Suara peluit di ikuti suara air yang terpecah menandakan latihan renang sedang berlangsung, saat ini Haechan dan Niko sedang latihan renang untuk mengikuti ajang kejuaraan mewakili sekolah mereka yang akan diadakan tiga hari lagi.
SMA Pelita Harapan ini punya julukan untuk klub olahraga renang mereka yaitu "Black Marlin" khusus kelompok putra "Blue Shark" khusus kelompok putri. Nama ini berasal dari nama ikan tercepat di dunia. Julukan ini di berikan karena mereka yang tergabung dalam klub renang sekolah adalah anak-anak terpilih yang sudah di akui kemampuannya dari segi kecepatan maupun tehnik, olahraga renang adalah salah satu olahraga terbaik di sekolah ini.
Berbagai kejuaraan nasional maupun internasional sudah banyak di dapatkan, tidak heran kalau sekolah ini cukup terkenal dengan prestasi-prestasi yang membanggakan, kemenangan adalah sebuah keharusan itu prinsipnya.
Angka yang berjalan cepat di stopwach berhenti setelah Haechan menyentuh finish, latihan kali ini adalah swimming freestyle 1500 meter.
"14 menit 8.15 detik. Bagus, pertahanan ini, optimis menang kalau kamu bisa tetap di angka ini atau lebih cepat." kata pelatih itu.
"Siap mengerti."
"Dan kamu Niko untuk swim breasstroke jarak 100 meter, kamu sudah bagus tapi masih harus memperbaiki kecepatan, kamu bisa saya yakin."
"Siap pak."
"Oke, waktu latihan selesai, silahkan istirahat, tetap jaga kesehatan dan istirahat yang cukup, sampai jumpa di latihan berikutnya."
"Baik, terima kasih."
Mereka berdua turun di cabang yang berbeda, semoga kemenangan akan mereka dapatkan agar bisa membanggakan nama sekolah.
Pak James sudah tak terlihat, Haechan dan Niko malah merebahkan diri di pinggir kolam, bukannya membersihkan badan dan kembali ke kelas.
"Cape juga yah,,," celetuk Haechan.
"Tidur saja cape Chan apalagi ini, tapi aku yakin sih akan terbayar dengan kemenangan." Niko mengepalkan tangan ke udara.
"Yeahh,,,harus optimis."
Diam sesaat sambil mengatur nafas karena masih lelah, akan terlihat aneh kalau ada yang lihat mereka begitu, tiduran di pinggir kolam hanya memakai celana renang tentunya. Menampilkan otot perut dan lengan mereka, seorang atlet jelas punya tubuh proporsional, jadi jangan heran.
"Nik,,," Haechan duduk
"Hmm,,,"
"Kamu percaya nggak soal cerita hantu di kolam ini?"
"Nggak itu cuma halusinasi saja, mana ada hantu jaman modern begini, kalaupun ada kita pasti sudah pernah lihat secara kita sering di sini untuk latihan kadang sampai malam tapi nggak ada kan?"
"Iya sih, benar juga."
"Sudah ahh,,mau mandi terus istirahat laper." Beranjak dari duduknya pergi ke toilet
Haechan sendiri masih termenung memikirkan soal hantu yang katanya ada di kolam ini, mau tidak percaya perihal hantu, tapi Doyoung sahabat nya sendiri bisa lihat begituan. Bukankah berarti hantu itu sebenarnya ada, dia menatap ke kolam, kakinya dia ayun-ayunkan.
"Chan duluan, cepat gih mandi, nanti bisa masuk angin." Niko sudah selesai dengan ritual membersihkan badan, Haechan hanya menjawab 'oke' untuk perintah yang Niki lontarkan.
"Apaan tuh?" Haechan seperti melihat sesuatu di dasar kolam, entah sekelebat seperti kepala.
Seperti terhipnotis, Haechan mencondongkan tubuhnya ke kolam untuk melihat lebih jelas dan akhirnya dia jatuh. Tidak, rasanya dia seperti terdorong dari belakang lalu detik berikutnya badannya terasa di seret ke dasar tengah kolam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreemen
Teen FictionAdakah orang di dunia ini yang takut akan sebuah mimpi, bukankah mimpi hanya bunga tidur mungkin bagi kebanyakan orang begitu, tapi berbeda dengan Dita Setiap mimpi yang muncul dalam tidurnya akan benar-benar terjadi di kemudian hari masalah ini cuk...