"Bagaimana?" Menteri Kang duduk dengan pakaian terbaiknya disalah satu ruang baca dikediaman pribadinya.
Tangannya mengambil cangkir teh yang telah tersaji yang selalu ada disaat ia sedang membaca buku.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Gadis itu tidak lebih dari gadis yang memiliki keberuntungan bagus, Tuan" Ucap seorang pria yang sedang berposisi sujud dihadapan Menteri Kang.
"Baiklah, orangku dihalaman depan akan memberikan bonus untukmu. Kembalilah, ketua prajurit"
"Terima kasih, Tuan!"
***
"Kapan anda akan membawa saya melihat prajurit rahasia anda?" Yang Mulia Yong Ram dan Ha Na diikuti oleh para dayang berjalan.
"Nanti malam, kita akan keluar diam-diam" Ha Na mengangguk mengerti. Mereka berdua masuk ke dalam ruang kerja Yang Mulia Yong Ram.
Sang pemilik ruangan memposisikan dirinya duduk dikursi lengkap dengan meja miliknya, sedangkan Ha Na berdiri disebelah laki-laki itu.
"Aku telah menemukan sedikit bukti" Ucap Yang Mulia Yong Ram. Ha Na pun langsung berdiri dihadapan laki-laki itu dan memberikan tatapan titah agar ia cepat bicara.
"Ingat saat kita perjalanan kemari dan kita berhenti dikedai sup daging sapi?"
"Jangan bilang?!" Ucap Ha Na setelah mengingat tempat yang Yang Mulia bicarakan.
"Benar, laki-laki asing yang menyapamu waktu itu adalah salah satu penjual racun 'bunga kematian' dipusat kota Kerajaan Yang. Tingkahnya yang seolah mengenalmu bisa dipastikan bahwa ia yang menjual racun itu ke Ha Ni"
"Apakah anda mengutus seseorang untuk tetap mengikuti orang itu?"
"Pria itu telah ku amankan ditempat dimana prajuritku berada" Ha Na menghelakan napasnya lega.
Yang Mulia Yong Ram menatap wajah Ha Na yang sedikit diterangi secercah harapan. Laki-laki itu berdiri dari kursinya, kedua telapak tangannya ia letakkan diatas meja, tubuhnya sedikit ia condongkan ke arah Ha Na. Masih dalam keadaan menatap Ha Na, Yang Mulia Yong Ram mengulurkan tangan kanannya untuk membelai pucuk kepala gadis itu.
"Jangan khawatir, aku akan membantumu sampai tuntas meskipun kau tak memberikan imbalan apapun, Nana"
"Nana" Mata Ha Na teralihkan menatap Yang Mulia Yong Ram, alisnya tampak mengerut seperti sedang kebingungan.
"Aneh"
"Apa maksudmu?"
"Kenapa setiap anda memanggil saya dengan nama samaran, saya merasa seperti ada suara anak laki-laki yang juga memanggil saya dengan sebutan itu" Yang Mulia Yong Ram memberikan senyuman tipis manisnya sembari menikmati wajah cantik Ha Na.
"Kau pasti lelah, aku mengizinkanmu istirahat terlebih dahulu"
Seperti terhipnotis dengan mudahnya Ha Na menganggukkan kepalanya dan berbalik badan bejalan ke arah pintu keluar. Namun sebelum tangannya menyentuh pegangan pintu, tiba-tiba Ha Na membalikkan badannya dan menatap tajam Yang Mulia Yong Ram.
"Kenapa?" Ucap Yang Mulia bertanya-tanya melihat Ha Na.
"Sebaiknya anda jangan melakukannya lagi!"
"Melakukan apa?"
"Membelai kepala saya! Dan jangan berikan tatapan seperti tadi! Lebih baik gunakan hal seperti itu pada gadis lain, karena tak akan berpengaruh pada saya!"
BRAK
Yang Mulia Yong Ram tersenyum lebar melihar reaksi marah Ha Na. Aneh bukan? Tapi hal itu berhasil membuat hati Yang Mulia Yong Ram senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartless [TAMAT]
Tarihi KurguTerlahir sebagai anak kembar dari Permaisuri Kerajaan Yang. Ha Na, si kakak. Memberikan posisi yang seharusnya ia duduki pada si adik, Ha Ni. Ia memilih untuk melindungi Ha Ni untuk menggantikan posisi ayahnya menjadi seorang pemimpin. Untuk bisa me...