🎬Take 61🎭

511 64 4
                                    

Warning!!!

Seperti biasa. Cerita ini hanya fiksi belaka, 10000% imajinasi semata.

Semua yang ada didalam cerita ini tidaklah nyata, semua ini hanya kepentingan untuk kelanjutan cerita, jangan dikaitkan dengan kehidupan nyata karena semua ini tidak ada hubungannya.

Bijak lah dalam membedakan mana yang nyata dan hanya halusinasi.












"Istirahat semuanya!!"

Gubrak.

"Hah.. hah.. ini sangat melelahkan"gumam Raehwa yang langsung merebahkan diri sesaat guru tari TXT menyuruh mereka beristirahat.

"Aku sepertinya memang tidak cocok menjadi idol! Aku bersyukur hanya menjadi aktris!"kata Raehwa yang terlentang dilantai mengerang.

"Karena jika kau benar-benar jadi idol kau akan melangkahi kami semua"kata Soobin yang ikut berbaring disebelah Raehwa dengan nafas yang sama, tersengal-sengal.

Ini latihan mereka yang kesekian kali untuk penampilan mereka di acara awards akhir tahun itu yang disalah satu awards Raehwa akan ikut tampil bersama mereka.

"Berbicara mu penuh bohong sekali"kata Raehwa tidak mempan dengan pujian yang menurutnya tidak masuk akal.

"Kalau tidak percaya yasudah"kata Soobin yang mulai menutup matanya dirinya akan tidur sebentar karena saat ini benar-benar melelahkan.

Raehwa melirik Soobin yang tidak lagi berbicara itu seraya mendengus tidak habis pikir temannya itu mengatakan dirinya lebih bagus dari pada mereka yang jelas-jelas idol sesungguhnya benar-benar menggelikan.

Tap.

"Jangan terlalu lama kalian di lantai, udara sekarang mulai semakin dingin"peringat Ilsung sambil menaruh dua cup minuman hangat untuk mereka berdua.

"Nde"jawab mereka berdua kompak.

***

Besoknya Raehwa sedikit telat pergi ke kantor agensi karena dirinya harus pergi ke kampus terlebih dahulu.

Raehwa memang jika pulang ke Korea pastinya dirinya akan ke kampus jika tidak ada jadwal, atau saat ada jadwal pun ia menyempatkan pergi kesana karena jujur saja dirinya tipe yang merasa jika tidak bertemu dan belajar langsung dengan pembimbingnya dirinya merasa ada yang kurang.

Walau dirinya selalu melakukan daring dengan pembimbingnya di Amerika namun tanpa saling pandang dan berhadapan langsung rasanya seperti tidak benar, dan lagipun ada suatu proyek yang sedang ia lakukan dan dirinya membutuhkan pengawas asli.

"Bibi, Koyangi, aku pergi"kata Raehwa setelah selesai memakai sepatunya dan tasnya mengambil helmnya.

"Hati-hati nona, udara benar-benar semakin dingin tak masalah menggunakan sepeda motor?"tanya bibi yang ikut mengantar Raehwa sampai pintu depan bersama Koyangi.

Trilit.

Suara bel tanda pintu terbuka menjawab pertanyaan sang maid yang terlihat khawatir itu. Raehwa tersenyum.

"Tidak masalah, aku menggunakan pakaian tebal, aku pergi"

***

Raehwa selesai dengan urusan kampusnya sedikit merasa senang dan lega setelah mendapat masukan dari para pembimbing yang membuat Raehwa jadi cukup percaya diri dengan idenya, dirinya tinggal merealisasikannya.

Berjalan keluar gedung universitas melirik pada seseorang yang terlihat tidak asing dan juga terlihat sedang gelisah tapi tidak bergerak dari tempatnya sedikit pun.

Dengan ragu dan mencoba memantapkan diri Raehwa menghampiri seseorang itu, sepertinya orang itu sedang terburu-buru.

"Hansol sunbaenim? Annyeonghaseyo"sapa Raehwa pada orang tersebut.

Seseorang yang dipanggil Hansol itu terlihat terkejut semakin terkejut saat melihat Raehwa lah yang menyapanya.

"Oh annyeonghaseyo"balas Hansol atau bisa disebut sebagai Vernon Seventeen yang juga artis dari label yang sama dengan Bangtan dan TXT.

"Ada apa? Kau terlihat gelisah"kata Raehwa memberanikan dirinya bertanya.

Vernon terlihat kikuk dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Aku lupa membawa dompet untuk pergi kesini"cicit Vernon malu.

Raehwa berkedip-kedip dan mengangguk saja, hal yang lumrah namun menyebalkan yang terjadi pada seseorang jadi dirinya tidak terlalu terkejut.

"Kau mau ke kantor?"tanya Raehwa lagi.

Vernon mengangguk saja dirinya memang mau ke gedung Hybe untuk latihan, dirinya pergi ke sini karena ada pertemuan dengan pembimbingnya yang penting dan pembimbingnya ada di universitas ini padahal dirinya berada di universitas yang lain dan sialnya dirinya melupakan dompetnya diatas gupet di dorm mereka yang kosong karena para member sudah berada di agensi duluan.

Dan juga saat pergi tadi dirinya diantar oleh manager dan bodohnya ia tidak menyadari jika dirinya tidak membawa dompet dan baru sadar sekarang.

Namun beruntung sekali dirinya dipertemukan dengan seseorang yang cukup dikenalnya walau tak pernah bertegur sapa, dirinya mungkin akan meminjam beberapa uang untuk membayar taksi nanti karena mendadak para manager sulit untuk dihubungi.

"Apa aku boleh meminjam uang untuk taksi? Aku akan menggantinya aku janji!"kata Vernon serius dan malu-malu.

Raehwa kembali berkedip-kedip lantas tersenyum menggeleng. "Bagaimana jika sunbae bareng saya saja? Saya membawa kendaraan dan tujuan kita sama"kata Raehwa senang.

Vernon menatap ragu Raehwa itu, dirinya takut ada paparazi atau apalah yang memotret mereka saat bersama dan menyebarkan rumor yang tidak-tidak.

"Apa kau takut pada rumor?"tanya Raehwa membaca pikiran Vernon.

Dan Vernon yang jujur juga polos mengangguk mengiyakan tanpa adanya kebohongan.

Raehwa terkekeh dibuatnya. "Tenang saja tidak akan ada apa-apa dan juga ini pertama kali kita bertegur sapa jadi tidak masalah"kata Raehwa santai.

"Kalau begitu pakai ini, udara akan sangat terasa dingin saat kita pergi nanti"kata Raehwa seraya memberikan jaket tebal yang sedari tadi tersampir di lengan Raehwa.

Vernon menerimanya dengan gugup dan bingung namun tetap mengikuti langkah Raehwa, dan benar saja dugaannya saat Raehwa memberikan helm padanya.

"Tidak masalah memakai motor kan?"tanya Raehwa dengan senyuman.

***

Vernon benar-benar tidak menyangka dengan harinya hari ini. Apa yang terjadi benar-benar diluar ekspektasi nya, lagipula siapa yang akan menebak jika dirinya akan dibonceng menggunakan motor oleh seorang gadis yang lebih muda satu tahun darinya dan gadis itu adalah Kim Raehwa aktris paling terkenal sedunia.

Lampu merah menyala dan Raehwa pun menghentikan motornya seperti pengendara lain untuk menunggu lampu hijau dan mereka akan kembali diperbolehkan melaju.

"Apa kau nyaman?"tanya Raehwa memastikan kondisi seniornya itu yang berada diboncengannya, apalagi mereka berkendara dengan motor disaat udara semakin dingin.

"Kursinya nyaman namun tetap saja tidak nyaman"kata Vernon lagi-lagi sangat jujur.

Raehwa terkekeh saja mendengarnya, merasa bersalah karena bisa dibilang memaksa Vernon untuk pergi bersamanya.

"Tapi aku tidak menyangka jika kau bisa mengendarai motor sport seperti ini, ku kira hanya akting"kata Vernon mencoba melanjutkan pembicaraan mengenyahkan canggung.

"Karena aku ingin akting ku terkesan sangat nyata"kata Raehwa santai kembali menutup kaca helmnya dan melajukan motornya karena lampu sudah kembali hijau.

Aktris from BigHit [BigHit Family] Revisi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang