UKS

4.9K 528 22
                                    

Mereka sedang berada di UKS, tempat biasanya Raka tidur siang, kini ia ditemani oleh Fandi temannya, untuk menggantikan alarmnya.

Berhubung ada Bagas, orang yang disukai oleh Raka, juga sedang sakit dan berbaring disebelah ranjangnya, sebagai teman yang baik, Fandi membangunkannya cepat-cepat.

"Ka! Woy Raka!"

"Apa sih berisik banget lo ganggu gue tidur aja," Ucap Raka yang masih belum membuka matanya.

"Bangun bangsat, itu di sebelah lu," Bisiknya di telinga Raka agar yang disebelah tidak mendengarnya.

"Apaan sih lu bisik bi-"

"Bagas bego!" Bisiknya lagi, Raka yang mendengar nya pun langsung membuka matanya, dan terduduk kaget.

"Yang bener lu fan?" Tanyanya ikut bisik-bisik.

"Ia beneran, tadi dateng di anter sama temennya yang pendek kemaren."

"Yang bener?"

"Iye, bener..."

"Beneran?"

"Hih, gue tabok juga lu, beneran bangke!"

"Ssstttt!" Ucapnya memberikan isyarat agar tidak berisik.

Raka pelan pelan membuka tirai pembatas antara ranjang nya dan ranjang sebelah.

Raka mengintipnya sedikit, ia melihat Bagas yang tertidur dengan wajah pucat.

"Pucet cug," Ucapnya kepada Fandi yang juga penasaran.

Raka menaruh tangannya di dahi Bagas, untuk mengecek suhu tubuhnya.

"Eunghh," Bagas meraih tangan Raka, yang berada di dahinya, lalu memeluknya dengan mata yang masih tertutup.

Raka sedikit terkejut, hampir saja ia terjatuh dari ranjang miliknya sehingga membangunkan pria imut yang berada di hadapannya itu.

Fandi yang peka pun langsung mendorong ranjang Raka agar ranjang mereka berdekatan.

"Gimana ini Fan? Gak mau lepas," Ucapnya pelan pelan kepada temannya.

Fandi hanya mengangkat bahunya tidak tahu lalu meninggalkan mereka berdua disana.

'bangsat! Bukannya bantuin malah ninggalin, sialan!'

Mau tak mau Raka kembali berbaring, dan menunggunya sampai pelukannya melonggar.

Raka terus memperhatikan wajahnya, mengelus elus surai hitamnya, Raka tak pernah merasa bosan melihat wajahnya yang imut itu.

"Kapan lo peka," Ucapnya kepada Bagas yang masih tertidur.

Bagas mengeratkan pelukannya.

"Nhh," Erangnya lagi, tak lama ia pun membuka matanya, Bagas terkejut, ia sedang memeluk tangan seseorang, dan orang tersebut memperhatikan nya dengan wajah datar.

"Sorry!" Ucapnya lalu melepaskan tangan Raka dari pelukannya.

"Sorry benget!" Bagas mulai panik, ia tidak tau harus apa, karena orang itu adalah orang serem yang ia takuti kemarin.

'Agas harus apa ayo berpikir, serem banget HUAAAA!'

Bagas langsung cepat-cepat bergegas pergi, tapi tangannya ditahan oleh Raka.

"Mau kemana?"

"Ke-ke kelas, mau balik," Ucapnya gagu.

"Lo masih sakit, disini aja, biar gue yang balik," Ucap Raka yang tau kalau sebenarnya, Bagas bukan ingin pergi ke kelas melainkan salting karena memeluk tangannya tadi.

Raka pun kembali ke kelasnya meninggalkan Bagas sendiri disana.

"Ih gak gitu, kok jadi dia yang ke kelas sih, malu banget aaaaaah!" Ucapnya malu sambil menutupi wajahnya dengan bantal.

"Tapi, kenapa tangan dia Agas peluk yah? Ke- kenapa harus dia, mana serem banget mukanya, Mama Agas pen pulang!"

***

"Lah, lo kok dah balik?"

"Iya, dari pada dia yang balik ke kelas, kasian masih demam."

"Dia dah bangun? Kok gimana si maksudnya?"

"Ah kepo lu, intinya tadi dia salting, gara gara meluk tangan gue," Ucapnya dengan pede.

"Pfft,, anak orang dibikin salting bego!"

"Fandi! Raka! Perhatikan papan tulis! Jangan ngobrol terus!"

"Iya bu," Ucapnya berbarengan, lalu kembali fokus dengan pelajarannya.

***

"Agas~" Panggil temannya yang menghampiri Bagas sambil membawakan tasnya.

"Gimana udah baikan?"

Bagas hanya mengangguk.

"Kok kamu jadi pendiem gitu? Masih sakit huh?" Tanyanya lagi sambil mengecek suhu tubuhnya.

"Enggak kok udah gak panas."

"Eliooooo~ huaaaaa!" Rengeknya sambil memeluk temannya itu.

"Kenapa?"

"Tau gak sih Ell, tadi kan pas tidur masa aku meluk tangan orang! Aaaaaah malu benget iih!" Ucapnya lalu mengerucutkan bibirnya.

"Loh kok bisa? Agas kenal orangnya?" Tanya Elio penasaran.

"Itu, orang serem yang aku ceritain kemaren."

"Siapa sih dia, berani beraninya bikin Agas malu! Awas aja sampe aku ketemu sama orangnya!" Ucapnya membela Bagas.





Tbc

Seperti biasa jangan lupa vote and Komen! See you minggu depan~

DIAM [bxb] COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang