Chapter 9

1.9K 214 4
                                    

TIME SKIPING!!!

Bug!

Jleb!

Bug!

Seorang gadis berbaju hitam sedang terlibat perkelahian dengan sekelompok pria bertudung. Gadis itu menghadapi mereka dengan santai. Seolah - olah kejadian tersebut sudah sering ia hadapi.

Gadis tersebut memukul setiap titik vital yang ada dimasing - masing tubuh sekelompok pria tersebut. Tidak membutuhkan waktu yang lama baginya untuk menumbangkan sekelompok pria itu. Hanya beberapa menit saja mereka sudah terkapar lemas.

"Hah, hah, Putri!" Seorang gadis lain muncul dengan napas terengah - engah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hah, hah, Putri!" Seorang gadis lain muncul dengan napas terengah - engah. Tinggi badannya jauh lebih mungil dari pada sosok yang ia panggil 'Putri'. Ia memiliki wajah bulat yang menggemaskan. Di balik gadis tersebut terdapat beberapa prajurit yang sengaja ia bahwa.

"Ikat mereka, dan bawa ke barak" Titahnya.

"Baik!" Para prajurit yang di bawa oleh gadis yang umurnya terlihat sepantaran dengan 'Putri' itu segera bergegas menjalankan tugas mereka. Mereka mengikat tahanan sebaik mungkin agar tidak bisa meloloskan diri.

Ya, dugaan kalian benar. Gadis berbaju hitam yang berhasil menghajar dan melumpuhkan sekelompok pria tersebut adalah Kim Ha Na, Putri Pertama Kerajaan Yang. Ia tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Rambut hitam dan kulit susunya seperti Permaisuri Naomi, tatapan tajamnya dan aura intimidasinya yang kuat mengikuti Sang Ayah, Yang Mulia Je Ha.

Sejak keberhasilan Kerajaan Yang merebut Kerajaan Dain. Sejak ia ikut serta dalam pecahnya perang di kedua Kerajaan tersebut saat berumur sepuluh tahun. Sejak saat itu, Ha Na memilih meninggalkan Istana Yang mengikuti Choi Yun dan Do Rim ke barak utara.

Tentu saja kepergiannya tidak mudah untuk mendapatkan izin dari Sang Ayah. Ha Na dan Yang Mulia Je Ha melancarkan perang dingin hingga satu minggu lamanya. Dan dengan terpaksa Yang Mulia Je Ha menyerah. Meskipun ia dan Ha Na sering beradu mulut. Namun, jika lebih dari satu hari tidak berbicara pada anak sulungnya itu, mulutnya serasa gatal. Terlebih lagi, Permaisuri Naomi ikut turun tangan membela kepergian Ha Na.

Sejak Ha Na pulang dari medan perang pertamanya, ia mendapati tingkah laku adiknya, Ha Ni menjadi aneh.

Saat pertama kali menginjakkan kakinya kembali ke istana Yang, Ha Na tidak sengaja melihat telapak tangan Ha Ni yang terlihat kasar. Ia tahu betul kenapa tangan halus adiknya menjadi kasar. Karena Ha Na juga memiliki kulit kasar di telapak tangannya, ia mendapatkan itu akibat terlalu lama menggenggam pedang dengan erat.

Meskipun mengetahui apa yang menyebabkan tangan adik kesayangannya menjadi kasar, Ha Na tetap bertanya pada Ha Ni hanya untuk sekedar memastikan, dan untuk pertama kalinya Ha Na mengetahui adiknya telah berbohong padanya.

Ha Ni tidak lagi bergelayut manja pada dirinya. Hari - harinya tidak lagi di selingi dengan suara tawa, teriakan dan wajah khas adiknya yang sedang merajuk. Saat ia ingin menghabiskan waktu dengan si adik, ada saja alasan Ha Ni untuk menolak ke inginan Ha Na. Seolah - olah Ha Ni sengaja menghindar.

Heartless [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang