Part 2 (Affair)

76.9K 395 8
                                    

Warning 21+++
Chapter ini free
Kalau gak cocok sama adult scene, jangan direport

***

Reno menatap jalannya rapat dengan fokus yang berhamburan. Semalam ia kurang tidur karena mabuk-mabukan setelah bertengkar dengan istrinya. Alhasil ketika rapat berlangsung, matanya memaksa untuk terus tertutup.

Reno butuh tidur. Rasa kantuk yang dirasakannya sudah tidak tertahankan.

"Catat semua hasil rapat dan kirim ke saya nanti. Saya sedang butuh istirahat dan tidak bisa mengikuti rapat hingga selesai."

Reno mengirim pesan ke sekretarisnya. Tidak lama balasan pesan dari sekretarisnya yang bernama Nadia masuk ke ponsel Reno.

"Baik, Pak. Akan saya lakukan."

Selesai membaca isi pesan dari Nadia, Reno pun bergegas keluar dari rapat.
Mungkin tidur sebentar bisa meredakan sakit di kepalanya.

***

Rapat telah selesai sejak tiga puluh menit yang lalu. Hingga sekarang Nadia sedang dalam perjalanan menuju ke ruangan Reno, berniat menyerahkan hasil rapat ke pria itu.

Nadia mengetuk pintu ruang kerja Reno, menunggu sampai terdengar suara yang menyuruhnya masuk.

Nadia membuka pintu, masuk ke dalam. Menutup pintu lalu berbalik dan menatap Reno yang sedang duduk di kursinya dengan penampilan kacau. Dasinya dilonggarkan sementara dua kancing kemejanya dibiarkan terbuka. Reno menatap layar ponsel dengan wajah yang tidak bersahabat.

Nadia berjalan menghampiri. Berhenti di depan meja Reno.

"Saya ingin menyerahkan dokumen hasil rapat tadi, Pak." Nadia memegang lembaran kertas berisi hasil rapat itu dengan bimbang karena Reno yang tidak juga membalas. Reno menatap ponselnya terus lalu mengernyit. Suasana hatinya tampak sedang buruk.

Nadia menunggu hingga akhirnya Reno menoleh kemudian berkata, "Berikan ke saya." Reno menjulurkan tangan.

Nadia mendekat, menyerahkan dokumen di tangannya untuk Reno. Sedangkan dalam jarak yang dekat itu, Reno bisa melihat kancing teratas kemeja Nadia yang tidak dikancing dengan benar. Wanita itu sering mengenakan pakaian yang ketat. Termasuk hari ini. Lekuk tubuh Nadia terbentuk jelas dari balik kemeja putih dan rok di atas lutut yang ketat yang dikenakannya.

Samar-samar, Reno bisa melihat bra berwarna dari balik kemeja Nadia. Bukan hanya itu, ketika di dekat Reno, segala gerak gerik Nadia terlihat begitu sensual. Seperti sengaja dilakukan untuk menarik perhatiannya. Terkadang Nadia akan dengan sengaja membuat skinship dengan Reno setiap ada kesempatan.

Seperti sekarang contohnya. Ketika memberikan dokumen, Nadia dengan sengaja menyentuh telapak tangan Reno sekilas.

Reno melirik ke arah tangannya yang bersentuhan dengan Nadia. Lalu menarik tangannya menjauh. Dari sentuhan itu, muncul getaran aneh di tubuhnya. Sekujur tubuhnya merinding.

Sial. Apa ini karena efek bertengkar dengan istrinya jadi pikiran Reno tidak bisa berjalan dengan baik?

"Apa ada lagi yang bisa saya bantu, Pak?" Tanya Nadia.

Reno menunduk, membaca hasil rapat dengan cepat. "Tidak ada. Kamu bisa pergi sekarang."

"Baik, Pak." Nadia tersenyum. Bukan senyuman manis tapi lebih ke senyuman menggoda. Dia bahkan membahasi bibir bawahnya dengan lidah sebelum berbalik.

Hal itu membuat Reno mengumpat lagi. Pandangannya mengikuti pergerakan Nadia yang berjalan menuju pintu. Bokongnya tercetak jelas karena rok ketat yang Nadia gunakan. Bergoyang ke kanan dan ke kiri.

Short Stories (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang