Renggang?

2.8K 166 21
                                    

Galang menurunkan tangga satu persatu seraya memainkan kunci motornya, ia berjalan kearah meja makan yang terdapat Dela dan Fino

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Galang menurunkan tangga satu persatu seraya memainkan kunci motornya, ia berjalan kearah meja makan yang terdapat Dela dan Fino.

"Sarapan dulu Lang," ucap Dela.

"Nanti aja bun di kantin," Galang tetap meminum susu yang sudah disiapkan sang bunda.

"Baju nya masukin bisa gak?" Fino mendelik menatap anaknya yang tidak rapih dalam berpakaian.

Galang menggeleng.

"Galang pergi dulu, assalamualaikum." Tak lupa menyalimi Dela dan Fino lalu pergi menuju garasi.

Ia mengendarai motornya dengan pelan karena masih terlalu pagi, ia menikmati udara yang sejuk menerpa wajahnya.

Seperti biasa Galang menjemput kekasihnya untuk berangkat bareng, asik melamun tiba-tiba ada seseorang yang menyebrang membuat Galang tak sempat mengerem.

"AAAAA!"

Brak!

Galang meringis pelan, ia benar-benar kaget dengan kejadian barusan. Motor kesayangan nya lecet membuat nya sedikit marah, ia langsung membangunkan motornya.

"Lo bisa nyebrang gak?" ketus Galang pada perempuan yang ia tabrak.

"Ma-maaf aku gak sengaja, awshh" Gadis itu hampir jatuh saat hendak berdiri tapi ia malah berpegangan pada Galang.

"Lepas!" ucap Galang dingin, ia tak suka disentuh orang yang tidak dikenal.

"Hiks kaki aku sakit, ma-maaf aku gak hikss sengaja."

Galang berdecak, repot nih urusan nya.

"Kalo nyebrang liat-liat goblok,"

Gadis itu meringis, ia melihat kaki kanan nya terkilir dan mengeluarkan darah segar.

"Awas gue mau cabut,"

Gadis itu memegang tangan Galang lagi, "Anter aku kerumah sakit dulu aku gak bisa jalan."

Ketua Altra itu tetap diam, ia berjalan kearah motornya.

"Awshh hei tunggu sshhh," ia berjalan dengan susah payah menuju cowok itu.

"Tanggung jawab dulu!" gadis itu menghapus airmatanya dengan kasar.

"Awas gue mau pergi," Galang menatap gadis itu tajam. Bisa terlambat ia menjemput kekasihnya.

"Ta-tapi kaki aku sakit, aku harus berangkat sekolah" cicitnya.

Lagi-lagi Galang berdecak kesal, masih pagi sudah sial saja.

"Cepet naik!" sentaknya.

Gadis itu kaget dan melupakan kakinya yang sakit langsung saja menaiki motor Galang sambil meringis.

Ia melirik jam ditangannya masih ada 30 menit lagi sebelum masuk, semoga masih ada waktu menjemput Echa, batin nya.

0o0

ONLY MINE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang