22

1K 65 2
                                    

Chapter 22

Bunyi pemangang roti menghentikan aktivitas harv yang tengah mencuci piring,membilas pergelangan tangannya pada keran air yang mengucur cukup deras ia menekan tombol merah pada alat itu. Mengambil dua lembar roti gandum yang mengeluarkan aromannya lalu menaruhnya pada piring bersama beberapa lembar roti pangang lainnya. Mengolesinya dengan selai strawberry lalu menuangkan susu coklat hangat kesukaannya dan menaruhnya pada pantry. Pria keriting yang bertelanjang dada terlihat menuruni satu persatu anak tangga ia sesekali menguap dan menyisir rambutnya kebelakang.

"morning" terdengar seperti gumaman seyuman kecil membekas pada ujung bibirnya, harry melangkah gontai menuju kulkas dan mengambil jus jeruk lalu menuangkan pada gelas kosong yang ia ambil pada lemari kaca,ia menegaknya pelan lalu melangkah menuju meja makan mungil dimana harv menikmati sarapannya.

"morning" balas harv lalu menegak susu coklat hangatnya

"Kau,bekerja hari ini" Tanya harry yang memandang cara makan harv baginya sangat aneh jika seorang wanita makan dengan kaki yang di tekuk keatas ditambah lagi laptop yang sesekali ia utak-atik membuat sebelah alis harry naik

"ya,aku sudah terlalu banyak cuti" balas harv tanpa memandang pria keriting di depannya

Mengambil dua lembar roti gandum harry menaruhnya pada piring kosong dan menyorongnya kehadapan harv,harv masih sibuk dengan pekerjaanya hingga ia tak menyadari jika harry memajukan wajahnya bersamaan dengan layar laptopnya yang tertutup

"buatkan aku roti isi" mata hijau harry menatap tepat pada manik mata wanita yang seakan beku sekarang, benar saja dimple harry reflex meyembul dari kedua pipinya harv menundukkan wajahnya rasanya masih terlalu pagi untuk blushing. Harry menarik dagu harv membuat mata mereka kembali bertemu dan seketika ibu jarinya membelai bibir bawah harv

" haa-rry"

"kau tau,seharusnya kau tidak makan coklat sebanyak ini" harry membawa ibu jarinya menuju bibirnya lalu menghisapnya. Hal itu membuat Harv bangkit dengan cepat meninggalkan meja makan dengan laptop di tangan kanannya namun belum sampai ia menaiki anak tangga pertama, tangan besar harry tengah menangkap perlgelangan tangannya,membuat harv membalikkan tubuhnya

"buatkan aku roti isi,kau lupa I'm daddy here" lagi lagi dimplenya menyembul meninggalkan kesan tersendiri dalam hati harv,ia pun tak tau sejak kapan memiliki rasa aneh jika melihat dimple harry seperti ini

"tidakk!" melepaskan pergelangan tangannya,harv mulai menaiki tangga

"ayolah,aku lapar Harvey" suara harry seakan mengema dalam gendang telinga harv membuatnya terhenti pada pertengahan tangga yang ia naiki. 'kau,mengapa tau nama itu?'

"Curlz aku harus bekerja,kau buat sendiri saja" balas harv yang melesat masuk kedalam kamar,benar saja jarum jam telah menunjukkan pukul 7:30 ia hanya memiliki waktu 15 menit lagi untuk sampai kekantornya. Menganti bajunya cepat dan mengolesi lip gloss pada sentuhan terakhir harv melangkah mendekati ranjang dimana darcy masih terlelap mencium keningnya cepat harv bergegas turun dengan tas beserta gulungan designnya untuk ia persentasikan hari ini.

Sesampainya dibawah ia tak menemukan harry,namun belum sempat ia berbalik dan menuju ambang pintu suara raspynya seakan meluapkan kekesalan dari arah dapur, senyuman harv merekah bagaimana tidak harry pasti tidak menemukan bahan atau barang yang ia butuhkan sekarang. Melirik kearah jam dinding harv mempercepat langkahnya menuju dapur dan menemukan harry tengah membuka semua lemari yang berada menempel diatas kompor.

"apa yang kau cari" harv menoleh diikuti harry yang menyiratkan wajah kesal padanya

"dimana kau menaruh parutan keju" bahkan keringat bermunculan pada kening dan pelipisnya

We ? Darcy StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang