat diadakannya acara yang dihadiri keluarga kerajaan.

"Tinggal 7, hanya ada 5 dimana dua lagi? Aku tidak peduli karena bos ada diantara mereka"gumam Raehwa mematai kelima teroris itu yang berada di koridor.

Terdiam sebentar, memikirkan cara bagaimana dirinya bisa kabur lalu selamat begitu juga putri dan pangeran yang juga selamat tanpa luka tambahan apapun, jadi dirinya harus meminimalisir dampak agar tidak sampai ketempat putri dan pangeran bersembunyi.

Jika dipikir lagi letak bom terakhir itu ada dilantai ini dan jika ditebak dari kelima teroris itu 3 diantaranya pasti terpasang bom yang melekat pada tubuh mereka dilihat dari tanda putih dibahu yang begitu kontras dengan pakaian serba hitam mereka.

Aktris from BigHit [BigHit Family] Revisi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang