Chapter 5
Udara London begitu dingin ditemani dengan awan-awan hitam yang sudah penuh dengan butiran air hujan di atasnya. seolah menggambarkan perasaan hatiku sekarang,aku berada di sebuah pemakaman dengan ditemani oleh beberapa sahabatku lainnya,Nick dan Naya tidak memiliki kerabat ataupun keluarga lainnya mungkin orang akan heran,tapi beginilah mereka sekaran.
ia pernah bilang padaku bahwa ialah yang akan membuat keluarganya sendiri dengan Nick ketika mereka sudah memiliki banyak putri dan putra,perkataan itu mengiangi prosesi pemkaman mereka terlihat juga lelaki itu dengan kemeja hitam serta tuxedo yang menemaninya,rambut curlynya ia singkap keatas karena di terpa oleh angin musim dingin.aku kembali meneteskan air mataku di saat semua orang sudah pergi meninggalkan kami berdua,kami aku dan pria itu,ia mendekati ku yang sedang menabur kelopak bunga diatas makam Nicky dan Naya.
”Apakah kau adalah adik Naya”Tanya pria itu dengan suara seraknya.aku memandangnya dan menggelengkan kepala padanya lalu menunduk kembali ke makam mereka,ia menggambil kelopak-kelopak bunga dari dalam nampan di pangkuanku dan menaburkannya.”Aku adalah Sahabat Nicky” balasnya lagi sambil tetap menaburkan bunga,”aku sahabat Naya” balasku dalam.pikiran ku masih terpusat pada Bayi munggil yang masih bertahan hidup dalam tabungnya,aku sangat kasihan padanya ia tak memiliki siapa-siapa lagi di dunia ini,tiba-tiba saja ponselku berdering aku melihat kelayarnya dan menekan tombol hijau.
”Harv Anderson” balasku dengan suara parau,selama perbincangan aku semakin sedih,benar saja yang menelponku adalah pengacara Nick dan Naya ia menginginkan aku menemuinya di suatu café siang ini,kami ingin membicarakan tentang Bayi itu. Aku berjalan gontai dan melewati pria itu dengan perlahan namun ia langsung mencegah lenganku “biarkan aku mengantarmu pulang” tawarnya padaku,aku menggeleng dan terus berjalan meninggalkannya lagi menuju jalan pulang dan menyetop taksi dengan cepat.
Harry POV
“Nic,apakah kau pernah berpikir bahwa jika kau meninggalkanku aku tidak memiliki sahabat yang sepertimu lagi” mata ku berkaca-kaca sekarang aku mengusap sudut mataku,memandang kembali pada makam mereka yang letaknya bersebelahan.kecelakaan yang terjadi pada mereka telah merebut nyawanya dengan cepat,aku bahkan belum sempat mengucapkan jika aku bangga memiliki sahabat sepertinya aku pun memutar tumitku dan berjalan meninggalkan area pemakaman memasuki mobil yang kuparkir didekat ujung jalan dan melaju perlahan.
deringan ponselku tiba-tiba saja mengagetkanku,aku mengambil earphone dari dalam dashboard dan memasangnya di telingga kiriku,aku terkejut mendegar seseorang di seberang sana ia berkata ingin menemuiku di sebuah café siang ini ,”Baiklah aku akan datang”balasku seraya kembali melaju kearah appartemenku.
KAMU SEDANG MEMBACA
We ? Darcy Styles
Fanfictionwhy you looking me like that Harry! because you're beautiful Harvey.. (Harry grab her hands and kiss her lips then hug her ) You know what harvey I really lucky Have You now! please don't leave me anymore!