25

833 85 3
                                    

Hey, Guys ! lama ya aku updatenya sorrrrryy banget yaa.. biasa lah aku hanya manusia yang gagal move on karna ditinggal cowo oon pergi ke london.... yaelah jadi curhat :) gak ko, aku emang lagi sibuk aja kerjaan numpuk dan gue GALAU tingkat dewa.. tapi udahlah cowo emang gitu.. back to the story, jam dikamar gue sih nunjukin jam 2 malam, spesial nih pake telor karetnya dua aku update, karna ada yang comment minta update dan buat usulnya oke bakal aku pertimbangin buat jadian tapi sabar yaa... makasehhh banget buat yang vote, seneng liatnya, yang mau saranin juga boleh comment ko, aku gak gigit ! enjoy ya guys ! happy fastingggg!

chapter 25

"Harry, kita mau kemana, mengapa kau menyeretku barusan kau kira aku kardus air mineral huh?"

"Jika ia, mengapa tidak"

"STUPIDDD CURLZZ..!!"

"APa ! kau bilang aku bodoh?"

"Yes you are Mr. fancy pants" jawab harv berteriak

"berteriak seperti itu lagi,akan ku cium kau di mobilku "

"..."

Harv membisu, ia kalap tentu saja masih segar dalam ingatan bagaimana perasaan itu muncul, bagaimana harry memegang wajahnya, mengelus permukaan bibirnya yang lembab dan ciuman itu. Ah sudahlah Terkesan cabul jika terlalu memikirnya apalagi sampai mengigatnya kembali namun inilah yang terjadi harry dengan semua cengiran cabulnya, bualan,dan sikap tak terduga seperti ini lah yang membuat harv tak dapat berkoar.

"hey, apa yang kau pikirkan fat girl?"

"mmhh nothing" harv memngigit jari-jarinya wajahnya menunduk merah padam

"kau pasti berpikir jika aku akan benar-benar menciumu di mobilku bukan?" sekarang dimplenya muncul gigi-gigi putihnya menyembul di temani dengan bibir dark pink miliknya,harv reflex mengigit bibir bawahnya.

"bisakah kau lebih cepat, aku lapar harry" tak ada alasan lain untuk harv meladeni pertanyaan harry,baginya menghidar mungkin harus di coba sesekali meskipun akhirnya harry telah mengetahuinya lebih dulu, dilihat dari pancaran mata harry yang menatap lurus pada kaca spion yang memantul tepat pada wajah harv

"kau tidak perlu memerah seperti itu harveyy.. tenanglah aku ingin mengajakmu bersenang-senang, bagaimana bisa kau bekerja dengan wajah kusut seperti pakaian yang belum di setrika?" cengirannya muncul, harry berusaha untuk menormalkan kembali suasana akward ini, bukan saat yang tepat menurutnya

"aku tidak memerah, ini hanyalah make up yang terlalu tebal?" harv mengusap kedua pipinya kasar, ia salah tingkah, aneh, ini tidak wajar seperti ada berjuta kupu-kupu dalam perutnya yang membuatnya sangat geli.

"sudahlah aku tau kau tidak suka memakai make up bukan?" harry menoleh mencoba melihat secara langsung wajah wanita brunet di sampingnya, rambutnya yang ia ikat kuda hidungnya yang macung dan mata hazzelnya yang teduh.

"mmmh maybe?"

"tatap aku Harvey, aku ingin melihat mu" harry mengijak pedal rem perlahan ia merapat menuju pinggir jalan

"hey, Harvey look at me now" he grabs her hands Wajah mereka tinggal beberapa inci, entah sejak kapan harry telah memegang rahang Harvey dan ketika harry memajukan bibirnya ..

Ddrrtt drrttt...!

1 messanges arrived

Niall : Haz, bawakan aku pizza paperoni cheese jangan lupa extra sauce diatasnya xx thank you haz youre the best mate !

Harry POV

"FUCK !" mengapa niall menganggu di saat-saat seperti ini, bukankah ia memiliki kurir pizza pribadi awas saja jika aku bertemu dengan mu NIALLERRR..!***

"kita jalan lagi" akward moment,hampir saja terjadi lagi seberapa kuat harry menolak gejolak pada hatinya untuk tidak menyentuh Harvey, sekuat itu pula lah rasa gejolak itu.

10 minutes laters..

"Harv, bangunlah kita sudah sampai" membelai lembut pipi harv yang chubby dan seketika bulu matanya bergoyang

"mmhhh...berapa lama aku tertidur?"

"hanya beberapa menit,setidaknya aku bisa menciumu tadi"

"apa!"Harry terkekeh,menurutnya mengerjai harv adalah suatu kewajiban, sekarang ia sangat menikmati wajah harv yang tiba-tiba saja berubah masam lengkap dengan bibirnya dan hidungnya yang mendengus, betapa lucunya harv jika saja harry memiliki cukup keberanian untuk memfotonya mungkin akan menjadi suatu moment indah untuk dikenang dan mengisi gallery ponselnnya yang telah ia format habis.

"harv, aku ingin kau memakai ini?"

"apa ini?"

"pakai saja, aku mohon ku kira kau akan menyukainya, tidakkah kau wanita yang menyukai kejutan?"Harry mendekatkan tubuhnya, memakaikan penutup mata pada harv yang memandangnya lurus kedepan, ingin rasanya ia menyetuh bibir itu lagi, namun ini bukan saat yang tepat pikirnya, jadi harry mengurunkan niatnya.

"tunggu disini aku akan membantumu keluar?"

"Harrryy... aku tidak bisa melihat, kau ini mau mengajaku makan atau bermain petak umpet huh?"

Membukakan pintunya harry memegang tangan harv, sedangkan harv berjalan perlahan sambil meraba - raba jalan di depannya kalau-kalau ia menabrak sesuatu, sementara harry memegang bahunya untuk mengarahkan jalan. Ya layaknya sepasang kekasih harry menuntun harv perlahan menuju tempat yang ia pesan dan design special untuk harv.

entahlah ide ini muncul begitu saja melewati saraf reseptornya sebelum menemui harv di kantornya ia sudah memesan tempat khusus untuk mereka, harry tidak ingin satu orang pun yang tau jika ia sedang dekat dengan wanita oleh karena itu ia terpaksa menyamar dengan beanie lengkap dengan kacamata hitam dan jacketnya.

Alunan music jazz yang menemani mereka menambah dinner dadakan ala harry styles berjalan mulus, harv membisu sekaligus bingung mengapa harry berubah 180 derajat sekarang, ia terlalu manis malam ini betapa tidak seumur hidupnya harv belum pernah diperlakukan semanis dan seromantis ini, wanita mana yang merasa tersanjung sekaligus bahagia ketika mendapatnkan perlakuan seperti ini, sebuah meja dengan dua kursi putih di temani dua lilin yang menyebarkan aroma vanila dan suasana yang mendukung, ia masih tak meyangkan jika harry akan melakukan ini untuknya setidaknya perlakuannya kali ini membuat Harv melupakan sejenak kekacauan dalam hatinya akibat pekerjaan kantornya tadi.

"Hey, apa yang kau pikirkan?"

"huh?"

"tatap aku Harv, berhentilah menyembunyikan mata indahmu"

Merasa tersanjung, pipi harv memerah entahlah mungkin ini berlebihan tapi ini lah yang terjadi ia menikmatinya. rasa-rasanya pria keriting di depannya ini bukannlah Harry yang ia kenal selama ini. Pertengkaran yang kerap terjadi akibat ego masing-masing seakan hilang kini, bahagia ya mungkin itu adalah kata yang tepat untuk mewakili jawaban keduannya yang tengah asik menghabiskan makan malam mereka.

"Harv, apa kau menikmatinya?"

"eh,maksudmu?"

"Apa kau, menikmati makan malam kita?"Sejenak kata KITA menjadi akward momen diantara keduannya, harry mengira jika harv menikmati makan malam dadakannya, ya setidaknya ia bisa membuat bad day harv menjadi happy day, dan tentu saja kali ini ia tidak perlu terganggu oleh hadirnya Darcy. Harv membuka suara

"Ya, aku menikmatinya " ia meninggalkan senyum diakhir kalimatnya

"come" harry menarik tangan harv

"harry, kita mau kemana?"

"Just come Harvey,don't be afraid I'm here okay" dan dengan itu harry memegang tangan harv menyatukan buku-buku jarinya yang lebih besar dari milik harv,sejenak perasaan nyman muncul seketika pada hati keduanya..

to be continue if I get 10 votes....

We ? Darcy StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang