Karena teringat harus pulang dulu Dita sudah bangun dan mandi sekarang. Langkah ringannya keluar dari kamar Taeyong, pagi ini dia memakai Hoodie dengan warna pink, rambutnya dia cepol asal tapi tetap cantik. Pikirnya, tinggal pulang ke rumah tak perlu macam-macam, wajah Dita benar-benar polos tanpa makeup bahkan pelembab wajah sekalipun.
Dita menghentikan langkahnya saat melewati meja makan, sudah ada sarapan di sana. Perasaan telinganya dengar kemarin bibi bilang akan pulang dan datang agak siang, apa dia salah dengar.
Dia mendekat ke meja makan, sudah ada ayam goreng mentega kesukaannya dan sayur hijau entah apa itu, yang jelas Dita tidak ingin mencicipinya apalagi memakannya, Dita masih belum terlalu suka sayur kecuali sup krim brokoli buatan Taeyong, susah memang perempuan satu ini.
"Bibi pengertian banget deh,,," senyumnya mengembang, sambil tangannya mulai menyuap
Dita terdiam saat suapan pertama masuk ke dalam mulutnya. Ini rasanya berbeda, bukan seperti masakan bibi. Ayam goreng ini memiliki tingkat kematangan berbeda dan tak ada komposisi tepung maizena
"Taeyong,,," gumamnya lirih
Seketika Dita bangkit dari tempat duduknya, tak melanjutkan lagi acara sarapannya, dia berlari ke dapur
"Taeyong,,," setengah berteriak menuju dapur
Namun sayang, di sana tidak ada siapapun. Dita yakin dengan hatinya bahwa Taeyong sudah pulang, Taeyong kembali
Seperti orang kesetanan, Dita berlari ke segala penjuru rumah dengan langkah tergesa sambil memanggil-mangggil nama Taeyong. Dita masih tidak menyerah walaupun dia tidak menemukan siapapun di dalam.
Berakhir Dita menuju pintu depan, tidak ada siapapun. Dita berjongkok dengan nafas memburu
Dita memejamkan matanya dan menutup wajahnya dengan kedua tangan, tak lama yang terdengar adalah isakan tangis
"Lihat, aku bahkan seperti orang gila." Gumamnya sambil menangis
Kali ini sudah duduk dan menekuk lututnya, menyembunyikan wajah di lipatan tangan. Benar-benar seperti orang gila hanya karena perasaan rindu yang tak lagi bisa di bendung
"Dita, kamu kenapa?"
Deg
Seketika Dita menghentikan tangisnya, dia mendongak perlahan. Pikirannya kosong saat melihat sosok yang dia rindukan berjongkok di depannya. Bukan menghambur ke pelukan Taeyong malah Dita kembali menangis lebih keras
"Aku bahkan berhalusinasi sekarang." Memukuli kepalanya
"Heyy,,,apa yang kamu lakukan?" Sosoknya seperti nyata tapi Dita tidak yakin
Tapi sayangnya sosok itu nyata adanya, Taeyong benar-benar ada di hadapannya. Taeyong mulai panik karena Dita tidak mau berhenti menangis
"Dita, aku nyata, aku di sini."
"Nggak, ini pasti hanya halusinasiku saja." Dita menggeleng kuat
"Heyy dengar, lihat aku." Taeyong menangkup wajah Dita yang basah karena air mata
"Ini aku, kamu nggak berhalusinasi." Dita menggeleng, sebenarnya Taeyong sudah sangat gemas dengan tingkah Dita
"Mau bukti, hmm,,,," kata Taeyong, Dita hanya diam saja, rasanya kesadarannya hilang separuh
Cup
Taeyong mengecup bibir Dita sekilas, Dita mengerjap beberapa kali sambil berusaha menarik semua kesadaran
Cup
Mengulangi hal yang sama karena Dita masih saja diam
"Sepertinya aku harus melakukan hal lebih supaya kamu yakin." Kata Taeyong ingin mengambil kesempatan dengan keterdiaman Dita
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreemen
Teen FictionAdakah orang di dunia ini yang takut akan sebuah mimpi, bukankah mimpi hanya bunga tidur mungkin bagi kebanyakan orang begitu, tapi berbeda dengan Dita Setiap mimpi yang muncul dalam tidurnya akan benar-benar terjadi di kemudian hari masalah ini cuk...