Diculik?

6.8K 438 36
                                    

Kasi tau kalo typo, vote jangan lupa!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kasi tau kalo typo, vote jangan lupa!

"Huh parah detik-detik terakhir gue ngitung kancing anjir," ucap Rehan. Mereka semua berkumpul di kantin dalam satu meja.

"Sumpah gue juga banyak yang ngasal," ucap Chika.

"Mau nanya sama Echa tapi jauh," keluh Lea.

"Gue deket dong," ucap Dera sombong.

"Tuh mereka enak bisa nanya," tunjuk Varo pada Galang dan Echa.

"Gue pasrah dah mau remedial terserah," ucap Ragil tak semangat.

"Jangan dong nanti kita liburan masa kamu remed," sahut Chika.

"Oh iya besok kan terakhir terus libur seminggu," ucap Kevan.

"Pada mau liburan?" tanya Galang.

"Ya mau dong!"

"Kemana? ikut dong!" seru Echa semangat.

Kevan mengacungkan jempol pada gadis itu, "Tenang bu bos pasti diajak kok."

"Dufan?" usul Irham.

"Bosen"

"Pengen ke amrik sumpah"

"Gausah ngadi-ngadi, libur cuma seminggu doang." balas Dera menabok pelan lengan Rehan.

"Bandung?"

"Puncak aja sih"

"Raja ampat kuy"

"Lo yang ngusul mah gak ngotak han," ucap Lea.

Rehan cengengesan, "Gue pengen banget dorong Kevan ke tengah-tengah"

"Lah kok gue?!"

"Bosen liat muka lo soalnya"

"Anjing" umpat Kevan.

"Ke vila Dri'house mau gak?" tanya Irham.

"Vila abang lo itu ya?" tanya Varo hati-hati.

Irham mengangguk, "Iya sekarang gue yang ngurus."

"Dimana tuh?" tanya Echa.

"Puncak bandung cha"

Echa mengangguk, "Fiks nih kesana?"

"Kalo fiks biar gue yang urus vila," jawab Irham.

"Naik apa?"

"Motor gimana?"

"Han lo gak ngotak banget sumpah" ucap Lea gemes, lagi-lagi cowok itu cengengesan tak jelas.

"Kan sekalian touring"

"Halah sampe tenang jalan badan lo letoy semua kek permen karet," cibir Varo.

"Terus naik apaan?" tanya Ragil.

ONLY MINE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang