🎬Take 15🎭

1K 102 0
                                    

Warning!!!

Seperti biasa. Cerita ini hanya fiksi belaka, 10000% imajinasi semata.

Semua yang ada didalam cerita ini tidaklah nyata, semua ini hanya kepentingan untuk kelanjutan cerita, jangan dikaitkan dengan kehidupan nyata karena semua ini tidak ada hubungannya.

Bijak lah dalam membedakan mana yang nyata dan hanya halusinasi.










Raehwa bergerak dengan pasti dan hening. Dengan intruksi dan informasi yang diberikan Ryan yang tersambung dengan wireless yang ada ditelinganya Raehwa bergerak pasti.

Digedung ini masih ada dua anak dari pangeran yang tak sempat melarikan diri bersama rombongan nya karena terpisah dan baru disadari saat mereka sudah diluar.

"Lalu bagaimana dengan Jennie?"tanya Raehwa tiba-tiba.

'Tidak ada, entah masih didalam atau dimana'

"Dia masih didalam"kekeh Raehwa.

"Itulah jadi orang jangan jail"kata Raehwa berdecak kagum karena Jennie langsung mendapatkan karma nya setelah jahil padanya.

Walau begitu Raehwa berharap wanita itu masih hidup dan bersembunyi, jika wanita itu mati bisa sampai setahun berita kematiannya muncul terus.

Klak.

"Who are you?!"

Raehwa tak terkejut saat 3 teroris itu muncul didepannya menodongkan senjata api yang jika sekali tekan bisa mengeluarkan banyak peluru.

"Just someone lost?"kata Raehwa santai.

Slap. Bruk.

Raehwa melemparkan jarum beracunnya yang langsung menancap dileher salah satu teroris itu yang langsung tak sadarkan diri.

"What are you doing damn!!"

Dor dor dor dor dor dor.

Dua lainnya menembakkan senjata mereka membuat suara bising. Raehwa dengan mudah menghindarinya lantas melempar dua jarum lagi yang telak membuat kedua teroris itu tak sadarkan diri seperti yang pertama.

"Harusnya aku menyiapkan lebih banyak jarum"keluh Raehwa saat melihat jarumnya tidak banyak.

"Lagipula aku malas membuat racunnya, sudahlah"kata Raehwa mengedikkan bahu memasukan tabung berisi jarum beracunnya itu kedalam tasnya lagi.

Mendekati ketiga teroris itu dan melucuti semua senjata mereka. "Aku pinjam sebentar"kata Raehwa meminta izin mengambil dua senjata api teroris itu dan beberapa pisau lalu sebuah walkie talkie.

Memeriksa sebentar walkie talkie tersebut lantas menyeringai saat ada jawaban dari walkie talkie tersebut.

"What?!"

"Is it time?"tanya Raehwa dengan suara yang persis dengan salah satu teroris yang berteriak padanya tadi.

"Apa maksudmu? kita bahkan belum menemukan anak-anak itu, percepat lah bos sudah memasang bomnya, setiap 15 menit sekali akan meledak, ada 7 bom dan yang terkahir yang paling besar akan meledak 30 detik setelah bom ke 6 meledak"jelas orang disebrang.

Raehwa mematikan walkie talkie itu. Jadi tujuannya sekarang adalah mencari keluarga kerajaan dan memastikan bomnya ada dimana.

"Cih harusnya aku lebih baik dalam menjinakkan bom"keluh Raehwa disela larinya mencari keluarga kerajaan dan bom.

***

Diluar gedung tersebut begitu riuh apalagi saat terdengar suara tembakan semakin membuat orang-orang disana ketakutan.

Aktris from BigHit [BigHit Family] Revisi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang