Welcome to "Heaetless"
Squel of "The Death Girl"Seorang wanita yang mengerang kesakitan dikerumuni banyak dayang. Peluh keringat membanjiri seluruh tubuhnya, rasa sakit yang terus berdatangan tak kunjung mereda. Sesekali seorang tabib yang duduk diantara kedua kaki yang terbuka lebar itu memberikan intrupsi agar si wanita mengejan, mendorong si jabang bayi agar cepat keluar. Dayang - dayang itu berlalu lalang. Sibuk mengganti wadah yang berisi air bercampur darah dengan air yang bersih.
Tak kalah dengan para dayang, seorang pria juga ikut mondar - mandir didepan pintu besar. Menunggu calon bayinya keluar dan terus mendoakan wanita tercintanya.
"Sedikit lagi Permaisuri! Ya!Benar!" Tabib mulai melihat kepala si jabang bayi.
"OEK!" Pria itu mematung seketika mendengar tangisan bayi dari dalam kamar. Kakinya tak bisa ia tahan untuk tidak menerobos masuk dalam ruangan besar itu.
"Masih belum Yang Mulia!Permaisuri masih merasakan kontraksi, kemungkinan Permaisuri akan melahirkan bayi kembar" Seorang dayang yang melakukan giliran mengganti air menghadang Yang Mulia Je Ha.
"K-kembar?"
"Ya, Yang Mulia. Mohon tunggu sedikit lebih lama" Dayang tersebut berlalu pergi melanjutkan tugasnya.
Pria itu berjongkok lemas dengan pakaian 'Kebesaran' miliknya. Meskipun baru saja lahir dan satu si jabang bayi lagi baru akan keluar, ia bisa membayangkan bagaimana kedepannya bermain dengan kedua darah dagingnya itu.
"Kau pasti bisa sayang! Berjuanglah Permaisuriku, Naomi!" Ia memejamkan matanya,mendoakan keselamatan Permaisuri Naomi dan kesehatan bayi kembarnya.
"OEK!" Spontan tubuhnya berdiri tegak, kali ini ia benar-benar masuk dalam ruangan itu.
Brak!
Kacau.
Di dalam sana terlihat kacau. Beberapa wadah air yang sudah terkontaminasi darah menjadi pemandangannya, kain -kain yang sebelumnya berwarna putih berubah warna menjadi merah.
Tubuhnya terasa lemas menyadari darah itu keluar dari Naomi. Ia tak sanggup membayangkan Permaisurinya mengeluarkan darah sebanyak itu.Para dayang segera membersihkan kekacauan tersebut dan tabib menjalankan tugasnya untuk membersihkan bayi kembar itu, kemudian ia meletakkan keduanya di samping tubuh Permaisuri Naomi yang masih lemas.
"Naomi" Yang Mulia Je Ha melangkah kearah Permaisuri Naomi. Dayang dan tabib memberikan hormatnya dan undur diri. Yang Mulia Je Ha duduk di tepi ranjang dengan pelan.Meminimalisir terjadinya gerakan pada ranjang agar Permaisuri Naomi tak merasa kesakitan.
"Je Ha,mereka berdua seorang putri" Ucap Naomi. Diwajahnya terlihat garis ketakutan, matanya sudah berkaca-kaca hendak menangis.
"Hei kenapa ekspresimu seperti itu? Lihatlah! Putri-putri kita sehat dan manis! Kau tak senang?" Ucap Yang Mulia Je Ha. Ia melakukan hal yang sangat disukai Permaisurinya. Membelai pucuk kepalanya dengan sayang.
"Kau tak akan membuang, mengasingkan atau bahkan membunuh mereka kan?" Tanya Permaisuri Naomi dengan nada gemetar.
"Tentu saja tidak! Kenapa kau berbicara seperti itu ? Aku sangat bahagia mendengar tangisan pertama mereka! Bagaimana aku tega menyakiti darah dagingku sendiri, Hm?" Yang Mulia Je Ha menyeka peluh Naomi.
"Aku takut jika kau melakukan hal buruk pada mereka karena mereka terlahir sebagai seorang Putri. Seperti yang dilakukan Ayahku. Kau adalah Raja, jadi kupikir kau juga mengharuskan anak pertamamu adalah seorang laki - laki" Naomi menutup wajah dengan kedua tangannya. Isakkan keluar dari mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartless [TAMAT]
أدب تاريخيTerlahir sebagai anak kembar dari Permaisuri Kerajaan Yang. Ha Na, si kakak. Memberikan posisi yang seharusnya ia duduki pada si adik, Ha Ni. Ia memilih untuk melindungi Ha Ni untuk menggantikan posisi ayahnya menjadi seorang pemimpin. Untuk bisa me...