Short Stories (21+)

Part 16 (Husband & Wife)

Dari dulu Sofia selalu menjadi urutan terakhir di dalam keluarganya. Tidak memiliki kekuasaan, pengaruh atau tempat spesial di keluarga. Dia hanya lah patung bernafas yang keberadaanya dijadikan sebagai hiasan.

"Kau akan menikah dengan Juan Fernandez dalam kurun waktu 7 hari lagi."

Ketika ayahnya menjodohkan Sofia dengan pria tidak dikenal, Sofia hanya bisa mematung seraya menyuarakan kalimat yang tidak ada artinya.

"Kenapa aku?"

"Tidak perlu bertanya." Ujar ayahnya dingin.

Perkataan tajam itu membungkam mulut Sofia rapat-rapat. Dia menyaksikan lelaki paruh baya yang masih tampak gagah itu berjalan meninggalkan ruang keluarga. Lalu kesunyian memeluk Sofia erat.

Dari semua saudaranya, Sofia adalah yang paling tidak berguna. Ayahnya memandang Sofia hanya sebagai anak sampah pembawa sial. Ibunya meninggal ketika melahirkan Sofia, membuat Sofia tidak pernah merasakan hangatnya pelukan Ibu yang hanya pernah dia lihat di bingkai foto.

Elena-kakak tertuanya-dilahirkan sebagai perempuan cerdas yang mengikuti jejak sang ayah di dunia politik. Berkat kecerdasannya, Elena menjadi anak favorite sang ayah.

Rosa, dengan tubuh ramping dan wajah cantiknya menjadi seorang aktris, dan sekarang sedang dekat dengan seorang politikus terkenal.

Luca, satu-satunya anak lelaki di keluarganya, baru saja lulus dari sekolah hukum. Dia digadang-gadang akan menjadi pengacara terkenal di masa depan.

Lalu Sofia?

Hanya lah anak tidak berguna yang memiliki minat dengan sastra. Dia suka membaca novel, buku lama, menulis cerita-yang sayangnya akan berakhir menjadi tumpukan sampah di sudut ruangan.

Sofia tidak memberikan keuntungan sama sekali bagi ayahnya, juga tidak memiliki prestasi dan bakat yang bisa dibanggakan. Sebab itu lah, dia selalu menjadi anak terbuang. Dari semua anak Roberto Guzman, Sofia Guzman adalah yang paling minim disorot media.

Setelah 21 tahun hidup di bumi, untuk pertama kalinya Sofia memberikan keuntungan bagi ayahnya. Dengan menikahi seorang pengusaha berpengaruh bernama Juan Fernandez. Hubungan ini akan menguntungkan kedua keluarga, terutama posisi Robert di dunia politik.

"Kau hanya punya satu tugas; jadilah istri yang patuh dan pertahankan ikatan ini sebaik mungkin."

Suara Robert yang dingin menembus gendang telinga Sofia. Sebuah nasihat dari seorang ayah untuk putrinya sebelum menikah.

Artinya Robert tidak peduli akan apa yang terjadi di kehidupan pernikahan Sofia nanti. Sofia harus bisa mempertahankannya tidak peduli apapun yang terjadi. Bersikap menjadi istri yang patuh untuk Juan Fernandez, bahkan berpura-pura menutup mata jika suaminya selingkuh dengan perempuan lain.

"Baik, Papa." Sofia mengangguk kaku. Dalam waktu yang cepat, dia sudah menjadi seorang istri.

***

"Jangan pernah jatuh cinta kepadaku. Jika tidak, yang kau dapatkan hanya lah sakit hati. Aku sudah tidak bisa mencintai perempuan lain lagi. Hatiku sudah mati sejak bertahuh-tahun yang lalu."

Tepat setelah pernikahan mereka berlangsung, Juan berterus terang kepada Sofia. Membuat Sofia yang sempat terpana akan suaminya, berdiri membeku di tempat. Segala harapannya jatuh ke dasar jurang.

Juan segera melepaskan cincin kawinnya begitu tiba di mansion megah tempatnya tinggal.

Lelaki itu tampan luar biasa, menggunakan tuxedo hitam yang membungkus pas di tubuhnya. Mata abu-abunya berpendar indah di bawah cahaya lampu. Dia tinggi dan kekar. Jika berdiri di samping Juan, kepala Sofia hanya setinggi dagu pria itu.