Yang Mulia Yong Ram melangkahkan kakinya turun dari singgahsana. Ia menujuke arah pintu yang dimana para petingginya sedang terdiam mematung di depan sana.
"Bagaimana? Siapa yang berkuasa disini?" Ucap Yang Mulia Yong Ram. Menteri Kang menatap Yang Mulia Yong Ram dengan tatapan benci.
Dalam sejarah keluarganya ini berlum pernah terjadi. Secara turun temurun keluarganya berhasil mengendalikan istana, menjadikan raja mereka sebagai boneka dan tak ada yang pemimpin kerajaan Yonghwa yang mampu memberontak. Entah mulainya sejak dari mana, namun Menteri Kang ingat betul bahwa raja sebelum Yang Mulia Yong Ram benar-benar berada digenggaman ayahnya.
Apapun yang ayahnya inginkan akan selalu dituruti oleh Sang Raja, apapun titah yang diucapkan ayah Menteri Kang akan selalu dilaksanakan oleh pemimpin kerajaan Yonghwa sebelumnya. Ya, emang tidak masuk akal bukan.
Tak ada yang bisa dilakukan para petinggi termasuk Menteri Kang. Mereka semua sudah berwajah pucat pasi yang menandakan bahwa otak mereka sedang berpikir ini adalah akhir dari masa mereka.
"Tangkap mereka, masukkan ke dalam sel tahanan" Titah Yang Mulia Yong Ram pada prajuit rahasianya.
Tanpa lama-lama prajurit menghampiri seluruh petinggi, mereka tak segan memberikan pukulan jika para Menteri memberikan penolakan. Suara teriakan memohon ampun, bahkan menangis menjadi latar musik berikutnya di acara jamuan itu.
Ha Ni masih mematung ditempatnya, beberapa detik setelah suara teriakan hilang ia baru beranjak dari posisi terduduknya. Langkah kaki nya berjalan mendekat ke arah Yang Mulia Yong Ram.
"Sebenarnya ada apa ini?" Ucapnya.
"Maaf atas ketidaknyamanan anda menyaksikan para hal yang seperti ini"
"Tidak apa-apa Yang Mulia. Saya hanya sedikit terkejut. Sepertinya acara jamuan tidak bisa dilanjutkan, bagaimana jika kita ganti hari-"
"Sebelumnya mohon maaf Yang Mulia Ha Ni, " Belum juga kalimat Ha Ni terselesaikan, namun Yang Mulia Yong Ram telah memotongnya terlebih dahulu.
"Saya ingin meluruskan kesalahpamahan ini"
"Kesalahpahaman?" Senyuman akibat membayangkan akan hidup bersanding dengan pujaan hatinya telah sirna digantikan rasa bingung.
"Benar. Sejak awal saya tidak ingin menggangkat anda menjadi permaisuri. Surat yang anda terima bukanlah surat dari keputusan saya, namun surat itu berasal dari para Menteri yang baru saja ditangkap. Jadi mohon maaf, kita tidak bisa melanjutkan jamuan apapun, karena kita pun tidak memiliki kerjasama"
"T-tapi saya..., saya mencintai anda, Yang Mulia" Lontaran jawaban polos Ha Ni berhasil menarik perhatian Ha Na yang awalnya sibuk memperhatikan para prajurit Yang Mulia Yong Ram membersihkan mayat prajurit Menteri Kang.
Ha Na kembali mengingat semua ekspresi yang ditunjukkan Ha Ni saat melihat, memikirkan dan membicarakan Yang Mulia Yong Ram, kini ia tahu alasan adiknya menunjukkan ekspresi tersebut.
"Mencintai... Batin Ha Na dengan pandangan kosongnya.
"Itu urusan hati anda Yang Mulia Ha Ni"
Nyutt!
Jawaban tegas Yang Mulia Yong Ram berhasil menghantarkan rasa nyeri di hati gadis itu. Matanya telah berkaca-kaca, dan dibalik rok panjangnya itu tangan Ha Ni telah mengepal erat untuk menahan tangis dan rasa sesak.
"Bagaimana jika kita mencoba bersama terlebih dahulu. Tiga puluh hari! Selama tiga puluh hari jika-"
"Saya memiliki seseorang dihati saya, dan saya sangat mencintainya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartless [TAMAT]
Historical FictionTerlahir sebagai anak kembar dari Permaisuri Kerajaan Yang. Ha Na, si kakak. Memberikan posisi yang seharusnya ia duduki pada si adik, Ha Ni. Ia memilih untuk melindungi Ha Ni untuk menggantikan posisi ayahnya menjadi seorang pemimpin. Untuk bisa me...