Yang Mulia Yong Ram dan Ha Na telah melewati perjalanan yang cukup panjang, membutuhkan waktu hampir dua hari untuk menuju Kerajaan Yonghwa. Mereka telah berada di atas bukit terakhir yang harus di lewati. Dari atas sana Ha Na dapat melihat keramaian kerajaan yang baru pertama kali ia datangi.
"Terlihat tak jauh berbeda dari Kerajaan Yang" Batin Ha Na.
***
"Tunggu!" Ha Na menghentikan Yang Mulia Yong Ram untuk mendekat ke arah gerbang masuk Kerajaan Yonghwa. Melihat penjaga gerbang yang akan meminta tanda identitas mereka membuat Ha Na tersadar akan satu hal.
"Ada apa?"
"Bagaimana jika penjaga mengenali saya, atau bahkan mungkin seisi kerajaan?!" Ucap Ha Na sedikit panik.
"Tidak akan. Istana tidak memiliki potret mu, sebelumnya kau juga tidak pernah berkunjung ke kerajaan ini untuk urusan kerajaan ataupun pribadi, dan juga adikmu tidak memasang wajahmu sebagai buronan. Jadi kau am-"
"Kenapa tidak melanjutkan kalimat anda?" Tanya Ha Na menatap Yang Mulia Yong Ram.
"Kata-kataku tadi benar adanya, tapi istana tahu bahwa nama Kim Ha Na adalah anak dari Putri Pertama Kerajaan Yang. Sepertinya kau harus memikirkan nama samaran"
"Gawat, saya payah dalam hal memberi nama"
"..." Yang Mulia Yong Ram terdiam melihat kelakuan konyol Ha Na. Padahal setahunya, gadis yang tak jauh dari posisinya menunggangi kuda itu pintar dalam hal apapun, Yang Mulia Yong Ram tak menyangka memilih nama akan menjadi masalah bagi Ha Na.
"Nana"
"Hah?" Mendengar nama yang diberikan Yang Mulia Yong Ram tiba-tiba Ha Na merasa sebelumnya pernah mendengar seseorang memanggilnya dengan sebutan itu.
"Bagaimana? Nama samaranmu Nana"
"Ah, baiklah"
Mereka berdua kembali memacu kuda mereka mendekat ke arah gerbang kerajaan. Meskipun sedikit terhambat karena Ha Na tak memiliki tanda identitas, tetapi pada akhirnya ia dapat masuk ke Kerajaan Yonghwa. Melihat hambatan yang ada di gerbang kerajaan membuat Ha Na tahu, bahwa posisi Raja di Kerajaan Yonghwa benar-benar terancam.
Di Kerajaan Yang siapapun akan mudah masuk melewati gebang kerajaan jika Sang Pemimpin membawanya secara langsung. Para penjaga pun segera memberikan hormatnya dengan gugup dan takut jika melihat kehadiran Sang Raja di hadapan mereka. Namun, di mata Ha Na para penjaga yang baru saja ia lewati tidak menunjukkan gestur tersebut sedikitpun.
"Apa-apan ini!"
***
"Yang Mulia, tindakan anda kali ini benar-benar di luar batas!"
"Benar, Yang Mulia. Bagaimana anda bisa meninggalkan kerajaan dalam waktu yang cukup lama"
"Anda tidak bisa bersikap seperti itu, Yang Mulia!"
Yang Mulia Yong Ram menatap lurus tak berminat mendengarkan ocehan-ocehan para Menteri yang semakin hari membuat gendang telinganya sakit.
"Bukankah kalian sendiri yang memintaku untuk bekerja sama dengan Kerajaan Yang mengolah barak utara mereka?" Jawab Yang Mulia Yong Ram segera setelah ocehan para Menterinya berhenti.
"Meskipun begitu bagaimana bisa anda pergi lebih lama dari waktu yang telah ditentukan, bahkan tanpa membawa pengawal satu pun!"
BRAK!
Rasa jengkel dan frustasi telah membuat Yang Mulia Yong Ram kehilangan kesabaran yang terus ia pupuk, ia benar-benar muak dengan semua orang yang ada dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartless [TAMAT]
Fiksi SejarahTerlahir sebagai anak kembar dari Permaisuri Kerajaan Yang. Ha Na, si kakak. Memberikan posisi yang seharusnya ia duduki pada si adik, Ha Ni. Ia memilih untuk melindungi Ha Ni untuk menggantikan posisi ayahnya menjadi seorang pemimpin. Untuk bisa me...