Chapter 30

1.1K 104 1
                                    

Matahari pagi kembali bersinar di Kerajaan Yonghwa. Seperti biasanya setiap bertemu dengan penghuni istana Ha Na akan menampilkan kepribadian bodohnya.

Putri pertama Kerajaan Yang tersebut telah rapi dengan pakaian pengawalnya, pakaian berwarna biru gelap dan sedikit warna putih di ujung kain. Rambut indahnya diikat ekor kuda, tak lupa pedang kesayangannya bertengger indah dipinggulnya.

Pintu besar kamar Yang Mulia Yong Ram terbuka lebar, menampilkan sosok laki-laki bertubuh gagah itu dengan pakaian 'kebesarannya'

Ia berjalan ke arah Ha Na yang sedang menatapnya datar. Mata gadis itu mengikuti arah tangan Yang Mulia Yong Ram yang mulai terangkat setinggi kepalanya dan beberapa saat kemudian Ha Na menerima usapan lembut dikepalanya.

"Bukankah sudah saya bilang jangan lakukan itu Yang Mulia!" Ucap Ha Na sembari memberikan tatapan tajamnya.

Yang Mulia Yong Ram terkekeh melihat reaksi Ha Na, reaksi yang menurutnya lucu tetapi menurut orang lain mengerikan.

Hari ini para Menteri melakukan pertemuan mendadak tanpa sepengetahuan Yang Mulia Yong Ram, atau lebih tepatnya mereka sengaja terlambat memberi tahu agenda mereka, agar Yang Mulia Yong Ram semakin terlihat bahwa perannya hanyalah sebagai boneka.

"Yang Mulia Yong Ram telah tiba!" Ketua kasim memberitahukan kedatangan Yang Mulia Yong Ram pada ruang rapat tersebut.

Seperti biasa, tidak ada yang membungkukkan badan untuk memberi hormatnya kepada Pemimpin Kerjaaan Yonghwa tersebut. Mereka hanya menatap laki - laki yang telah duduk disinggahsananya dengan tatapan dinginnya.

"Apa yang membuat kalian mengadakan pertemuan ini?" Ucap Yang Mulia Yong Ram yang terlihat jengah melihat para Menterinya.

"Kami akan melakukan perjodohan anda dengan Yang Mulia Ha Ni" Jawab Menteri Kang dengan tenang.

"Aku tidak setuju" Jawab Yang Mulia Yong Ram tak kalah datar.

"Keputusan anda bukanlah yang terpenting. Kami telah mempertimbangkan ini untuk kemajuan Kerajaan Yonghwa" Ha Na menatap ke arah Menteri Kang sesaat, mata gadis itu memancarkan kemarahan atas sikap Menteri tersebut.

Bagaimana bisa pria paruh baya itu mengatakan keputusan Sang Pemimpin bukanlah yang terpenting.

"Gila" Batin Ha Na.

"Yang menduduki posisi Raja disini adalah aku. Bukankah aku berhak memutuskan apa yang terbaik untuk kerajaan ini, ditambah ini membawa masalah pribadiku" Mata Yang Mulia Yong Ram menatap intimidasi kearah Manteri Kan.

Namun pria itu tak gentar, tidak ada rasa takut saat mata tajam itu menatap lurus kearah manik matanya.

Ia malah melangkahkan kakinya maju dan berdiri tepat di tengah tengah dua barisan para menteri.

"Jika anda benar-benar seorang pemimpin bukankah anda akan tahu mana yang terbaik untuk kerajaan ini?"

"Tentu saja aku tahu. Aku tahu sifat Yang Mulia Ha Ni yang tidak kompeten, aku tahu kedepannya apakah ia bisa menangani masalah kerajaan atau tidak. Jadi bukankah aku akan menjadi raja yang buruk jika memilih sosok yang tidak kompeten mengurus kerajaan untuk berada sisisiku?"

"Tetapi kita bisa memanfaatkan ketidakkompetenannya untuk mendapatkan keuntungan dari Kerajaan Yang" Balas Menteri Kang, bersikukuh bahwa pendapatnya harus dilaksanakan.

Yang Mulia Yong Ram melirik ke arah Ha Na ketika nama Kerajaan Yang keluar dari mulu Menteri Kang.

Tidak ada perubahan ekspresi di wajah Ha Na. Gadis itu hanya menatap lurus.

"Kami menyetujui pemikiran Menteri Kang, mohon untuk memberikan persetujuan anda Yang Mulia" Ucap para menteri serempak.

Yang Mulia Je Ha diam. Ia tak ingin mengeluarkan kalimat apapun lagi. Karena sejak awal pun ia tahu bahwa semua kata-katanya tak akan pernah didengarkan oleh orang-orang didepannya sekarang.

Heartless [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang