Chapter 23
Sepanjang perjalanan menuju rumah Harry membisu,begitu pun dengan Harv yang sesekali memejamkan matanya beruntung Bos wanitanya mengijinkan ia pulang padahal Harv masih harus membicarakan kelanjutan proyek yang ia design belum lagi peerkataan para investor yang terdengar seakan meremehkan designnya. Memijit keningnya Harv menyadarkan kepala pada kaca jendela mobil membuat harry meliriknya dari ujung spion.
"Kau lelah?" masih tak menatap wajah lawan bicaranya harry berusaha focus pada jalanan di depannya, setidaknya ia bisa memastikan jika darcy tidak menangis yang akan membuat kepalanya pening
"mmh,...Harry bisakah kita lebih cepat" Harv masih memejamkan matanya,didekapnya darcy erat bahkan ia dapat merasakan napas mereka yang menyatu karena terlalu dekat
"Maksudmu,kau mau membuat kita menyusul Nick dan Naya?" urat pelipisnya terlihat harry bahkan menatap Harv yang menatapnya balik
"Apa maksudmu Harry,aku hanya ingin cepat tiba di rumah,apakah kau harus membahasnya terlalu dalam?" Nada bicara Harv naik satu oktav kendati ia tak ingin membangunkan Darcy yang telah pulas dalam dekapannya,namun perkataan Harry di luar akal sehat menurutnya.
"Mengapa kau yang Marah padaku,kau tau aku kelaparan seharian dan seharusnya hari ini adalah jadwal rekaman album terbaru kami" harry memukul setir mobil di depannya,sepertinya ia gagal mengotrol emosinya.
"Bukankah,aku sudah meninggalkan resep sup untuk mu" menurunkan nada bicaranya harv berusaha menahannya,jika ia tak mengalah maka perkelahian ini tak aka nada ujungnya.
"If only I can Cook Harvey," harry menatap lurus kedepan,mendapati traffic light yang menyinarkan lampu merah,membuatnya menginjak pedal rem cepat,beruntung Harv memakai seat belt setidaknya ia tak menghantam kaca mobil di depannya.
"Apa,jadi itu alasanya kau Lapar,ku kira kau tidak seburuk itu styles" harv tertawa terbahak,bahkan darcy sempat mengeliat membuatnya menahan tawanya hingga lampu hijau bersinar.
Jam gantung pada ruang tamu menunjukkan pukul 7 malam, mereka telah sampai harry membantu harv membawakan gulungan designnya beserta tas kantornya ia berjalan mengekor di belakang harv yang mengendong darcy menuju kamar mereka. Menaruh darcy yang tertidur harv berbalik dan menemukan harry yang melipat keduan tanganya di dada,sulit baginya mengartikan raut wajah pria keriting ini jadi harv berjalan santai dan mengambil handuk menuju bathroom. Namun ia merasakan seseorang membututinya dari belakang,benar saja ia menemukan Harry yang memasang tampang puppy facenya
"Ada apa,kau mau ikut mandi bersamaku?"
"Jika kau tak keberatan Ms. Styles?" harry terseyum nakal,ia bahkan membelai pipi harv yang memerah seketika.
"Kau gila styles,dan apa kau bilang Ms.Styles,sejak kapan kita menikah?" menyingkirkan tangan harry dari pipinya harv melesat dalam bathroom meniggalkan sedikit bunyi yang membuat harry tergelak dan mengedor pintunya.
"hey,aku belum selesai,kita bisa menentukan tanggalnya mulai sekarang, SAFE WATER SHOWER TOGETHER Ms. Styles?" harry sedikit berteriak,seharian tak menggoda wanita ini membuatnya merasa rindu dengan cubitan dan panggilan bodoh dari harv,akal bulusnya merambat melewati neuron saraf otaknya,harry mendekati saklar lampu pada ujung kamar dan seketika itu harv berteriak
"Harrryyyyyyy...! Kau ingin ku bunuh huh! Mata ku bisa kemasukan sampo jika begini kau ini bodoh sekali" dan itu dia panggilan dari Harv,seketika senyuman harry merekah di sela-sela teriakan harv yang menggema,untung saja darcy tak begitu terganggu dengan kelakuan bodoh mereka.
***
Menuruni anak tangga satu persatu harv melihat harry yang bersantai di ruang tengah,harry terlihat tidak memperdulikan layar Tv di depannya ia sibuk dengan benda hitam bergambar Apple tergigit di depannya,sesekali ia mengeram dan juga tertawa,harv yang melewatinya hanya mengeleng "dasar stupid crazy curls"
"Apa kau bilang?"
"eh?"
"Kau bilang aku gila dan bodoh?"
"tidak,mungkin kau salah dengar"
Tak mau memulai pertengkaran harv berjaln cepat menuju dapur,sejak tadi perutnya meminta jatah malamnya,ia menemukan sedikit bahan sisa di dalam kulkas mengambil bahannya dan menutup pintu kulkas seketika ia menemukan harry yang menatapnya dalam,tatapan yang membuat jantung harv berdetak lebih cepat dari biasanya. Harry mendekati tubuh harv menyentuh wajahnya dan seketika bibir mereka bertemu,awalnya harv menolak ciuman harry namun lama kelamaan harv seakan menikmati apa yang harry lakukan padanya ia bahkan membuka mulutnya saat harry ingin menarik bibir bawahnya dan melumatnya.
"harr-ehh" harv berusaha menarik napas karna kadar oksigen dalam paru-parunya sudah semakin menipis,dan dengan itu harry melepaskan ciumannya harv menunduk takut ia tak dapat menyembunyikan wajahnya yang memerah seperti tersengat lebah.
"Hey,you okay Harv?" menaikkan wajah harv dengan jarinya harry menemukan wajah harv yang memerah,ibu jarinya bergerak menuju bibir harv yang basah lalu mengelapnya bersamaan dengan deringan ponsel Harry di ruang tengah,beruntung harry tak melanjutkannya jika tidak maka akan terjadi sesuatu di dapur ini. Melirik harry yang menerima telpon dan menuju ruang Tamu harv menyender pada kulkas hingga terjatuh pada lantai,rasa-rasanya ia tak pernah membalas ciuman seseorang seperti tadi tapi rasanya ada gejolak aneh pada perutnya,perasaan tak ingin lepas dari belaian harry.
Menyadarkan dirinya ke bawah harv menuju wastafel ia ingin menjernihkan pikirannya yang kacau,masih tak percaya dengan apa yang harry lakukan barusan,detak jantungnya pun masih tak teratur. Setelah memastikan ia telah kembali normal harv mengambil telanan dan mulai memotong daging ayam menjadi dadu bersama sayuran yang telah ia cuci terlebih dahulu,dari ujung matanya ia merasakan seseorang telah menontonnya dari belakang Namun ia tak igin berbalik dan memastikan jika itu adalah Harry.
"Harv" oh itu dia suara raspynya yang khas membuat suasana hati harv kembali pada saat mereka berciuaman tadi,entah mengapa Harv begitu merasakan perasaan aneh beberapa minggu ini,awalnya ia tak pernah seaneh ini bahkan mereka sudah tinggal serumah hampir satu tahun lamanya dengan semua rasa ketidakpedulian harry dan juga dirinya rasa - rasanya tidak mungkin jika harv, jatuh cinta pada harry
"Ya," tak ingin menoleh harv masih menyibukkan dirinya dengan masakan yang ia buat dan gerakan cepat itu membuatnya melukai jari telunjukknya Harv medesah
"sshhhhh" harv mendesis
"Kau...,mengapa ceroboh sekali Harv,kemari biar ku lihat luka mu" harry mendekat,tangannya menarik tangan harv dan mengamati jari telunjuknya. Harry mengisap darah pada telunjuk harv mata hijaunya menatap harv yang menunduk dan dengan itu harry memajukan wajahnya hingga tinggal beberapa senti saja pada wajah harv
"Lain kali jangan bertindak bodoh,Ms.Styles ,sekarang cepat masakan aku sesuatu yang enak,aku lapar" harry berlalu pergi diikuti mata harv yang menatapnya hingga menghilang pada ujung lorong menuju ruang tengah .
Thanks banget yang udah nunggu Darcy Styles update ! aku kira gak ada satu pun yang bakal nungguin biar sampe lebaran monyet, Thanks juga buat Voters LOPEK banget deh sama kaliann.. NEXT chap can I have 10 votes please?
KAMU SEDANG MEMBACA
We ? Darcy Styles
Fanfictionwhy you looking me like that Harry! because you're beautiful Harvey.. (Harry grab her hands and kiss her lips then hug her ) You know what harvey I really lucky Have You now! please don't leave me anymore!