Doyoung

138 32 8
                                    

Langkah kaki Doyoung terus berjalan di koridor tatapannya yang dingin membuatnya terkesan misterius, orang yang belum mengenalnya akan mengatakan kalau dia cowok cuek, memang dia tipe cowok yang jarang senyum tapi sekali menunjukkan senyumnya gula batu saja kalah manis apalagi kalau lesung bibirnya muncul bisa membuat orang diabetes

Anak tangga dia naiki dengan langkah pasti hingga sampailah dirinya di rooftop, menengok ke belakang memastikan tidak ada yang mengikutinya lalu menutup pintunya

Pandangan menelisik segala arah dan berhenti setelah yang dia cari tertangkap netranya

"Aku nggak takut kalau kak Hana menunjukkan wujud asli." Ucap Doyoung berjalan mendekat pada Noir yang berada di tepi rooftop

Tak begitu dekat dengan Noir itu yang benar-benar di tepi rooftop tanpa pagar pembatas ini, Doyoung duduk menyilangkan kaki lalu menyangga dagunya dengan tangan yang bertumpu pada pahanya

"Aku merelakan jam pelajaran berhargaku demi bisa bertemu sama kamu kak, jadi aku harap bisa dengar sesuatu darimu." Kata Doyoung santai

Noir itu perlahan menunjukkan wujud aslinya, benar hantu hana yang selama ini dia dan teman-temannya bicarakan, saat ini Hana sedang duduk berungkang kaki di tepi rooftop, dia menengok sebentar ke arah Doyoung lalu kembali menatap lurus

Kabur pasti itu yang akan di lakukan orang kalau melihat wajah Hana yang hampir separuhnya tertutup darah

"Kenapa kalian ikut campur?" Untuk pertama kalinya Doyoung mendengar suara ini langsung

"Kita bukan ikut campur cuma mau tahu alasan kakak bunuh mereka." Maksud Doyoung siswa yang di nyatakan bunuh diri padahal aslinya di bunuh

"Karena mereka jahat, aku nggak suka orang jahat karena itu mereka harus lenyap."

"Ya mereka memang jahat tapi nggak seharusnya kakak ngelakuin itu, sekolah masih bisa menangani mereka yang berbuat jahat."

"Nyatanya nggak."

Jujur Doyoung sendiri tidak terlalu paham dengan situasi sekolahnya, dia tidak tahu ada kasus apa, ada masalah apa, atau berita heboh apa setiap harinya karena dirinya hanya fokus untuk belajar tidak memperdulikan yang lain

"Mau aku tunjukkin sesuatu?" Doyoung mengernyit

Setelahnya dia bangun karena hantu itu melayang ingin menunjukkan sesuatu katanya, Doyoung mengikuti kemana Hana pergi

Gudang terbengkalai adalah jawabannya, dia hanya berdiri di depan pintu yang tertutup tapi dia mendengar suara dari dalam

Plakkk

Plakkkk

"Sudah aku bilang jangan main-main, aku sudah kasih bayaran bisa-bisanya kamu ngerjain tugasnya asal-asalan, sampai hampir salah semua atau memang sengaja hah,,,?"

"Maaf ka, aku,,,"

"Alasan terus mau mati!!"

"Maaf ka aku nggak akan ulangi lagi."

"Hukuman buat kamu tidur di sini sama tikus."

"Kak Jess, jangan,,,"

"Diam kamu!!"

Brakkk

Terdengar langkah kaki keluar Doyoung Doyoung bersembunyi di sisi tembok gudang, Doyoung mengintip sedikit melihat siapa sisiwi yang di panggil kak Jess itu, terdengar teriakan dari dalam agar di buka pintunya Doyoung sudah bisa menebak kalau pintunya sengaja di kunci

"Menurutmu harus aku apakan dia, tenggelamkan atau aku lempar dia dari atas rooftop, ini bukan yang ketiga kalinya."

"Aku bisa laporin kenapa harus dengan membunuh, itu perbuatan yang salah."

Dreemen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang