Mission

155 40 6
                                    

Suasana sekolah terasa mencekam saat malam hari walaupun sepanjang koridor lampunya sudah dinyalakan, ruangan kosong dan gelap menjadi pemandangan sepanjang mereka berjalan, tak berani menelisik kanan kiri takut mendapati pemandangan yang tidak diinginkan

Suara meja bergeser nyaris membuat Jinny berteriak sebelum Doyoung langsung membawa ke dekapannya, dia paling penakut tapi terlalu percaya diri untuk ikut berbekal bawang putih yang dia pikir bisa mengusir hantu

Tentu saja Doyoung lihat siapa yang sedang berulah di dalam sana untung dia bergerak cepat kalau tidak teriakan itu bisa memanggil satpam dan mereka akan ketahuan kalau tujuan mereka bukan ke kelas di lantai dua tapi ruangan penting di lantai bawah

"Cuma iseng jangan teriak, nanti dia kesenangan malah berulah lagi." Kata Doyoung dengan tenangnya

"Ayo jalan lagi waktu kita sedikit, kalau kita lama satpam bisa curiga terus menyusul kita."

"Iya ayo." Dita membenarkan ucapan Taeyong

Kembali berjalan sampai di depan ruang cctv mereka berhenti memastikan satpam yang bertugas berkeliling tidak ada ataupun melihat mereka

"Aku masuk, ponselnya di nyalain kita harus tetap terhubung lewat telepon aku mengawasi satpam yang tugas berkeliling supaya kita nggak kepergok saat dia lewat."

"Oke."

Doyoung dan Jinny masuk lalu kembali menutup pintunya mereka bahkan tidak menyalakan lampu bisa-bisa ketahuan langsung kalau terlihat lampunya menyala

Karena ruangan arsip di ujung koridor ini tepatnya sebelah ruang kepala sekolah jadi Taeyong dan Dita harus jalan lagi melewati lima ruangan mereka langsung masuk setelah memastikan aman

"Jangan." Taeyong menghentikan Dita yang akan menyalakan lampu

"Kenapa?"

"Nanti ketahuan, setiap ruangankan wajib di matikan kalau sudah tidak ada kegiatan kecuali koridor nanti kalau ruangan ini menyala terus satpam yang bertugas keliling lewat ketahuan kita, dia pasti masuk terus matiin lampu."

"Kan di kunci."

"Satpam itu punya semua kunci ruangan di sekolah ini."

"Ternyata nggak segampang yang aku pikirkan." Ringisnya di tengah kegelapan

Mereka mulai mencari arsip yang akan jadi petunjuk, hanya dengan bermodal senter mereka mencarinya dari rak satu ke rak lainnya

"2020 kan?"

"Iya."

"Sebelah sini." Kata Taeyong Dita langsung mendekat

"Kita cari daftar guru yang mengajar tahun itu."

"Oke."

Fokus dengan arsip yang mereka cari sampai terdengar suara Doyoung dari ponsel

"Satpam lewat Taeyong jangan bersuara."

"Oke."

Dita dan taeyong berpandangan di kegelapan mereka mamatikan senter tidak mau membuat kecurigaan sedikitpun, mereka melihat satpam itu lewat dari bayangan sela bawah pintu, setelah beberapa menit

"Aman."

"Sudah aman."

Kembali berkutat dengan tulisan di depan mereka, tangan Dita berhenti mencari setelah mendapatkan yang dia cari

"Dapat, list of teacher 2020." Ucapnya dengan senyum mengembang

"Kurang satu lagi yang paling penting, tunggu sebentar aku belum menemukannya."

Dreemen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang