Khawatir

14.8K 976 118
                                    

Vote dulu ya fren.

---

Echa mendengar banyak orang yang memanggil nama nya, lutut nya menghantam tanah karena bahu nya ditubruk bella. Rasa ngilu menghampiri nya sampai ia meringis kesakitan.

"Echa lo gapapa?" Lea langsung berlari kearah echa.

"Cha sakit ga?" Chika meluruskan kaki echa agar bisa melihat kondisi lutut nya.

"Sshhh gue yang ngilu anjir," ucap dera meringis.

Lutut nya lecet dan berdarah, kaki nya terasa kaku jika digerakan. Echa tidak bisa apa-apa dia terdiam menatap bella yang sama sekali tidak merasa bersalah.

"Sakit?" Galang menghampiri gadis itu, echa mendadak salah tingkah karena galang memegang kaki nya.

"Lumayan," ucap nya pelan.

"Gitu doang lebay banget," cibir bella

"Ngga ada rasa bersalah banget lo dasar jamet." ejek chika

Lea segera menghampiri bella dan menubruk bahu nya keras.

"Awshh"

"LEBAY!" teriak lea berhasil membalas dendam

"Keren le," Varo menunjukan jempol nya kepada lea.

"Mau ke uks nak?" tanya pak dudi

Echa mengangguk dan mencoba berdiri tapi tidak bisa karena kaki nya terasa nyeri. Galang tiba-tiba menggendong nya ala bridal style membuat echa kaget, refleks echa pun mengalungkan tangan nya di leher cowok itu.

Echa membeku, di perlakukan seperti oleh galang membuat nya serangan jantung mendadak. Pipi nya bersemu merah apalagi teman-teman nya malah ikut menggoda.

"Cieee"

"Bentar lagi ada yang oficial nih" teriak varo

"Aku menyebut nya tampan dan berani" ragil bertepuk dada

"Cocwit banget gila" ucap kevan

"Echa salting anjir"

"Mama" jerit echa tertahan.

"Lang" cicit echa pelan. Galang tak menjawab, cowok itu tetap jalan dengan pandangan lurus. Dalam gendongan galang, echa menatap wajah cowok itu dari bawah. Muka nya putih bersih, hidung mancung, alis tebal, dan bibir tipis. Jujur saja galang sangat tampan dilihat dari dekat kata echa.

"Udah liatin nya?" galang tetap berjalan tanpa mengalihkan pandangan nya.

"E-eh siapa yang liatin," ucap nya gelagapan. "Turun lang malu,"

Galang menggeleng, cowok itu tersenyum tipis karena pergerakan echa yang bersembunyi di dada bidang galang.

Pintu uks dibuka, bau obat-obatan masuk ke indra penciuman mereka berdua. Galang mendudukan echa di brankar, memegang kaki nya agar tetap lurus. Cowok itu membuka kotak P3K dan mengambil betadine,kasa, dan hansaplast.

Galang meneteskan betadine itu ke lutut echa, mata tajam nya sangat fokus membuat echa salah tingkah mengingat kejadian tadi. lagi-lagi dada nya berdegup kencang.

"Sshh" ringis echa pelan

Galang mendongak menatap echa, "Masih sakit?"

Echa mengangguk, wajah nya melas ingin menangis. Galang langsung meniup-niup luka dilutut gadis itu, lalu diberi kasa dan ditutup dengan hansaplast.

"Makasih ya lang," ucap echa tulus. Entah semalam mimpi apa sampai bisa dirawat dan digendong galang.

Galang mengangguk, "Pulang sama gue." tutur nya

ONLY MINE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang