Part 16

1.1K 66 0
                                    

Chapter 16

Harv kembali menatap wajah mungil bayi ini,bayi mungil yang telah ia besarkan dengan penuh kasih sayang beberapa bulan ini.ia selalu mengutamakan apapun untuknya seperti wasiat yang ditinggalkan ibu kandungnya yang merupakan sahabat karib harv 'aku berjanji akan menjaga bayi ini hingga ia dewasa'. terbesit kembali ingatan ketika Naya memutuskan menikah dengan Nicky.

ia begitu yakin dengan pria itu hingga setiap detiknya ketika mereka melancong bersama seperti berbelanja atau hanya sekedar makan siang ia selalu berkata bahwa ia bangga memiliki Nick, bahkan harv masih belum bisa mencerna kata-kata sahabatknya ini jujur saja ia memang tidak terlalu memperhatikan pria di sekeliling nya. Jake memang tampan dan mapan para patner wanita di kantornya bekerja bahkan memberikanya julukan yang berlebihan,namun yang ia pikirkan sekarang adalah bayi ini bagaimana caranya ia harus membesarkannya dengan kriting bodoh itu.

sebenarnya harv telah terbiasa melakukannya sendiri saat Harry pergi tour dan beberapa acara lainnya, harv selalu siaga di samping darcy.ia pikir harry mungkin bertanggung jawab sebagai daddy palsunya harry selalu menanyakan padanya kebutuhan darcy seperti popok,susu,pakaian dan perlengkapan bayi lainnya saat ia sedang berada di luar kota.

Tapi itu tidaklah cukup, darcy membutuhkan dekapan seorang ayah, setelah memastikan darcy terlelap pulas harv mencium keningnya dan merapikan bantal-bantal yang menjaganya ia hanya khawatir jika saja darcy terjatuh dari ranjang besar ini,mengigat sekarang darcy sudah semakin besar dan bergerak aktif ketika tidur.

Pun ia melangkahkan kakinya perlahan menuju pintu kamar dan menutupnya pelan membalikkan tubuhnya dan bergegas menuruni tangga. dari atas sini ia bisa melihat mereka yang berada di ruang makan sedang duduk bersama ditemani para gadis yang ia tebak adalah masing-masing milik para pria yang tidak diketahui namanya hingga sekarang. Hindungnya mengendus sesuatu yang sedap aromanya. Reflex saja tangannya mengelus perut 'oh betapa laparnya aku' yang sekarang baru menyadari sedari pagi ia belum menelan apa pun.

Harv POV

Langkahku sampai pada meja makan sedang dengan beberapa hidangan diatasnya gadis yang tadi menunjukkan arah dapur padaku menarik bibirnya dan meninggalkan senyuman manisnya padaku. "akhirnya kau turun juga,kami sudah menunggumu" ia berkata seraya menarikan kursi kosong yang berada di sebelahnya.

"terimakasih" balasku dengan tampang salting ini pertamakalinya aku makan malam di rumah si kriting ini maksudku bersama teman-temannya juga. Aku menatap pria di depanku siapa lagi kalau bukan si pemilik rumah ia membalas tatapanku dengan tajam baiklah aku yang akan mengalah sekarang aku mengalihkan pandanganku pada El yang sedang menaruh beberapa kentang pangang dan steak di atas piring putih dan menyungingkan senyuman pada seorang pria di depannya ku rasa ia adalah kekasihnya terlihat dari cara mereka bertatapan.

"soph,I Wanna some salad please" seru seseorang berkepala plontos ia berkata seperti seorang anak kecil kepada momnya.

"sure love" balas wanita yang ku ketahui namanya Sophia itu, ia mengambil piring milik pria plontos itu dan menaruh salad diatasnya.

"apa kau tidak makan"Tanya El padaku yang sedari tadi hanya diam memandang mereka bersama para kekasihnya,"tentu saja"balasku cepat dan mengambil piring kosong di depanku

"let me take it"balas El dengan senyum manisnya aku hanya mengangguk padanya namun piring itu segera direbut oleh sebuah tangan besar dan sepertinya aku cukup familiar dengan tattoonya.

ya benar saja kriting itu merebut piringku sekarang kita lihat saja sekarang apa dia tidak mengijinkan aku makan dirumahnya sekarang, padahal ia tadi menawari ku bukanhkan ia hanya menanyaan apa kau tidak makan bukan berarti ia menawarkan makan bersama kan.

We ? Darcy StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang