Part 15

905 64 0
                                    

Chapter 15

Tangisan darcy membuat aku melepaskan lenganku dari gengaman harry,bodohnya mengapa aku harus terdiam, karena melihat perkelahian curlz bodoh ini.aku bergegas menaiki beberapa anak tangga lagi dan membuka pintu dengan cepat aku mengendong darcy yang telah memerah pipinya.

”ssstt..sstt stop crying honey,I’m here okay” aku mengelus punggung darcy lembut. ia memelukku namun rasa gelisahnya masih belum hilang apakah ia lapar? Pun aku meposisikan darcy dengan nyaman dan memasukkan botol susu itu pada mulut mungilnya.tetap saja tidak membuahkan hasil ia bahkan memuntahkan susunya.

 Langkah kaki yang terdengar terburu-buru mengalihkan perhatianku,si kriting bodoh ini ternyata

”ada apa dengannya”ia terlihat sangat cemas,ini pertamakalinya aku melihat wajah cemasnya itu. Aku hanya mengeleng padanya dan membaringkan darcy yang kembali menangis sekarang

”oh honey,please stop it now” ibu jariku mengelap pipinya yang basah tanganku bergerak menuju tubuhnya hendak mengendongnnya lagi namun tanganku tak segaja meraba popoknya dan baiklah darcy aku tau apa yang kau inginkan lirih ku dalam hati.

 “Bisakah ia berhenti menangis,ia membuat ku takut” suruh harry padaku yang duduk di ujung ranjang dan menghadap kearahku. “bisakah kau mengambilkan popoknya” itulah kata yang terlontar dari mulutku,aku pikir popok darcy penuh.dengan cepat ia mengambil popok bersih dari dalam tas darcy dan memberikannya padaku. Aku membuka dengan lembut popok darcy mengangkatnya perlahan dan memberikan popok penuh itu pada harry.

”ini,buanglah”suruhku lagi padanya. Ia segera menutup hidung mancungnya.”mengapa ini bau sekali,apakah dia pup?” Tanyanya padaku yang memasang popok  bersih itu perlahan. “tentu saja,bukankah darcy manusia” balasku yang memutar bola mata.

Setelah selesai memakaikan darcy popok dan mengganti bajunya aku mengendongnya lagi sambil memberikan susu untuknya,aku yakin ia masih mengantuk sedari tadi ia hanya menguap dan bergerak gelisah. “mengapa ia selalu tidur” suara harry membuat mata darcy terbuka kembali sebelum sesaat ia memejamkan matanya. “dia adalah seorang bayi bodoh! Apa kau lupa!” balasku yang geram padanya mengapa ia selalu saja menganggu darcy.

“biarkan aku yang menidurkannya” ia mendekatiku dan mengangkat tubuh mungil darcy ke dalam dekapannya. Darcy memeluknya seraya memejamkan matanya,bahkan bayi ini tidak melepaskan botol susu yang masih di sedotnya,memaksaku untuk menahan botol itu dengan tanganku. posisiku sekarang berada di belakang harry yang sesekali mengayunkan darcy di pelukannya,untuk sesaat mereka terlihat manis karena warna rambut yang sama dan dimple yang di miliki darcy.

Darcy semakin lelap dalam tidurnya aku melepaskan botol susunya dengan perlahan. “ia sudah tidur,sebaiknya kau meletakkanya.”suruhku pada harry dari belakang pungungnya. Harry hanya mengangguk dan menaruh darcy perlahan di ranjang besar ini,tidak lupa mencium pipi dan keningnya lembut. Aku sangat menyukai  pemandangan ini,dimana harry yang terlihat sangat perhatian pada darcy.aku membetulkan posisi darcy menyanga sisi kanan dan kirinya dengan bantal-bantal putih milik harry. “sebaiknya kau melupakan perkataanku tadi” harry memulai percakapan bodoh lagi.mendadak otakku memberikan signal rewind dan semua perkataan harry kembali mengiangi telingaku. Aku tidak menatapnya yang menatapku menurutku untuk apa ia sudah mempermalukanku di hadapan teman-temanya tadi.

“Haz,makan malam sudah siap!” suara-suara beberapa pria memangil harry turun.ia masih menunggu balasan dariku yan tak kunjung membuka suara.perasaanku sedang tidak menentu sekarang,aku tidak tau harus marah bagaimana lagi,karena setiap jam,menit,dan detik harry selalu melakukannya lagi dan lagi. Semuanya begitu saja berlalu saat harry melangkah dan perlahan menuju ambang pintu aku masih tidak ingin menatapnya pandanganku mungkin terfokus pada wajah mungil darcy namun otak ku masih saja memikirkan perkataan harry selalu saja seperti ini. Harry dengan semua sifat yang tidak dapat terdeskripsikan olehku hingga detik ini.

Aku terguncang lemah saat suara pintu mendadak tertutup,apakah kriting bodoh ini kembali lagi sekarang. Namun suara pintu kembali lagi terbuka aku membalikan tubuhku dan melihat kearah pria itu dengan tatapan apa-sebenarnya-mau-mu ! “mmhh,apa kau tidak ingin makan” suaranya yang kuduga akan memekakkan telinga seperti biasanya berubah lembut dengan tatapan datar dari kedua mata hijaunya itu.”aku akan turun sebentar lagi” jawabku dan kembali mengalihkan pandanganku pada darcy,seketika itu pintu kembali tertutup perlahan dan hanya meninggalkan bunyi yang kecil.

vote and comments please :) i just posting more chapters to day, didn't know how to make my mood better ? hope you enjoy and keep reading my story even whe youre silent reader?

-Arsmalik-

We ? Darcy StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang