Chapter 33

1K 108 1
                                    

Momen eksekusi para petinggi telah dilaksanakan, memilihan dan pengangkatan struktur baru kerajaan Yonghwa juga telah dibentuk, bahkan dayang dan kasim seluruhnya telah diganti.

Beberapa minggu telah berlalu, Ha Na tidak lagi ditempatkan menjadi pengawal pribadi Yang Mulia Yong Ram, posisi gadis itu menjadi tamu kerajaan Yonghwa.

Dengan pakaian feminim yang telah disediakan dayang istana atas titah Yang Mulia Yong Ram, Ha Na mendesah pelan sembari menatap kolam ikan yang berada diatas gazebo, tempatnya sekarang berada.

"Apa yang harus aku lakukan?" Ia tampak frustasi. Bukti yang ia butuhkan tak kunjung Ha Na dapatkan. Sepertinya kali ini utusan Yang Mulia Yong Ram tak juga membawakan hasil.

"Datang juga kau, Nokdu" Ucap Ha Na tanpa membalikkan badannya untuk memastikan siapa yang mendekat ke arahnya.

"Kau menunggu Nokdu hm?" Sosok yang ada dibelakang Ha Na berdiri sangat dekat dengan gadis itu, laki-laki itu melontarkan kalimatnya dengan cara berbisik disebelah telingga Ha Na, hingga membuat gadis itu terlonjak kaget.

"Astaga! Yang Mulia Yong Ram?" Laki-laki itu terkekeh melihat ekspresi kaget Ha Na. Ia mendudukan tubuh idaman seluruh kerajaan itu tak jauh dari posisi Ha Na berada.

"Kenapa? Kecewa bukan Nokdu yang menghampirimu? Padahal aku sangat merindu-" Dengan gelagapan Ha Na menghampiri Yang Mulia Yong Ram dengan cepat seperti samaran petir. Gadis itu membekap mulut pemimpin kerajaan Yonghwa kuat-kuat.

Mata Ha Na menoleh kesegala arah memastikan bahwa para dayang dan kasim yang berjarak cukup jauh.

"Jika anda mengeluarkan kalimat menjijikkan itu lagi, bisa-bisa tangan saya tanpa sengaja bisa membunuh anda" Ha Na mengeluarkan ekpresi yang campur aduk, jengkel dan malu sedang gadis itu rasakan.

Pasalnya sejak mengatakan kata cinta, Yang Mulia Yong Ram tidak berhenti melontarkan kata-kata romantis pada Ha Na, dan kalimat yang sering Ha Na dengar adalah..

"Aku merindukanmu" Laki-laki itu berhasil membuka bekapan Ha Na, tahu Ha Na akan menunjukkan respon seperti apa, Yang Mulia Yong Ram mengeluarkan senyuman manisnya.

"Huaaa!" Ha Na berteriak sembari menepuk-nepuk kedua telinganya.

"Aku tidak dengar! Aku tidak dengar!" Gadis itu semakin memposisikan dirinya menjauh dari  Yang Mulia Yong Ram.

Yang Mulia Yong Ram tertawa renyah menyaksikan tingkah Ha Na. Laki-laki itu tersenyum tipis melihat gadis yang ada dihadapan adalah gadis yang sangat ingin ia temui beberapa belas tahun lalu. Gadis yang sangat  ia rindukan.

"Maaf" Satu kata itu berhasil membuat Ha Na tenang dan memfokuskan diri pada Yang Mulia Yong Ram.

"Lagi-lagi tak membawakan hasil ya?" Ha Na tahu arti kata yang dilontarkan Yang Mulia Yong Ram.

"Kerajaan Yang bukanlah wilayahku, aku terbatas untuk bisa mendapatkan informasi disana"

"Saya paham Yang Mulia Yong Ram"

"Kenapa tidak meminta bantuan pangeran Je Eun?"

"Selama berkeliling di pusat kota kerajaan Yonghwa, saya tidak menemukan cap 'Pangran Berkuda' di plang toko manapun"

"Berarti wilayah pangeran Je Eun juga masih hanya berada di kerajaan Yang juga"

"Sialnya saya tak bisa memasuki kerjaan Yang dengan mudah"

"Begini saja, karena telah memutuskan meminta bantuan pangeran Je Eun. Aku akan mengutus salah satu prajurit mencari cap 'Pangeran Berkuda' di kerajaan Yang dan mengirimkan portrait pembunuh bayaran yang telah kita dapatkan dari pakar analisa wajah. Bagaimana?"

Heartless [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang