Hurt

2.7K 142 61
                                        

Galang mengendarai motornya dengan kecepatan penuh, membiarkan angin malam menerpa tubuhnya membuat jaket kebanggaan Altra beterbangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Galang mengendarai motornya dengan kecepatan penuh, membiarkan angin malam menerpa tubuhnya membuat jaket kebanggaan Altra beterbangan.

Ketua Altra itu berkendara dengan tatapan kosong, helm full face nya menutup wajah yang sedang sedih hingga air matanya tak terasa menetes, Ia berteriak kencang dan menambah laju motornya menuju Mamel.

Sesampainya di Mamel ketua altra itu langsung membanting helm nya dengan kasar tanpa peduli harga dari helm tersebut. Matanya memerah ditambah ingusnya yang dari tadi turun seperti anak bayi. Ia menghapus jejak air matanya dengan kasar lalu masuk kedalam.

"Tumben lang?" sapa Irham.

Galang hanya diam melewati Irham begitu saja, ia duduk lalu menaruh kasar ponsel mahal itu.

"Jef pesenin kopi tolong,"

"Oh iya siap bos," jawabnya.

Irham berusaha mendekat walau dirinya tak mau ikut campur, "Lang?"

Ketua altra itu berdeham.

"Ada masalah?"

diam sampai 5 detik akhirnya Galang mengangkat wajah sembabnya seraya menatap Irham.

"Pfftt eh sorry lo nangis lang?"

"Siapa yang nangis?" Varo yang baru datang langsung duduk disamping Irham disusul inti altra yang lain.

Varo dengan berani memegang dagu ketuanya lalu tertawa, "HAHAHA ANJING LANG MUKA LO KENAPA?"

Galang mendengus kasar, "Bacot."

"Gue mencium bau bau putus," celetuk Ragil langsung di tatap tajam oleh ketua altra.

Varo berhenti tertawa,"Serius lang?"

"Anjir kapal paporit gue tenggelem," tambah Rehan sedikit lebay.

"Ada masalah apa emang nya?" Irham bertanya lagi.

"Kamu nanya?" sahut Ragil dengan wajah tengil membuat cowok itu menggeplak bahu nya.

"Ko bisa lang? ada pelakor?" tanya Varo serius.

Galang menatap tajam matanya, "Edo. Anak baru kelas sepuluh"

0o0

Tokk tokk

"Kak makan dulu suru ayah," teriak anak laki-laki dibalik pintu.

"Kakak!"

"Gamau Raf kakak gamau makan!" balas Echa. Ia menenggelamkan wajahnya di bantal dengan mata yang sembab. Hubungan nya berakhir? mengingat itu ia kembali menangis.

"Hikss Galang bentak aku.. ta-tapi aku masih sayangg huaaaa" tangisnya kencang membuat Rafa berlari memanggil sang mama.

ONLY MINE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang