part 10

1.2K 77 0
                                    

Really sorry for all my mistakes, i forgot to save my last job and it's gone so i have to typing over again :( hope u enjoy.. and please give youre votes and comments also.

Chapter 10

Suara tangisan darcy memecahkan perkelahian kami,aku segera mengedongnya dan mencium pipinya, lagi-lagi keningku berkerut mengapa tidak wangi,biasanya aku selalu merasakan aroma khas baby oil tapi kali ini tidak.aku memandang Harry dengan cepat

"Apa kau tidak memandikanya!" seruku yang mebuatnya merubah senyumannya."Aku kira bayi tidak butuh mandi" dengan santainya ia menjawab seperti itu."apa! dasar ayah bodoh" balasku. Ia kembali tertawa sekarang sambil meperbaiki rambut curlynya yang semakin panjang.

"Baiklah sayang,kita mandi sekarang" aku membawa darcy keluar dari kamar Harry,ia hanya mengekor di belakangku.

"biarlah aku yang memandikanya"balasnya yang mencegatku di pintu kamar mandi.

"baiklah cepat nyalakan mesin pemanas airnya,ambilah keranjang itu dan handuknya juga jangan lupa" perintahku yang membuatnya berjalan mondar-mandir sekarang. ia terlihat sedikit berkeringat,maklum kamar ku memang lebih luas dan memaksanya untuk berjalan cukup jauh untuk memgambil peralantan mandi darcy.

"apakah sudah" balasnya yang terlihat terengah.

"kau payah sekali baru saja sekali ingin memandikannya sudah terengah seperti lari 2 km" ia hanya memutar matanya dan menyalakan air di bath tub kecil milik darcy. kamar yang menyambung dengan kamar Naya dan Nick memang memiliki 2 bath tub aku kira Naya dan Nick memang sudah mempersiapkan segalanya untuk Darcy.

"Bukan begitu cara mengendongnya",aku memarahinya sekali lagi darcy memang terlihat menikmati sambutan tangan besar Harry pada tubuhnya, tapi jika dibiarkan maka keriting ini akan seenaknya saja mengendong darcy seperti boneka.ia hanya melirik padaku dan masuk lalu menaruh darcy pada bathtub yang sudah terisi air hangat.

"pertama kau harus membasahi tubuhnya dulu" perintahku yang mengekor dibelakangnya aku baru sadar sejak tadi aku hanya melilitkan sehelai handuk pada tubuhku. Aku bergegas keluar dan mengganti baju dengan cepatnya aku kembali lagi ke posisiku semula.

"Mengapa kau lama sekali,aku tidak tau apa selanjutnya" ia mendengus kesal sambil menatapku yang duduk di atas kloset tertutup di dekatnya.

"ku sarankan pada mu untuk meperhatikan ku jika sedang memandikan darcy" balasku dengan melipat kedua tanganku di dada.

"cepatlah! Kau tidak perlu memarahiku.balasnya sambil memperbaiki posisi darcy yang menurun.

"kedua kau harus menuangkan sampo itu padanya,ingat jangan sampai mengenai matanya daddy failed !" tekanku ketika menyebut kata mata. Ia meraih botol bergambar bayi itu dan menuangkan pada telapak tangan dan mengusapnya perlahan,setelah mengeluarkan busa ia mengusapkan ke rambut darcy yang tumbuh jarang namun cukup panjang,Harry lah yang menginginkan rambut darcy tumbuh panjang,ia pikir darcy akan semakin cantik dengan rambutnya kelak dan tumbuh sehat tentunya.

Darcy terlihat senang dengan sentuhan lembut harry pada tubuhnya,sesekali ia tertawa dan menyembulkan pipi bolongnya,aku pun tidak mengerti mengapa darcy memiliki dimple seperti harry,aku rasa Nicky dan Naya tidak memilikinya.

"Darcy,apa kau senang jika aku memandikanmu setiap hari" suara seraknya kembali terdengar setelah ia sibuk dengan busa-busa di tangannya sambil menatap darcy yang tersenyum manis. "tentu saja ia tidak mau,kau terlalu lama memandikannya" jawabku memotong perkataannya,ia menatapku dalam langsung saja aku membuang muka padanya. Tiba-tiba suara deringan ponsel dari kamar ku terdengar aku beranjak dari kloset yang ku duduki melangkah dengan cepat dan mengambil ponselku."Harv Anderson" balasku ketika terdengar nada sambung pertama.

We ? Darcy StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang