Seminggu sudah Dita menjalani perawatan di rumah sakit dan hari ini sudah bisa pulang, Dita senang tentu saja karena bisa beraktivitas seperti biasanya lagi
"Ingat yah Dita, jangan kecapean dulu terus jangan banyak pikiran."
"Iya kak, terimakasih sudah merawatku."
"Itu tugasku nggak perlu berterimakasih, lihat kamu sehat aku juga senang, jaga kesehatannya yah ingat yang aku bilang tadi." Dita mengangguk
"Oh iya Lea besok ke rumah bisa, aku mengundangmu makan malam, anggap saja sebagai ucapan terimakasih." Ucap Tania pada Lea
Sontak itu membuat Lea sedikit terkejut dan terlihat melirik Johnny sekilas yang berada di situ juga, Johnny pun nampak sedikit terkejut dengan undangan tiba-tiba dari bundanya untuk lea
"Bagaimana, tapi kalau kamu sibuk lain waktu saja."
"A-a bisa kok Tante, terimakasih untuk undangannya, aku usahain datang." Langsung menyetujui karena merasa tidak enak kalau menolak, Tania nampak senang dengan keputusan lea
"Ya sudah kita pamit."
"Sampai jumpa besok kak." Dita nampak senang juga
"Hati-hati Om Tante."
Setelah menyelesaikan urusan rumah sakit dan berpamitan mereka pulang, kali ini Ganendra yang mengambil alih kemudi, Dita dan Tania di kursi penumpang sedangkan Johnny di depan
"Sayang langsung pulang atau kamu mau sesuatu?" Tanya Tania pada putrinya
"Mau pulang saja."
"Oke, langsung pulang yah." Tania pada suaminya
"Oke kita pulang."
Mobil melesat membelah jalan di senja yang indah, sesaat hanya ada kesunyian di dalam mobil, Ganendra melirik putranya
"Kak,,,,"
"Hmm,,,," Johnny yang dari tadi bungkam langsung menoleh
"Kamu punya hubungan apa sama dokter Lea?" Ada ekspresi terkejut di wajah Johnny tapi tidak langsung menjawab
"Kaka pacaran." Dita yang nyeletuk
"Sejak kapan kak?" Tanya Ganendra lagi
"Empat bulan lalu." Dita terus menjawabi pertanyaan
"Dek diam." Sahut Johnny menoleh ke belakang, Dita hanya tersenyum menunjukkan dua jarinya
"Ohh anak bunda suka banget main rahasia-rahasian ternyata." Sekarang Tania ikut bicara
Johnny masih diam setelah ketahuan menyembunyikan hal ini, ada sesuatu yang terjadi sepertinya sampai membuat Johnny tampak murung belakangan
"Sedang berantem?" Tanya Ganendra lagi dan lagi
"Nggak kok yah."
"Bohong yah." Sahut Dita langsung
"Dek bisa diam nggak?" Nada bicara Johnny terdengar kesal, Dita akhirnya bungkam setelah itu
Ganendra malah terlihat mengulas senyum melihat sikap putranya
"Ayah perlu bicara sama kamu nanti kalau sudah sampai."
"Oke." Jawabnya sambil membuang pandangannya ke luar jendela
Keheningan kembali melanda hingga mereka sampai di rumah, Dita langsung beristirahat ke kamarnya begitupun Tania memilih menemani putrinya
"Selasa kemarin Taeyong ke rumah nganter tas kamu, ponsel sama dompet di laci kalau kamu cari, tasnya langsung di cuci kemarin soalnya katanya kotor."
"Iya lah kotor, di lempar ke tempat sampah." Taeyong sudah cerita
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreemen
Teen FictionAdakah orang di dunia ini yang takut akan sebuah mimpi, bukankah mimpi hanya bunga tidur mungkin bagi kebanyakan orang begitu, tapi berbeda dengan Dita Setiap mimpi yang muncul dalam tidurnya akan benar-benar terjadi di kemudian hari masalah ini cuk...