"Apakah kau manusia?" Tanya laki-laki itu. Ha Na memutar bola matanya malas, lagi-lagi sejenis dengan adiknya. Ia lelah mengatakan kalimat yang sama.
"Ini siang hari, mana ada hantu berkeliaran disiang hari, dan bukankah harusnya aku yang bertanya apakah kau manusia atau bukan. Mengingat kau yang sedang menangis di tengah hutan sendirian"
"Aku manusia!" Ucap anak laki-laki itu sembari mengelap air matanya.
"Baiklah, tidak perlu diperjelas"
"...apa yang kau lakukan disini?" Tanya Ha Na.
"Aku tersesat" Ha Na memijat pangkal hidungnya pelan akibat mendengar jawaban konyol anak laki-laki itu.
"Orang bodoh mana yang tersesat dihutang yang memiliki jalan setapak? Kau hanya perlu mengikuti jalan ini saja!"
***
"Sepertinya aku salah satu dari orang bodoh itu" Ucap Ha Na sembari menatap hutan belantara.
"Bagaimana jika kita tidak bisa pulang?" Mata anak laki-laki itu mulai berkaca-kaca.
"Ada tiga kemungkinan, mati kelaparan, mati dimakan binatang buas atau mati karena diculik hantu. Intinya mati"
"Huaaaa!" Mendengar jawaban mengerikan Ha Na, anak laki-laki itu menangis hebat hingga membuat Ha Na terkaget.
Ha Na sedikit merasa bersalah karena telah membiat anak orang yang tidak ia kenal menangis heboh, dan sepertinya tangisan itu sulit dihentikan.
"Baiklah-baiklah, aku hanya bercanda tidak! Jangan menangis" Mendengar suara tangisan adalah hal yang dibenci Ha Na.
"Hiks..., bagaimana j-jika kita mati..., hiks..., aku tidak mau mati!"
"Tenanglah kita tidak akan mati!"Ha Na mulai kebingungan meredakan tangis anak laki-laki itu.
"B-bagaimana j-jika-"
"Berhenti menangis atau aku akan melemparmu dijurang dan tubuhmu akan berceceran!"
"Hiccup!" Terdiam. Sangking terkejutnya dengan kalimat sadis Ha Na, tangis anak itu digantikan cegukan.
"Nah, bagus. Sepertinya kita seumuran, siapa namamu?" Tanya Ha Na setelah memastikan anak itu tidak akan menangis lagi.
"Yong Ram, namaku Yong Ram dari kerajaan Yonghwa"
"Ah, jadi kau mengikuti orang tuamu untuk acara berburu ini" Yong Ram mengganggukkan kepalanya pelan.
"Baiklah, perkenalkan namaku Ha Na, Kim Ha Na" Ha Na meraih tangan Yong Ram untuk mengajaknya berjabat tangan.
"Nah, ayo kita cari jalan pulang bersama" Ha Na menarik tangan Yong Ram agar mengikutinya dari belakang.
Kaki kecil mereka terus bejalan untuk kembali menemukan jalan setapak. Namun yang mereka temukan adalah semak belukar yang semakin tinggi.
Ujung ranting kering yang tajam tanpa sengaja menggores permukaan kulit Ha Na. Ia membuka jalan untuk Yong Ran agar mudah melewatinya.
Waktu terus berlalu, langit pun semakin berbubah warna menjadi kejinggaan. Melihat hari yang akan semakin gelap, Yong Ram mengeratkan pegangan tangannya pada lengan Ha Na.
"Nana hari semakin gelap, aku takut gelap"
"Hei, namaku Ha Na, bukan Nana" Ha Na memberikan tatapan malasnya pada Yong Ram.
"Nama Nana lebih cocok padamu, sama sama lucu" Ucap Yong Ram polos.
"Terserah kau saja"
"Bagaimana jika kita tidak bisa menemukan jalan pulang?" Lagi-lagi Yong Ram nampak ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartless [TAMAT]
Ficción históricaTerlahir sebagai anak kembar dari Permaisuri Kerajaan Yang. Ha Na, si kakak. Memberikan posisi yang seharusnya ia duduki pada si adik, Ha Ni. Ia memilih untuk melindungi Ha Ni untuk menggantikan posisi ayahnya menjadi seorang pemimpin. Untuk bisa me...