Part 8 (Affair)

16.6K 64 0
                                    

"Hati-hati." Ujar Rania kepada Erik yang akan berangkat bekerja. Dia menghampiri suaminya, menepuk sedikit pakaian dan memperbaiki dasi Erik yang kusut.

Erik tersenyum. "Iya, Sayang. Kamu juga istirahat aja ya." Lalu ia tersenyum menggoda. "Sampai jumpa nanti malam." Bisiknya di telinga Rania.

Rania tertawa kecil. Tau kalau kata-kata Erik menjurus ke hal yang intim.

"Udah berangkat sana."

"Iya, Sayangku." Erik mengecup kening dan bibir Rania sebelum berlalu di sana. Meninggalkan Rania sendirian bersama beberapa pelayan di rumahnya yang mewah.

***

Rania sedang meminum segelas jus jeruk ketika sepasang tangan melingkari pinggangnya. Disusul dengan kecupan menggoda di pipi, rahang sampai berlabuh di bibir. Pria itu menekan bibirnya dalam-dalam, seolah ingin menuntaskan kerinduan.

Ia menoleh dan menemukan kalau Daniel lah pelakunya.

"Jangan di sini." Rania mendorong Daniel gusar. Takut kalau ada pelayan yang menangkap basah dirinya yang sedang bermesraan dengan lelaki lain. "Bisa ada yang lihat."

David tampak santai. Tidak ada ekspedisi takut di wajahnya."Lalu harus di mana, Sayang?" Padahal bisa saja ada yang menangkap basah mereka. "Aku udah kangen sama kamu." Secara sengaja ja menekan bagian tubuhnya yang menonjol ke tubuh Rania.

Rania mengulum senyum mendengar hal itu, dia menatap sekitar sebentar agar bisa mencium bibir Daniel tanpa dilihat. "Aku juga." Ujar Rania setelah mengecup bibir Daniel singkat.

Rania menggenggam tangan Daniel. "Ikut aku."

Daniel tersenyum, mengikuti langkah Rania yang mengajaknya pergi. Mereka mengendap-endap, memastikan tidak ada satu pun yang melihat.

***

"Ahhh..." Desah Rania antara geli dan nikmat. Daniel sedang mencium telinganya dengan tangan yang meremas dadanya yang sintal dari balik gaun tidur yang Rania gunakan.

21+🔞 scene
Full scene di Karyakarsa

***

"Aku masih mau lagi." Tangan Daniel merayap ke bokong Rania, meremasnya, mendorong agar lubang gairah wanita itu bergesekan dengan miliknya yang sudah mengacung tegak. Lagi.

Rania melenguh, menatap Daniel sayu. "Aku mau di atas." Bisiknya menggoda.

Mata Daniel menggelap, menyimpan hasrat yang kembali tersulut. Dalam gerakan cepat, bibirnya meraup bibir Rania. Melumat dengan gerakan panas dan dalam. Tangannya bergerak melepaskan seluruh kain sampai lekuk tubuh Rania yang molek terpampang di matanya.

Kamar Rania dan Erik kembali diisi oleh desahan dan suara kulit yang bergesekan satu sama lain.

***

Full part ini ada di Karyakarsa. Bisa klik link di bio atau search username aku di Karyakarsa : lowercasee_

Short Stories (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang