Part 8

1.2K 78 0
                                    

Chapter 8

5 months later

Aku membuka mataku perlahan menatap kearahnya yang masih tertidur pulas rambut coklatnya menutupi wajahnya yang hanya sebesar dua telapak tanganku,aku membersihkan beberapa helai rambut di wajahnya. bulu mata lentiknya langsung terlihat sekarang,kau memang cantik Darcy lirihku dalam hati di tambah dengan pipi chubby meronanya dan bibir dark pinknya ia memang sepintas terlihat mirip dengan Naya,namun aku bingung mengapa warna rambutnya sama sepertiku sejenak terlintas kembali di benakku perasaan kalut saat beberapa bulan lalu ia masih di dalam tabung super cangih itu,tiba-tiba saja napasnya terhenti saat aku baru saja ingin terlelap namun belum sempat aku menekan tombol merah untuk memangil suster detak jantungnya  sudah tergambar lagi di layar .

 Aku tertunduk lemas setelah itu syukurlah ia masih bernapas jika tidak aku tidak tau harus berbuat apa lagi untuk meminta maaf pada Naya dan Nicky   ”dengar ya sayang kau harus kuat! Ibumu sudah menitipkanmu padaku dan aku akan menjagamu sayang”  itulah kalimat yang selalu saja ku serukan padanya sebelum aku terlelap,seperti orang gila mungkin tapi bukankah ia adalah seorang manusia yang belum dewasa aku yakin ia bisa mendengarku meskipun ia belum mengerti apa yang aku katakan padanya.

“apa dia sudah bangun”seorang pria berambut curly tiba-tiba saja masuk ke kamarku,tidak lebih tepatnya kamar Naya dan Nick,setelah pertemuanku denga pengacara itu kami,maksudku aku Harry dan darcy pindah ke rumah ini.

“ssst..! kau bisa membagunkannya bodoh!” bisikku lirih padanya yang sudah berada di  atas kasur kami aku akui ia memang meperlakukan darcy dengan  baik layaknya seorang ayah pada anakya. Namun tetap saja ia tidak bisa menjadi ayah yang baik,cepat atau lamabat kalian akan tau perlakuannya pada darcy. darcy adalah nama bodoh menurutku,benar saya si keriting inilah yang memberikan namanya sekaligus mencatatnya di biodata rumah sakit sesaat sebelum kami membawa darcy   pulang kerumah.

Ia mendengus kesal,aku yakin ia tak suka jika aku memangilnya bodoh tapi itu adalah kenyataan,setiap kami berganti shift menjaga darcy ia selalu tidak bisa,banyak sekali alasan  yang ia buat sebenarnya aku muak karna di awal perjanjian kami sudah sepakat membesarkan darcy bersama.tapi apa dia malah selalu sibuk dengan teman-teman dan acara-acaranya yang  tidak penting.

 “heh,hari ini kau harus menjaganya dengan baik!” Dengusku membalas tatapanya padaku. “apa ! tidak mungkin kau lah yang harus menjaganya! Apa kau tidak lihat aku masih lelah setelah konser semalam”ia memperbaiki rambut curly dan berjalan keluar kamar. “konser macam apa ha! Dasar bodoh,memangnya ada orang yang mau menonton konser bodohmu itu kau meninggalkan tanggung jawab  mu keriting !!!

Si keriting itu adalah salah satu member dari Band yang sekarang sedang buming dimana-mana ia memang baru saja mengelar konsernya tadi malam meninggalkanku dengan darcy di rumah. Kami sudah bersepakat untuk membagi waktu kami secara adil tapi dialah yang selalu saja tidak punya waktu untuk menjaga darcy,ia selalu saja pulang malam dengan wajah merah seperti tersengat lebah dan berjalan gontai menuju kamarnya ayah macam apa dia ! jika ini adalah kenyataan maksudku jika aku memiliki suami seperti dia aku tidak akan sabar menunggu perceraian.

Aku turun dari ranjang dengan gontainya mengambil handuk dan bergegas kekamar mandi yang menyambung dengan kamar ini,ini adalah hari minggu,aku tidak memiliki rencana apapun berendam di bathtub mungkin tidak ada salahnya,rasanya lama sekali aku sudah tidak memanjakan tubuhku.

semenjak darcy keluar dari rumah sakit,aku memang hampir tidak pernah berdandan seperti dulu bahkan bos wanita ku membelikan aku peralatan make up untuk dikantor mengelikan bukan,aku tersenyum mengigat perkataanya.

 “jika wajahmu seperti orang terkena AIDS maka para investor asing itu tak akan sudi menanamkan modalnya paada proyek ini” aku lanjut terkekeh ketika Luna teman sekantor ku memotong pembicaraan kami “bukankah mereka akan iba padamu Harv” kami semua tertawa di ruang kerja ku,aku memang terkadang harus membawa darcy ke kantor beruntung dia hanya sering tertidur di sofa yang ku sembuyikan di balik meja kantorku, tidak banyak yang mengetahui ini,hanya beberapa teman kantorku setelah kejadian Naya dan Nick mereka sangat pengertian terhadapku,bahkn tidak jarang dari mereka masuk ke ruanganku untuk sekedar mencium dan mencubit pipi darcy yang chubby.

“Apa yang kau lakukan mengapa lama sekali” sebuah suara yang meneriakiku menyadarkanku,dari pikiran-pikiran  yang masuk di benakku,dia lagi kali ini dia terlihat lebih tampan oh apa yang kupikirkan! “Apa kau gila keriting! Cepat keluar sebelum aku berteriak! Balasku cepat sambil menutupi tubuhku dengan busa-busa. “cepatlah aku tidak punya banyak waktu,kau mandi hingga 1 jam pun tak akan membuatku jatuh cinta padamu fat girl!! Ia mnutup kembali pintunya. “Apa! Ia memangilku gendut,apa aku tidak salah dengar”

hey berkacalah sebelum kau menghinaku,bukankah perut mu buncit!” ketusku dari dalam,beginilah kami jika sedang berada di rumah,selalu saja berkelahi seperti Tom and Jerry,bahkan darcy yang belum mengerti pernah terkekeh karena Harry lupa menutup risleting celanannya sewaktu ia ingin keluar dari rumah  wajah harry langsung berubah ketika aku ikut mentertawakannya.

Aku keluar dengan lilitan handuk di tubuhku,melirik ke kasur dan kening ku langsung berkerut dimana darcy,bukankah ia tak bisa jalan sendiri. Aku keluar kamar dengan handuk yang masih melilit di tubuhku.meneruni tangga cepat dan menuju dapur namun nihil,kemana dia oh ayolah jangan bermain petak umpet di pagi hari. Aku menaiki tangga kembali dan menuju kamar si keriting itu,ia benar saja ia sedang memunggungiku dan aku bisa melihat ia sedang memakaikan baju untuk darcy,rupanya ia sadar juga untuk menjalankan tugasnya,aku kira ia tak mungkin sudi membuka popok darcy yang penuh, aku mendekatinya yang terlihat frustasi dengan popok itu  darcy yang sedang bermain-main dengan mainan karet dan sesekali mengigit-gigitnya itu sudah terlihat muak karena dari tadi ia telanjang bulat.

“mengapa susah sekali”ia mendegus kesal masih tak menyadari keberadanku di belakangnya,”hey darcy,apakah kau tau bagaimana fat girl itu itu memakaikan benda ini padamu” ia berkata pada darcy yang belum bisa berbicara ini lucu sekali. Ide jail langsung merambat ke sel otak ku aku melirik ponsel harry yang terletak di atas meja,aku menggambilnya dan berjalan mendekat dan

“say cheessse” ya aku memotretnya yang sedang frustasi dengan popok di tangannya dan darcy yang mulai menangis oh  tuhan aku tertawa sambil memegang perutku,jika saja para wanita yang selalu menyerukan namanya itu tau,mungkin ia akan berpikir dua kali untuk menyerukannya lagi. “Apa yang kau tertawakan ! Ini tidak lucu berikan ponselku”, ia meminta kembali ponselnya namun aku dengan segera menjauh darinya

“tidak! Kau harus menghapus foto ku dulu waktu itu”! balasku dengan senyum nakalku,aku masih ingat ia sempat memotretku saat aku sedang tidur dengan Darcy,aku terlihat bodoh saat tidur. “enak saja,foto itu sudah aku cuci dan akan ku pajang pada pintu masuk”jawabnya terkekeh menimbulkan lesung pipinya.


We ? Darcy StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang