"Eliooooo~"
"Apa panggil-panggil huh?" Tanyanya sambil berkacak pinggang.
"Emangnya gak boleh apa?" Tanyanya sambil merangkul bahu Elio, Elio langsung menghindar.
"Jan sok akrab deh udah sana sama pacar kamu aja jangan pikirin aku," Ucap Elio sambil membuang muka.
Bagas gemas dengan temannya itu, yang sedang ngambek karena sebuah pap yang tak sengaja terkirim.
"Ulululu~ kaciannya temen agas ini yang masih jomblo~" goda Bagas kepada Elio.
"Bodo gak BPP (best friend forever) lagi kita sana jangan ganggu!" Kesalnya.
"Iiih jangan gituh Eeel," Bagas terus membujuknya mencoba memeluknya, tapi Elio selalu menghindar hingga akhirnya berakhir kejar-kejaran.
"Elio tungguin!! Kamu larinya cepet banget!! Eliooo!!" Teriak Bagas yang sudah kelelahan mengejar Elio.
"Bodo!! Siapa suruh ngejar aku!!" Teriak sambil menoleh kebelakang.
Bruk
"Aduuuh ih siapa sih yang naro tiang disini! Sakit tau!" Kesal Elio yang tak sengaja menabrak sesuatu begitu kencang sampai pantatnya mencium lantai.
"Tiang tiang lo nya aja kali yang kependekan, sini mau dibantu gak?" Tanya Fandi sambil mengulurkan tangannya.
Elio melihat Fandi dengan sinis, lalu mencoba berdiri sendiri tapi terjatuh lagi.
Akhh
Fandi yang sudah greget dengan tingkah Elio yang begitu angkuh pun memegang pinggang nya lalu membantunya berdiri.
"Duhh," eluh Elio sambil memegangi pantatnya yang masih sakit.
"Elioooooo!!" Panggil Bagas dari kejauhan, Elio cepat-cepat berdiri dibelakang Fandi.
"Elio! Iih!" Bagas mencoba meraih Elio, Elio tetap menghindar dengan Menjadikan Fandi benteng pertahanannya, Fandi yang pusing karena mereka berdua.
"Weh berhenti woy," Raka yang melihat itu pun respect, cepat-cepat menarik Bagas agar diam.
"Ada apaan sih ribut-ribut?" Tanya Raka kepada Bagas.
"Itu Elio ngambek, aku udah minta maap tapi dia nya gak mau maapin."
Elio yang masih berada di belakang Fandi pun protes.
"Gak mau bodo, gak aku maapin kita unpren!" Kesal Elio.
"Emang apa yang bikin dia marah?" Tanya Raka lagi kepada Bagas.
Bagas kebingungan harus menjawab apa, gak mungkin ia menjawabnya dengan jujur.
"Eeeeung," Bagas masih tidak menjawab.
"Apa jawab kok malah diem?" Elio yang peka pun langsung memegang ujung baju Fandi.
"Udah kita unpren!" Elio menarik ujung baju Fandi, membuat Fandi kebingungan dan mengikutinya.
"Weh? Lah?" Tanyanya kepada Raka, Raka mengangkat kedua bahunya tak tahu.
***
"Nyebelin! Nyebelin banget kenapa harus jomblo!" Gerutu Elio yang masih terus berjalan dengan tangan yang masih menarik ujung baju Fandi tanpa ia sadari.
"Ya cari pacar lah, biar gak jomblo terus," Saran Fandi, Elio langsung melihat ke sebelahnya lalu berhenti berjalan.
"Lah kok kamu ngikutin aku sih!" Fandi menunjukan ujung bajunya yang ditarik Elio.
Elio langsung melepaskan tangan Dari baju Fandi.
"Eeee," Elio kebingungan, ia tak sengaja melakukannya, kalau ia kesal ia suka lupa memperhatikan sekitarnya.
Fandi terus menunggu nya, sambil terus menatapnya.
"Sorry," Ucap malu dan hendak pergi, tapi Fandi mencekal tangannya.
"Sorry doang nih?" Tanya Fandi sambil menaikkan alisnya, mengoda Elio yang sedang malu.
"Terus apa?" Tanyanya tak berani menatap.
Fandi berpikir keras, apa yang ia inginkan saat ini.
"Kalo lamak gak aku kasih," Elio melepaskan tangan Fandi, tapi Fandi menariknya kembali.
"Btw lo kan jomblo nih," Ucapnya basa basi.
"Terus Kenapa huh kalo aku jomblo! Masalah?!" Sahutnya kesal.
"Jadi pacar gue aja gimana?" Tanyanya tiba-tiba.
"Gila ya kamu?!"
"Loh kok gila?" Tanyanya lagi.
"Iya gila, belum apa apa udah ngajak pacaran, emangnya aku apaan, lepas," Ucapnya berusaha melepaskan tangannya, tapi Fandi terus menekannya.
'Wahh beda nih,' Gumamnya dalam hati sambil tersenyum.
"Yaudah mulai dari mana dulu nih, ttm? kencan? Mau kapan pulang sekolah nanti? atau besok?" Fandi memberikan begitu banyak pertanyaan.
"Gak mulai dari mana-mana! Kamu tuh bukan tipe aku, gak usah berharap! Lepasin!"
"Tipe lo yang kayak gimana sih, hm? Yang kaya gimana? Yang kayaraya kek sih Raka?" Tanya Fandi penasaran.
"Nggak!"
"Terus apa?"
"Gak boleh ada yang tau rahasia!" Ucap nya membuat Fandi semangkin gemas.
"Rahasia? Apa emang gue udah termasuk tipe lo?" Tanyanya lagi, membuat pipi Elio mulai merona, ia tak tahu harus apa lagi.
"Nggak gak akan jadi tipeku!" Elio berhasil melepaskan tangannya, lalu pergi dari sana secepatnya.
Fandi terkekeh, dengan tingkah Elio yang begitu random, dan juga menggemaskan, baru kali ini ia menemukan seseorang yang membuat dirinya sedikit lebih hidup.
•
•
•
•
TbcSeperti biasa jangan lupa vote and komen~ ak up agak lebih awal soalnya midnight buat ngerjain tugas (个_个)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIAM [bxb] COMPLETED
Teen FictionRaka anak kelas sebelah yang selalu memperhatikan nya, Bagas sadar ia sudah lama diperhatikan oleh raka, dia agak sedikit risih tapi lama kelamaan, ia tak mempedulikannya lagi karena raka cukup tampan, jadi tidak telalu menganggu pemandangannya. Mer...