Come back

2.8K 144 13
                                    

Suara langkah yang tergesa-gesa dari tangga membuat Lusi melirik anak gadisnya dengan raut bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara langkah yang tergesa-gesa dari tangga membuat Lusi melirik anak gadisnya dengan raut bingung.

"Kenapa sih ka? kalo jatoh gimana?"

"Maaf ma," Echa menghampiri mamanya diruang keluarga.

Lusi mengangguk, "Mau kemana?"

"Kerumah Galang ma tadi nelfon dia minta tolong sama aku sambil nangis,"

"Iya boleh, tapi kamu udah sembuh?"

Echa terdiam, iya yang di maksud sembuh adalah hatinya. Echa sudah memantapkan hatinya untuk memaafkan Galang dan melupakan bagian sakitnya.

"Udah ko ma," ucapnya yakin.

Lusi tersenyum simpul, "Yaudah hati-hati ya jangan terlalu malem pulang nya."

"Iya assalamualaikum ma,"

"Waalaikumsalam." Echa langsung berlari kecil menuju garasi untuk mengeluarkan mobilnya, tanpa berlama-lama ia langsung tancap gas menuju rumah Galang.

Tidak membutuhkan waktu yang lama mobil Echa berhenti dihalaman rumah dari ketua Altra, ia keluar lalu memencet bel 2 kali lalu muncullah Art yang membuka pintu.

"Galang nya ada bi?"

"Dikamar ibu non," Echa menunduk sopan lalu mengikuti kemana wanita itu membawanya.

"Den ada tamu," ucapnya diluar pintu.

"Tunggu aja ya non nanti juga keluar, bibi beresin dapur dulu sebentar lagi."

Echa mengangguk, setelah Art itu pergi ia masih terdiam di depan pintu. Tangan nya perlahan hendak memegang kenop tapi Galang lebih dulu membukanya.

Terlihatlah lelaki didepannya dengan rambut yang acak-acakan dan air mata yang masih tersisa dipipi nya.

"Lang--

Grep

Echa menahan nafas sebentar ketika Galang memeluknya dengan erat.

"Dada aku sakit cha," lirihnya.

Tangan lembut Echa mengelus rambut Galang dari belakang sambil mengelus bahu tegap lelaki itu.

"Bunda--bunda mau ninggalin aku, bunda gak mikirin aku sama sekali hiks," kedua kalinya Galang menangis didepan Echa.

"Sakit,"

"Gak ada yang peduliin aku, gak ada yang ngertiin aku disini juga aku sedih Cha bukan bunda doang yang kehilangan!" tangisnya semakin pecah kala itu, hati Echa berasa sesak sekali mendengarnya. Tidak pernah ia bayangkan jika Galang akan serapuh ini, bisa ia tebak Dela sedang tidak baik-baik saja dengan Galang.

"Ada aku, aku yang peduli sama ngertiin kamu"

Galang semakin mengeratkan pelukan nya seolah tak ingin lepas dari gadis itu.

ONLY MINE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang